Pernahkah kamu berkunjung ke jembatan sambil mengamati pilar penyangganya? Nah, itulah yang disebut dengan girder. Pada konstruksi pembangunan jembatan yang memiliki bentang panjang, penggunaan material yang kuat dan tahan lama adalah suatu kewajiban. Salah satu material yang sering kali digunakan adalah girder. Benda tersebut memiliki ukuran mencapai 30 hingga 55 meter. -MegaBaja.co.id
Girder atau istilah lainnya gelagar, adalah pilihan yang sangat populer di kalangan kontraktor jembatan karena dianggap bahan lebih kokoh dan praktis. Jenis-jenis girder yang tersedia juga bervariasi dan bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan proyek pembangunan jembatan. Untuk penjelasan lebih dalam, simak ulasan selanjutnya.
Pengertian Girder
Girder adalah sebuah balok yang diletakkan di antara dua penyangga yang bisa berupa struktur penopang atau pilar lainnya. Bentuk balok girder sangat beragam, termasuk bentuk kotak, trapesium, huruf I, huruf U, dan huruf T.
Material girder ada yang diproduksi dan sudah berupa barang jadi sebelum diangkut ke lokasi proyek pembangunan, sedangkan girder lainnya dicor di lokasi proyek karena pembuatannya disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
Pada umumnya, girder berfungsi sebagai penyalur beban dari konstruksi jembatan ke bagian bawahnya yang disebut abutment, sehingga beban dapat didistribusikan dengan merata. Tujuannya untuk menghindari terjadinya pergeseran/goncangan beban atau gaya yang dapat merusak struktur jembatan.
Sedangkan, abutment sendiri atau kepala jembatan adalah bangunan yang di bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilar-pilar jembatan. Berfungsi untuk menahan tanah dan juga sebagai pemikul seluruh beban hidup, seperti beban angin, kendaraan, orang yang melintas di atasnya dan lain-lain.
Untuk mengetahui penjelasan mengenai fungsi girder, simak ulasan berikutnya.
Fungsi Girder
Girder memiliki beberapa fungsi, di antaranya sebagai berikut :
Memberikan Stabilitas pada Struktur
Peran Girder untuk menjaga stabilitas struktur bangunan sekaligus mencegah terjadinya pergeseran atau kegoyahan yang berlebihan.
Mentransfer Beban Horisontal
Tugas girder selanjutnya yaitu mengambil dan mengarahkan beban horisontal, seperti tekanan gempa atau angin, dan melanjutkannya ke penyangga atau pondasi yang ada di bawahnya.
Mendukung Beban Vertikal
Selain mencegah pergeseran struktur, girder juga bertanggung jawab untuk menahan beban vertikal seperti beban struktur atas, beban lantai, dan beban hidup misalnya beban orang dan peralatan yang diteruskan ke girder dari atasnya.
Jarak yang Dibentangkan Lebih Besar
Memungkinkan konstruksi yang melewati jarak yang lebih besar tanpa adanya penyangga tengah yang menghalangi ruang di bawahnya.
Pemilihan jenis ukuran dan ukuran girder yang tepat tergantung pada beban yang akan ditanggung, desain struktur dan bentuk, juga beberapa faktor lain yang terkait dengan kebutuhan dan syarat-syarat bangunan yang sedang dibangun.
Seperti yang sudah dikatakan di atas, bahwa girder memiliki jenis-jenisnya. Sebagai pengetahuan, simak penjelasan di bawah ini.
Apa Saja Jenis-Jenis Girder Jembatan?
Girder jembatan atau sebutan lain yaitu gelagar dibuat menjadi beberapa jenis untuk memenuhi kebutuhan penggunaan yang berbeda pula.
Ada 5 jenis girder yang umum digunakan antara lain U-girder, box girder, I-girder, plate girder dan T-girder. Berikut penjelasannya:
U-Girder
Sepadan dengan namanya, jenis girder/gelagar ini berbentuk huruf U karena dibuat menggunakan cetakan beton berbentuk huruf U. Dibandingkan dengan jenis lain, U-girder yang diadopsi dari negara Perancis ini belum banyak diterapkan di Indonesia, pasalnya tidak semua produsen memiliki cetakan U.
Ciri khas dari girder jembatan berbentuk U yaitu memiliki bentuk yang langsing dan tipis sehingga sangat ideal untuk membangun jembatan di atas lahan sempit. Meski desainnya ramping, struktur bentuk U tetap memiliki ketahanan dan kekuatan yang tinggi.
Box Girder
Pengertian dari box girder adalah beton baja yang berbentuk kotak atau trapesium, biasanya digunakan pada konstruksi jembatan yang membentang panjang. Meskipun identik dengan bentuk kotak, nyatanya bentuk trapesium sering kali dipilih karena digadang-gadang lebih efisien dalam penggunaannya.
