...
Mengenal Kayu Albasia, Kayu Terbaik Kedua setelah Jati
Mengenal Kayu Albasia, Kayu Terbaik Kedua setelah Jati

Mengenal Kayu Albasia, Kayu Terbaik Kedua setelah Jati

Apakah kamu sudah tahu bahwa ada jenis kayu terfavorit kedua selain kayu jati? Para pengrajin sering menjadikan kayu ini sebagai bahan baku furniture bahkan ada untuk konstruksi bangunan sekalipun. Mau tahu? Yuk, kita simak. -MegaBaja.co.id

Kayu terfavorit kedua setelah kayu jati adalah kayu Albasia atau yang sering disebut dengan sengon. Para pengrajin dan pemburu kayu sudah tidak asing lagi dengan kayu jenis ini.

Seiring berjalannya waktu, popularitas kayu Albasia semakin meningkat. Itu juga karena kayu jati yang semakin langka dan mahal di pasaran. Jadi, kayu Albasia ini merupakan alternatif pilihan lain jika tidak bisa menggunakan kayu jati sebagai bahan baku.

Kualitasnya tidak kalah dengan kayu jati, menjadikan kayu Albasia dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan peti, furnitur, korek api serta beberapa industri lain. Ciri khasnya berserat lurus dan bertekstur kasar, juga memiliki beberapa keunggulan dan beberapa manfaat menarik. Kamu ingin tahu lebih dalam lagi mengenai Kayu Albasia? Yuk, simak beberapa ulasan berikut ini.

Apa itu Kayu Albasia (Sengon)

Apa itu Kayu Albasia (Sengon)
Apa itu Kayu Albasia (Sengon)

Kayu Albasia merupakan kayu hasil hutan yang bernama latin Albizia Chinensis dan tergolong dalam kelompok suku Fabaceae. Tingginya berkisar antara 30  -45 meter, kayu Albasia ini bisa tumbuh di seluruh hutan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

Jenis kayu ini biasanya tumbuh di tanah tandus dan ber-Ph tinggi, daunnya runcing dan memiliki serat batang yang kasar.

Selain itu, kayu Albasia sangat cocok jika ditanam di area hutan rakyat atau kawasan terbuka. Karena Albasia ini tergolong tanaman yang cukup cepat pertumbuhannya. Maka, Albasia ini masuk ke dalam jenis pohon fubaceae yang terkenal dengan pohon yang pertumbuhan cepat. Terlebih lagi, pohon Albasia tidak membutuhkan waktu panen yang lama, dan pemilharaannya cukup mudah.

Masing-masing kayu memiliki karakteristiknya sendiri. Lantas, bagaimana dengan kayu Albasia ini? Sebagai pengetahuan, kamu harus menyimak keterangan di bawah ini.

Karakteristik Kayu Albasia

Jika kamu tertarik dengan kayu Albasia untuk dijadikan bahan baku, simak informasinya  tentang warna, kelebihan dan produk kayu albasia, di antaranya sebagai berikut:

Serat dan Warna Kayu Albasia

Kayu Albasia atau sering disebut kayu sengon memiliki warna yang cukup cantik, yakni kayu warna coklat muda di bagian tengah kayu dan dibagian teras kayu.

Akan tetapi, tidak semua kayu Albasia memiliki warna tersebut, bahkan ada kayu yang berwarna lebih gelap. Kayu Albasia juga berserat yang lurus dan bercabang, membuat kayu ini tampak sangat cantik.

Tekstur yang Kasar

Warna dan serat kayu Albasia memang cantik, tapi bertekstur yang sedikit kasar. Tekstur tersebut hampir mirip dengan kayu keruing.

Hal ini yang menjadikan kayu Albasia membutuhkan proses finishing pada akhir produksi. Dan di permukaan kayunya tampak mengkilap juga licin. Nah, inilah sebabnya kayu Albasia banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan furniture.

Seperti yang sudah kita ketahui, material kayu banyak dimanfaatkan untuk perabotan rumah dan furniture. Termasuk kayu Albasia. Keterangan lengkapnya ada di bawah ini.

Kegunaan Kayu Albasia

Material kayu yang dipilih harus disesuaikan dengan fungsi dan tempat menyimpannya. Jenis kayu Albasia ini biasanya digunakan untuk membuat meja, ranjang, kursi, dan lemari.

Selain itu, penggunaannya juga bagus sebagai bahan bangunan misalnya pembuatan peti, papan penyekat, pembuatan kertas, dan pembuatan korek api. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut tentang beberapa manfaat kayu Albasia

Untuk Konstruksi

Kayu Albasia sering digunakan dalam proyek konstruksi seperti pembuatan bingkai dinding, rangka atap, dan partisi. Bobotnya yang ringan membuatnya mudah diangkat dan dipasang, menghemat waktu dan mengurangi biaya proyek.

