Dalam membangun sebuah rumah pasti diperlukan yang namanya instalasi listrik. Pemasangan instalasi kelistrikan pada rumah bertujuan agar rumah dapat menikmati fasilitas listrik dengan nyaman dan aman. Selain itu, instalasi listrik diperlukan untuk menyambung kabel dari berbagai perangkat elektronik supaya bisa menyala dan berfungsi sebagaimana mestinya. -MegaBaja.co.id
Namun, pemasangan instalasi listrik ini gak boleh sembarangan nih. Karena kalau salah sedikit saja, bisa mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang fatal, bahkan sampai menyebabkan kematian loh.
Karena itu, sebelum membangun rumah diperlukan adanya diskusi bersama kontraktor mengenai hal ini. Dimana letak pemasangannya dan penyesuaian dengan kebutuhan rumah perlu menjadi hal yang diperhatikan. Hal ini, memiliki tujuan agar kita mengetahui berapa jumlah soket listrik yang akan digunakan.
Tapi, gak Cuma soket listrik, biasanya instalasi listrik di rumah banyak menggunakan saklar, steker listrik dan stop kontak.
Nah, kalau soket listrik sendiri artinya apa ya? Dan apa sih perbedaannya dengan alat – alat kelistrikan yang lain? Daripada bingung dan penasaran, mending simak penjelasan di bawah ini!
Apa Sih Soket Listrik Itu?
Pada dasarnya, soket listrik adalah alat kelistrikan yang digunakan untuk menghubungkan aliran listrik ke berbagai jenis alat elektronik. Biasanya soket listrik memiliki 2 hingga 3 lubang yang berfungsi sebagai tempat penghubung kabel.
Bentuk lubang pada soket listrik sendiri menyerupai bentuk persegi untuk tempat mencolok kabel sesuai dengan jenis dan bentuknya, seperti kabel wifi, kabel telpon dan lain sebagainya. Jenis kabel yang paling sering dan banyak digunakan untuk soket listrik adalah jenis kabel USB atau kabel yang memiliki bentuk pipih dan lebih kecil.
Soket listrik sering kali dianggap sama dengan stop kontak. Meski tidak sepenuhnya sama, namun pada dasarnya keduanya merupakan jenis alat yang berbeda loh.
Soket listrik dan stop kontak memang memiliki kegunaan dan fungsi yang sama. Yang membedakan antara keduanya hanya bentuknya saja. Jika pada soket listrik memiliki bentuk persegi, berbeda dengan stop kontak yang memiliki lubang dengan bentuk lingkaran.
Selain itu, pada lubang stop kontak yang berbentuk bulat, di ujungnya juga terdapat penjepit kuningan atau tembaga pada bagian ujung atas dan bawah. Penjepit tembaga tersebut memiliki fungsi agar perangkat elektronik tidak cepat panas.
Dan ternyata, bentuk soket listrik berbeda – beda di tiap negara loh. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan jenis soket listrik yang digunakan di berbagai negara. Untuk Indonesia sendiri, biasanya menggunakan soket listrik tipe C dan F dengan tegangan listrik 230V dan frekuensi 50Hz. Selain di Indonesia, beberapa negara di kawasan Eropa dan Rusia juga menggunakan soket listrik tipe F loh.
Keberadaan soket listrik amat penting dalam sebuah rumah karena memiliki fungsi yang krusial. Bayangkan jika tak ada soket listrik, bagaimana caranya alat elektronik bisa terhubung dengan arus listrik?
Fungsi Soket Listrik
Pada umumnya, setiap rumah yang telah memanfaatkan listrik memiliki soket listrik hampir di seluruh penjuru rumah. Mulai dari ruang tamu, dapur, kamar tidur hingga kamar mandi kering. Dengan jumlah yang tentunya sudah disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan di rumah.
Seperti yang sudah sempat disebut sebelumnya, soket listrik sebenarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan stop kontak. Sama – sama menjadi titik penghubung listrik yang memiliki fungsi untuk mengalirkan listrik untuk alat elektronik.
Namun tak hanya sekedar itu, soket listrik memiliki fungsi yang lebih spesifik lagi loh. Pada umumnya, soket listrik sering digunakan untuk menghubungkan listrik ke perangkat elektronik, seperti Televisi, Wi-Fi, Telepon dan lain sebagainya.
Di lain sisi, keberadaan soket listrik bisa menjadi penyelamat bagi manusia. Pasalnya soket listrik bisa berfungsi sebagai pemutus aliran listrik pada saat terjadi kontak antara arus positif dengan arus negatif, atau yang biasa disebut dengan istilah grounding. Selain itu, alat ini juga bisa menjadi pemutus aliran listrik yang bisa saja terjadi adanya kontak langsung antara manusia dengan sumber listrik.
