Konsep rumah minimalis Jepang banyak diterapkan pada desain hunian di Indonesia dan menjadi salah satu tren dalam beberapa tahun terakhir. Mulanya, ide tersebut diterapkan bersamaan munculnya permasalahan klasik kota. Di mana lahan yang bisa dibangun menjadi hunian yang terbilang cukup minim atau terbatas. -MegaBaja.co.id
Di Jepang, baik di kota maupun pedesaan, mudah untuk menjumpai rumah yang saling berdekatan antara satu dan lainnya. Namun, meski memiliki desain minimalis, tetap terlihat elegan dan estetik. Bersih dan sederhana merupakan cerminan akan kentalnya unsur budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jepang.
Bagi kamu yang mau membangun rumah dengan konsep minimalis dan memadukan desain khas Negeri Sakura tersebut, simak terlebih dahulu pembahasan di bawah ini, yuk!
Karakteristik Rumah Minimalis Jepang
Ingat, rumah-rumah minimalis di Jepang merangkul filosofi hidup yang lebih dalam. Mereka mampu menciptakan rumah minimalis yang mengedepankan privasi, pencahayaan, keamanan, dan keterkaitan dengan alam bebas tanpa melihat lokasi dan ukuran rumah.
Lantas, seperti apa karakteristik dan prinsip utama rumah minimalis Jepang yang bisa dijadikan inspirasi dan menerapkannya ke dalam sebuah hunian?
Baca juga artikel tentang kesalahan membuat rumah minimalis dalam artikel Awas! Hindari 9 Kesalahan Saat Membuat Rumah Minimalis.
1. Elegansi Simpul Jepang dalam Desain Minimalis
Rumah minimalis Jepang seringkali tidak hanya sebatas tempat tinggal, tetapi juga mengusung sentuhan elegan yang khas. Rumah-rumah tersebut memiliki desain yang bersifat sederhana dan memancarkan keanggunan melalui penggunaan material alami pada elemen arsitektur.
Dinding atau furniture serba kayu, pintu geser shoji, dan tatami,adalah ciri khas yang menciptakan atmosfer tradisional di tengah kemodern-an yang mengelilinginya. Rumah akan tercipta dengan nyaman dan indah di saat yang bersamaan.
Unsur tradisional inilah yang biasanya memberikan kenyamanan dan ketenangan saat berada di rumah. Setelah seharian bekerja, kamu bisa tetap menikmati kenyamanan dan suasana tenang ketika kembali ke rumah.
2. Keterpaduan Ruang dan Alam
Salah satu poin menarik dalam konsep rumah minimalis Jepang adalah keselarasannya dengan alam sekitar. Banyak rumah didesain dengan pintu geser besar yang memungkinkan cahaya matahari dan pemandangan alam memasuki ruangan.
Memasukkan unsur alam ke dalam ruangan juga bisa menambah hubungan yang baik dengan alam. Misalnya, membuat kolam ikan pada taman indoor, menempatkan tanaman hias tradisional khas Jepang seperti bambu, anggrek, palem, dan bonsai.
Cara tersebut tidak hanya menciptakan keterbukaan secara visual. Bisa juga menghadirkan atmosfer yang sederhana, menenangkan, hijau, dan alami di dalam rumah.
3. Tatanan Ruang
Rumah minimalis Jepang biasanya sering memperhatikan prinsip Kanso. Kanso sendiri dalam sistem estetika Jepang kuno berarti kesederhanaan dalam segala hal.
Ia berfokus pada aliran dan pergerakan energi di dalam ruangan dan merupakan salah satu dari tujuh prinsip Zen. Di antaranya: Fukinsei (asimetri), Seijaku (diam), Shizen (kealamian), Koko (penghematan), Datsuzoku (kebebasan dari keterikatan kata-kata) dan Yugen (kedalaman halus).
Oleh karena itu, tata letak ruang, penempatan furnitur, serta pemilihan warna, sangat diperhatikan untuk mencapai harmoni yang maksimal. Hasilnya adalah rumah yang bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga ruang yang mendukung kesejahteraan dan keseimbangan hidup.
4. Pemanfaatan Ruang yang Efisien
Interior rumah Jepang terkesan minimalis. Setiap ruangan dimanfaatkan agar berfungsi secara maksimal. Salah satunya dengan mengisi perabotan yang ringkas dan serbaguna. Ini untuk memastikan setiap ruangan memiliki tujuan dan memberi kesan luas meski berada di tengah lahan terbatas.
Gunakanlah konsep ruangan multifungsi. Seperti ruang televisi yang disatukan dengan kamar tidur dan hanya dipisah oleh sebuah partisi, atau dapur yang juga berguna sebagai gudang penyimpanan perkakas dan bahan makanan. Buatlah penyimpanan tersembunyi yang dapat kita akali dengan storage yang menyatu dengan dinding bangunan.
