Pernahkah kamu mendengar istilah gording dalam struktur bangunan rumah? Sebagai pemilik rumah atau kamu yang berencana membangun rumah dalam waktu dekat ini, ada baiknya simak penjelasannya di bawah ini. -MegaBaja.co.id
Gording merupakan salah satu komponen paling penting untuk atap rumah. Pasalnya, struktur atap rumah memiliki bagian yang sedikit komplek, salah satunya dari gording ini. Bagian ini termasuk benda yang vital karena berfungsi untuk memperkokoh atap agar tetap kuat.
Ingin tahu tips cara merawat atap agar terhindar dari korosi? Yuk simak di artikel ini cara merawat rangka atap baja agar terhindar dari korosi.
Apa Itu Gording?
Gording atau biasa disebut purlin/purling merupakan bagian dari konstruksi atap yang terletak di atas kuda-kuda kayu yang fungsinya untuk menahan dan menopang beban dari atap agar tetap berdiri kokoh.
Ada tiga jenis beban yang ditahan oleh gording ini, yakni beban hidup, beban mati, dan beban angin. Agar berfungsi dengan optimal, gording ini harus terbuat dari bahan atau material yang berkualitas agar rumah mampu bertahan dalam jangka waktu lama.
Biasanya, para pekerja akan memasang struktur gording ini dengan cara disambungkan dengan struktur usuk yang dipasang secara vertikal di bagian struktur sisi miring atap. Usuk ini jika dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah rafter.
Kemudian, bagian gording dan usuk ini akan menjadi struktur yang dibebani dengan material penutup atap atau beban mati. Selain itu, ia juga akan menerima beban yang lain seperti volume air hujan, terpaan angin, atau jenis beban hidup yang lain. Kemudian, semua beban tersebut disalurkan oleh kedua bagian struktur ini ke struktur yang menopang bagian atap secara keseluruhan.
Pada umumnya, struktur gording maupun usuk untuk pembuatan rumah selalu menggunakan material kayu sebagai bahan utamanya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, penggunaan kayu sudah minim bahkan mulai ditinggalkan.
Saat ini, baja ringan menjadi pilihan terbaik karena lebih tahan lama terhadap beberapa cuaca dan tahan terhadap serangan rayap. Di bawah ini, kami akan menjelaskan kedua material gording yang biasa digunakan. Simak penjelasannya.
Jenis Material untuk Gording
Masyarakat Indonesia sudah biasa menggunakan struktur gording dari dua jenis bahan, yakni kayu dan baja ringan. Setiap bahan memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari yang lain. Berikut penjelasan dari masing-masing material:
1. Material Kayu
Di Indonesia, kayu merupakan material paling umum digunakan untuk pembuatan struktur gording pada bangunan rumah. Penggunaan kayu juga umum digunakan sebagai keperluan pembuatan struktur atap lain.
Biasanya, pemilihan material untuk struktur atap, sebagian besar akan diseragamkan peruntukannya. Artinya, jika memilih material kayu, maka semua struktur akan menggunakan material kayu juga.
Namun, kerap kali material kayu yang digunakan kemungkinan besar bisa diserang rayap yang mengakibatkan rangka atap menjadi keropos dan mudah lapuk. Wajib ada ventilasi untuk memastikan sirkulasi udara tetap lancar.
Diwajibkan menjaga kayu agar tetap kering, karena jika sudah dalam kondisi lembab dapat menyebabkan struktur jadi melorot. Hal ini terjadi karena beban yang ada pada kayu semakin bertambah dengan adanya kandungan air. Selain itu, kamu perlu memperhatikan material ini karena bisa membusuk.
Setidaknya, terdapat tiga tipe gording kayu berdasarkan peletakannya pada rangka atap. Bentuk yang dimaksud antara lain adalah principal, plate, dan common. Simak keterangannya di berikut ini.
Tipe-Tipe Gording Kayu
Principal
Principal ini mempunyai sebutan lain, yakni gording utama dan gording samping. Pengaplikasian struktur ini akan disangga dan didukung oleh kasau utama. Namun, gording utama sendiri akan menopang kasau-kasau umum, yang cenderung berukuran lebih kecil.
Maka, posisi gording ini akan terjepit dengan dua tipe kasau, juga diapit oleh kasau utama di bagian bawahnya, dan pada bagian atas ia ditindih oleh kasau-kasau yang umum.
Plate
Plate juga memiliki beberapa nama lain yakni under purlin. Asbab dinamakan plate karena bentuk permukaan kayu yang digunakan mempunyai panel yang cukup lebar. Nah, plate ini diletakkan secara horizontal pada struktur sisi miring atap yang berfungsi sebagai penopang.
Nantinya, gording tipe ini yang akan menopang bentang tengah kasau. Oleh karena itu, ukuran struktur ini akan lebih panjang dibandingkan dengan struktur kasaunya.
Common
Common ini gording yang mempunyai nama lain yakni major rafter minor purlin system. Gording ini diposisikan atau dipasang di atas kasau utama. Ini yang akan menjadi struktur yang menopang lapisan selubung atap yang dipasang secara vertikal. Selubung ini yang akan menjadi pengganti dari genteng atau atap jenis lain. Tapi, model struktur semacam ini lebih umum ditemui di kawasan Amerika Utara.