Bahan Baku Perabotan

Sifatnya yang ringan, kayu Albasia menjadi pilihan yang populer dalam industri perabotan. Di Indonesia, banyak perusahaan perabotan menggunakan kayu Albasia untuk membuat mebel seperti kursi dan lemari. Visualnya modern dan tahan lama membuatnya sangat diidamkan dalam dunia desain interior.

Pembuatan Kertas

Pembuatan Kertas
Pembuatan Kertas

Albasia juga sangat cocok digunakan untuk industri kertas. Serat kayu Albasia yang halus dan seragam membuatnya ideal untuk pembuatan kertas yang berkualitas pula.

Kayu Lapis

Pabrik kayu lapis juga banyak yang mengandalkan kayu Albasia sebagai bahan baku utama. Karea bobotnya yang ringan dan mudah diolah, makanya menjadi bahan dasar yang ideal untuk pembuatan kayu lapis.

Memiliki segudang manfaat dan populer di berbagai industri, karena memang kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun, di samping itu kayu Albasia juga terdapat kelebihan dan kekurangannya yang perlu kamu ketahui. Simak penjelasannya di bawah ini.

Kelebihan Kayu Albasia

Kelebihan Kayu Albasia
Kelebihan Kayu Albasia

Bobotnya Ringan

Kayu yang bernama latin Albizia Chinesis ini dikenal ringan untuk pembuatan konstruksi dan furniture. Kadar airnya bekisar 15%, sedangkan densitasnya 320-640 kg/m3. Seratnya cenderung lurus dan agak kasar.

Teksturnya padat namun tetap mudah ketika diolah menjadi barang jadi. Dari warnanya saja, kayu ini tampak kuning mengkilap hingga coklat merah gading. Warna terasnya sebenarnya tidak jauh berbeda dibanding jenis kayu yang lain.

Pada proses finishingnya, kamu bisa menambahkan cat kayu jika ingin mendapatkan warna yang lebih hidup.

Tahan Rayap

Kayu Albasia termasuk daftar kayu yang tahan serangan hama seperti rayap. Tak heran jika kayu ini banyak dibutuhkan di berbagai bidang, terutama industri, bahan bangunan dan pondasi material.

Selain itu, kayu ini dinilai terbaik kedua setelah kayu jati yang harganya juga mahal. Tak heran jika kamu ke toko furniture cukup mudah menemukannya.

Memiliki Kekuatan dan Keawetan yang Tinggi

Walaupun punya bobot ringan, tapi kekuatan dan keawetannya tidak diragukan lagi. Karena kayu Albasia termasuk ke dalam kelas awet III-IV dan kelas kuat III-IV. Meskipun begitu, tidak semua kayu Albasia kuat, hal ini juga tergantung dari pertumbuhannya.

Kualitas Kayu Termasuk Unggul

Kualitasnya sendiri sudah tidak perlu diragukan. Perlu diketahui bahwa jenis kayu unggul dari Albasia ini adalah pohon Albasia putih dan pohon Albasia laut yang tidak memiliki cabang sama sekali hingga 9 meter.

Multifungsi

Kayu komersial ini bersifat multifungsi. Jadi, kamu bisa mengambil manfaat untuk berbagai tujuan. Tidak hanya untuk bahan baku untuk industri, kayu Albasia ini juga kerap kali digunakan untuk membuat peti, perahu, pensil, jembatan, korek api, dan lain sebagainya.

Jadi, tak ayal kayu Albasia ini memiliki nilai komersial yang cukup tinggi di pasaran. Bahkan harganya termahal kedua setelah kayu jati. Banyak pengrajin memilih kayu ini karena visualnya menarik, kuat, awet, dan mudah diproses.

Seperti material pada umumnya, kayu Albasia ini tetap memiliki kekurangan. Hal ini penting diketahui supaya menjadi pertimbangan lebih lanjut jika kamu hendak memilih kayu ini.

Kekurangan Kayu Albasia

Albasia Muda Cepat Rusak

Jika kayu Albasia yang dipilih masih muda maka kondisinya akan cepat rusak, terutama karena pengaruh perubahan cuaca. Maka dari itu, pastikan kamu memilih kayu Albasia yang umurnya cukup sehingga hasilnya maksimal kala digunakan.

Mudah Bereaksi

Kayu ini akan mudah bereaksi jika terkena zat seperti adukan semen. Sifat panas dari semen akan menjadikan kayu ini mudah melengkung sehingga sulit untuk lurus kembali. Ada juga kayu yang masih muda yang memiliki tingkat pemuaian dan penyusutan yang lebih tinggi. Jadi, tidak direkomendasikan untuk proses pembuatan reng dan usuk.

Nah, itulah pembahasan mengenai kayu Albasia mulai dari karakteristik, kegunaan, kelebihan dan kekurangan. Kayu ini digadang-gadang terbaik kedua setelah jati. Jadi, jika kamu tidak harus khawatir lagi jika berminat membuat karya untuk furniture dan konstruksi, karena kayu Albasia bisa jadi bahan alternatif yang kualitasnya tidak diragukan lagi. Semoga artikel ini bermanfaat.

Just an ordinary people.