Jenis – Jenis Soket Listrik Di Seluruh Dunia
Listrik di seluruh dunia memang mengikuti satu standar regulasi yang sama, namun tidak untuk soket listrik. Soket listrik memiliki bentuk yang lebih beragam dan bervariasi karena telah mengikuti standar regional di setiap negara.
Di Eropa misalnya, yang menggunakan arus 50 Hz pada 230 volt. Dengan begitu, perangkat listrik yang dibutuhkan berbeda dengan yang digunakan di Amerika Utara. Pasalnya sebagian besar perangkat listrik di Amerika Utara dibuat khusus untuk arus listrik 60 Hz pada 120 volt. Maka dari itu, karena adanya perbedaan ini, penggunaan soket listrik di seluruh dunia juga berbeda – beda.
Jika ditinjau berdasarkan pengamannya, soket listrik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya :
- Soket listrik tanpa pembumian atau underground;
- Dengan menggunakan pembumian;
- Soket listrik yang menggunakan pembumian dan sekering.
Tak hanya itu, perbedaan tegangan dan frekuensi yang digunakan di seluruh dunia juga mempengaruhi klasifikasi jenis soket listrik. Berikut adalah beberapa klasifikasi soket listrik berdasarkan perbedaan tegangan dan frekuensinya :
- Soket listrik untuk tegangan 110 – 200 volt pada frekuensi 60 hz
- Soket listrik untuk tegangan 220 – 240 volt pada frekuensi 50 hz
Nah, berdasarkan klasifikasi tersebut terdapat 15 jenis soket listrik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan di setiap negara. Berikut adalah beberapa jenis soket listrik yang perlu kamu ketahui!
Soket Listrik Tipe A
Soket listrik Tipe A misalnya, soket listrik tipe ini digunakan pada 23 negara, seperti Amerika Serikat, Thailand, Peru dan negara lainnya. Tipe ini termasuk ke dalam kelas II dengan rata – rata satuan tegangannya adalah 100 – 127 volt.
Soket Listrik Tipe B
Soket listrik ini cocok digunakan pada tegangan 100-200 V dan digunakan di 23 negara yang berbeda.
Soket Listrik Tipe C
Soket listrik tipe c ini adalah soket listrik yang paling sering digunakan di Indonesia. Ciri khas soket listrik ini terdapat pada dua lubang sejajar sebagai tempat mencolok kabel.
Soket Listrik Tipe D
Soket ini cocok untuk tegangan 220V dan 240V dengan slot colokan seperti segitiga. Soket listrik tipe D banyak digunakan di Nepal dan India.
Soket Listrik Tipe E
Digunakan untuk rata – rata tegangan 220V dan 240V. Soket listrik tipe ini banyak digunakan di Belgia dan negara lain.
Soket Listrik Tipe F
Soket ini sering dikenal dengan nama schuko steker atau schutzkontakt. Kompatibel digunakan untuk tegangan listrik 220V dan 240V.
Soket Listrik Tipe G
Tipe ini memiliki slot lubang sama seperti tipe D, namun bukannya berbentuk bulat melainkan seperti persegi.
Soket Listrik Tipe H
Soket listrik ini jarang ditemukan di seluruh dunia, melainkan khusus untuk Israel, Palestina dan Thailand.
Soket Listrik Tipe I
Soket listrik ini banyak digunakan pada negara China, Argentina, Uruguay, Myanmar, Australia, Fiji dan lainnya.
Soket Listrik Tipe J
Soket ini memiliki 3 lubang yang berbentuk seperti huruf V. Banyak digunakan pada negara Swiss dan Maldives.
Soket Listrik Tipe K
Soket tipe K sangat cocok digunakan untuk tegangan 220-240V.
Soket Listrik Tipe L
Soket listrik tipe L ini memiliki 3 buah lubang sejajar yang diposisikan secara vertikal dengan tegangan 220-240V. Suriah, China dan Libya umumnya menggunakan soket listrik tipe ini.
Soket Listrik Tipe M
Soket listrik tipe M ini membutuhkan kekuatan 15 ampere. Tipe ini banyak ditemukan pada negara Makau, Sri Lanka, India dan Singapura
Soket Listrik Tipe N
Soket listrik ini memiliki kekuatan 10 Ampere, 16 Ampere dan 20 Ampere.
Soket Listrik Tipe O
Soket listrik tipe O ini hanya digunakan di negara Thailand dan sudah grounded loh. Memiliki tegangan 220-240V dengan kekuatan 16 ampere.
Namun, perbedaan penggunaan soket listrik tersebut terkadang dapat membingungkan bagi para turis dan pelancong yang suka berkeliling dunia. Namun, hal itu masih bisa diakali dengan membeli adaptor yang dapat dihubungkan untuk berbagai jenis soket listrik.
Leave a Reply