2. Material Baja Ringan
Baja ringan juga menjadi alternatif material untuk pembuatan gording. Sifatnya kokoh, bobotnya ringan, dan dimensi yang relatif seragam antar unit. Baja ringan dapat mengalami perluasan ketika suhu tinggi dan kontraksi pada suhu rendah, namun perubahan ini masih dalam batas wajar.
Meskipun terbuat dari baja ringan, gording ini memiliki lapisan tipis, ini yang akan pemasangan paku atau baut. Fleksibilitas material ini bisa ditekuk, digulung, atau ditelan sesuai kebutuhan.
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap korosi dan memperpanjang umur pakainya maka harus menggunakan cat pelapis pada gording baja ringan ini, apalagi jika ditempatkan di area terbuka atau yang cenderung lembab.
Jenis-jenis baja ringan yang umum digunakan untuk gording adalah Reng, Truss, dan variasi lain. Baja ringan yang mengandung aluminium dan seng diklaim mempunyai kekuatan yang tinggi untuk menahan beban di atas.
Jenis-Jenis Gording Baja
Terdapat dua jenis gording baja yang biasa digunakan, yaitu gording jenis single dan double. Dari kedua jenis ini dibagi lagi menjadi berbagai jenis, sesuai dengan material yang diperlukan untuk membuat gording.
Gording Single
Pertama yaitu gording single. Gording jenis ini terbuat dari satu jenis material baja profil. Ada beberapa jenis yang bisa kamu pilih sesuai dengan atap bangunannya. Yakni sebagai berikut:
Gording Kanal C
Selanjutnya adalah gording yang memakai kanal C. Gording jenis ini cocok untuk digunakan pada berbagai rangka atap yang datar. Juga, bisa kamu manfaatkan untuk jenis atap pelana, trapesium, joglo, dan sebagainya.
Gording Besi Pipa
Berikutnya, ada gording yang memakai material besi pipa. Biasanya, gording ini dimanfaatkan untuk jenis bangunan yang beratap melengkung.
Tebal dari bahan besi pipa yang digunakan dapat disesuaikan dengan panjang dari kebutuhan gording. Ini akan menyesuaikan dengan ukuran atap dari bangunan yang akan dibangun.
Gording Besi Stall Kotak
Jenis gording yang menggunakan material besi stal kotak. Biasanya jenis ini dipakai untuk jenis atap kanopi. Besi berongga yang dipakai untuk material gording ini berukuran sangat beragam karena bisa disesuaikan dengan atap kanopi pada bangunan.
Konsep pemilihannya, kamu hanya perlu menyesuaikan dengan jenis atap yang akan dibangun. Memilih dengan tepat, maka pembangunan akan berjalan dengan optimal.
Gording Double
Disebut sebagai gording double karena terbuat dari dua material baja dan ukuran yang sama pula. Kedua baja ini disatukan dengan menggunakan sambungan las.
Karena terdiri dari dua material baja, maka gording ini bisa dikatakan bahan yang kokoh dan kuat. Ada dua jenis material yang bisa digunakan untuk membuat gording double, yakni:
Baja Profil CNP atau Baja Kanal C
Material pertama ini bersifat kaku sehingga cocok untuk menjadi rangka atap. Dan material ini juga cukup ringan sehingga mampu mengurangi beban konstruksi di bawahnya.
Keunggulan lainnya yaitu harganya lebih murah, makanya semakin umum digunakan untuk berbagai jenis bangunan.
Baja Profil UNP atau Baja Kanal U
Komponen baja profil UNP atau Baja Kanal U yang juga dapat digunakan untuk membuat gording double. Jenis ini terkenal dengan kekuatannya yang sangat baik. Sayangnya, tonase dari jenis ini terbilang cukup berat. Ini yang bisa membuat beban konstruksi menjadi semakin berat. Jadi, penggunaannya perlu dipertimbangkan.
Dari kedua jenis material tersebut, yang paling umum dipakai yaitu jenis pertama. Karena bahannya kaku, sangat ringan dan biayanya yang lebih murah.
Mengaplikasikan gording pun harus ada jarak dan ukurannya. Jadi, tidak semena-mena, simak penjelasannya di bawah ini.
Jarak Antar Gording
Ini harus dikerjakan oleh ahlinya. Sebaiknya, jarak antar gording berada dalam kisaran sekitar 150 cm. Jika rumahmu menggunakan genteng metal, direkomendasikan untuk meningkatkan jarak antar purlin agar lebih efisien. Purlin ini ukurannya bervariasi, dan setiap rumah pasti punya kebutuhan yang berbeda pula. Pilihlah ukuran purlin yang sesuai dengan karakteristik rumahmu.
Dan menurut ilmutekniksipil.com, ukuran purlin kayu pada umumnya adalah lebar 10 cm, tinggi 12 cm, dan panjang 4 cm. Sedangkan, untuk purlin baja ringan biasanya punya ukuran tebal 2,5 mm, tinggi 12 cm, dan panjang 12 cm.
Perlu diingat, bahan yang digunakan untuk membuat purlin dapat mempengaruhi ukuran yang direkomendasikan. Dengan memahami pedoman ini dapat memberi pengetahuan tentang pemasangan gording yang stabil dan sesuai dengan struktur rumahmu.
Demikian pembahasan mengenai gording yang sangat penting untuk struktur bangunan atap rumah. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi pengetahuan baru khususnya buat kamu yang hendak membangun rumah baru.
Leave a Reply