Kamu juga bisa menciptakan ruangan yang fleksibel dengan furniture yang mudah dipindahkan. Misalnya, menggunakan futon (kasur tradisional Jepang) yang bisa dijadikan alas pada saat tidur, tapi dilipat pada saat tidak menggunakannya.
5. Teknologi Modern dalam Desain Tradisional
Meskipun mempertahankan budaya tradisional, tetapi dalam konsep rumah minimalis Jepang sendiri sering kita dijumpai penggabungan teknologi modern yang terus berkembang pesat. Tak jarang, ide baru yang muncul tersebut dijadikan inspirasi masyarakat dunia dan menerapkannya pada rumah impian mereka.
Meski demikian, masyarakat di Negeri Sakura tersebut mengintegrasikannya tanpa mengurangi nilai estetika atau esensi keindahan klasik. Misalnya, penggunaan pintu dan jendela otomatis, serta sistem pintar untuk kontrol suhu dan pencahayaan.
Jepang yang sepanjang tahun sering mengalami gempa kemudian mengembangkan beberapa teknologi seperti penerapan rumah tahan gempa. Mereka sudah mulai menerapkan hal tersebut dari pemilihan material bangunan yang ringan, simetrisitas dan struktur bangunan sederhana, sistem konstruksi penahan beban, hingga penggunaan sensor pendeteksi gempa.
6. Konsep “Ma” dan Ruang Meditasi Zen
Rumah Jepang minimalis dikenal memiliki inti yang disebut dengan konsep “Ma” atau ruang kosong. Ruang kosong di sini bukan mengartikan sebuah kekurangan. Melainkan kesempatan untuk meresapi dan menikmati keindahan sekitar.
Ruang kosong ini biasanya dapat digunakan untuk meditasi, minum teh, atau untuk yoga. Biasanya hanya perlu menyediakan bantal duduk dan tidak lupa menambahkan unsur air disekitarnya. Di mana gemericik air dapat memberikan ketenangan dan menenggelamkan semua kebisingan yang mengganggu
7. Penggunaan Atap Lebar
Dengan bentuk atap yang luas dan kantilever yang lebar, atap tradisional Jepang biasanya dibuat untuk mengalirkan aliran deras air hujan dari atap rumah. Ini memungkinkan orang untuk membuka pintu sebagai ventilasi tanpa membiarkan air hujan masuk ke rumah. Element pendukung ini dapat disesuaikan dengan desain rumah minimalis Jepang.
8. Pintu Geser Shoji
Penggunaan shoji, atau pintu geser tradisional merupakan komponen penting dan menjadi ciri khas terutama dalam desain rumah tradisional Jepang. Pintu geser Shoji, umumnya dibuat oleh orang Jepang tradisional untuk rumah-rumah tradisional.
Material shoji terbuat dari kertas halus tembus pandang yang dipasang dalam bingkai kayu. Namun, untuk pintu geser kontemporer sekarang lebih umum dan biasanya terdiri dari panel kaca di antara baris kayu atau aluminium.
Elemen utama ini tidak akan menghalangi pencahayaan dan pemandangan alami. Kamu bisa menggabungkan konsep rumah minimalis Jepang ini ke dalam hunian dengan mengganti dinding yang luas menggunakan partisi atau pintu geser berpanel kaca.
9. Menambahkan Unsur Kayu dan Bambu
Di tengah kemodernan yang terpasang di rumah minimalis Jepang, mereka tidak lupa menambahkan unsur kayu dan bambu sebagai bagian menyelaraskan dengan alam. Beberapa bagian seperti dinding, pintu, kisi-kisi screen, dan bingkai, menggunakan kayu alami. Bahkan kamu bisa menambahkannya pada lantai dan atap.
Pemilihan unsur kayu dan bambu tidak terbatas pada interior, tetapi juga sering digunakan untuk mempercantik finishing eksterior rumah. Kamu juga bisa menambahkan bambu untuk mempercantik halaman rumah agar terlihat lebih alami.
Gaya hidup yang semakin modern memang mengusung segala sesuatu yang praktis dan mudah, tidak terkecuali penerapannya dalam hunian. Namun, rasanya kamu tidak perlu khawatir lagi jika memiliki lahan terbatas dan menginginkan hunian minimalis dengan segudang kenyamanan.
Konsep rumah minimalis Jepang hadir menawarkan solusi yang membawa keindahan dalam kesederhanaan. Kamu bisa menyulapnya menjadi rumah yang nyaman serta aman untuk ditinggali. Semoga artikel ini bermanfaat dan mendukung pencarian informasimu, ya!
Leave a Reply