Selain jembatan layang yang lurus dan panjang, box girder juga sangat ideal untuk membangun struktur jembatan yang melengkung. Karena, jenis girder jembatan ini mampu menahan torsi dengan sangat baik.
Umumnya, box girder memiliki bentuk yang besar. Ketinggiannya mencapai 2 hingga 4 meter, lebar yang mencapai 2 hingga 4 lajur. Ukurannya bisa bervariasi karena dipengaruhi kebutuhan penggunaan sebagai jalur transportasi juga.
I-Girder
Untuk jenis I-girder adalah gelagar yang berbentuk balok huruf I, terbuat dari bahan non-komposit atau komposit. I-Girder paling sering digunakan untuk pembangunan jembatan di Indonesia. Wajar, semua produsen girder pasti menyediakan dan menerima pembuatan secara custom.
I-Girder yang juga disebut dengan PCI girder ini mempunyai desain yang ramping mirip dengan letter I. Kelebihan yang ditawarkan meliputi kemudahan dalam pemasangan, ketahanan dalam jangka lama dan harga yang lebih ekonomis.
Dalam konstruksi jembatan, PCI girder bertugas sebagai penyalur beban berat girder dan beban kendaraan ke bagian struktur bawah yang bernama abutment. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya persimpangan gaya.
Plate Girder
Girder jenis ini terbuat dari susunan pelat yang disambungkan dan berupa balok yang berukuran besar. Proses penyambungan antara pelat satu dengan yang lain bisa dilakukan dengan sambungan baut atau sambungan las.
Namun, untuk saat ini, sambungan las kerap kali digunakan karena terbukti lebih kuat dan bangunannya tampak estetis. Plate girder juga dinilai sangat efektif untuk membangun jembatan kereta api dan jembatan kereta api.
Teknik yang dikerjakan untuk mengoptimalkan ketepatannya yaitu dengan membuat variasi penampang. Misalnya, pelat girder dibuat lebih tinggi dan lebih tipis pada bagian yang sering terkena gaya geser.
T-Girder
Jenis T-girder adalah balok pada jembatan yang berbentuk huruf T. Umumnya, terdiri dari beton bertulang dan baja komposit. Gelagar berbentuk T ini terbagi menjadi 2 kategori yaitu T-girder tunggal dan ganda.
T-girder bisa dibuat secara custom sehingga jumlah dan ragam ukurannya sesuai dengan rencana pembangunan. Karena sama-sama berukuran ramping, T-girder sering disamakan dengan I-girder, namun keduanya jelas sangat berbeda.
Girder berbentuk T mempunyai bagian badan dan plat lantai yang menyatu. Sedangkan plat dan badan pada girder berbentuk letter I harus disatukan menggunakan connector.
T-girder sangat cocok diaplikasikan untuk jembatan dengan bentang panjang, tetapi tidak terlalu lebar. Misalnya, jembatan khusus para pejalan kaki dan pesepeda.
Kamu pasti penasaran bagaimana cara memasang girder ini? Pastinya hanya dilakukan oleh pekerja profesional dan menggunakan alat bantu yang canggih. Simak dulu ulasannya, yuk!
Pemasangan Girder
Pasa umumnya, pemasangan girder jembatan terbagi menjadi beberapa tahapan, mulai dari pengangkutan balok, proses instalasi hingga pekerjaan akhir. Sebagai deskripsi, berikut tahapannya:
Tahap Pengangkutan Girder
Sebelum memulai proses pengerjaan, girder harus diangkut dari gudang ke lokasi proyek pembangunan. Girder akan diangkat dengan menggunakan crane lalu diangkut dengan trailer truck karena ukurannya yang sangat besar dan berat.
Proses pemindahan gelagar ke truk harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari benturan yang dapat merusak. Selain itu, akses jalan menuju lokasi proyek pembangunan juga harus bisa dilewati truk besar tanpa halangan apapun.
Tahap Pemasangan
Berikutnya adalah tahap pemasangan balok girder. Sebelum dipasang, kontur dari oprit jembatan harus sudah dipastikan padat dan rata. Karena, balok girder akan disusun di bagian oprit tersebut.
Jika titik pemasangannya tidak dibuat sedatar mungkin, dikhawatirkan girder akan mengalami pergeseran arah lateral. Hal penting lainnya yaitu penyusunan segmen balok yang juga harus sejajar sesuai bagian.
Supaya balok lebih leluasa bergerak untuk mengimbangi gaya pratekan, maka solusinya adalah memberikan pelumas pada area ujung pertemuan antar balok.
Dalam tahap ini juga dilakukan pekerjaan stressing atau penegangan. Maksudnya, pemberian stressing pada girder jembatan. Pada umumnya, stressing dikerjakan sampai angka tegangan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pekerjaan Akhir
Di tahap akhir, banyak hal yang harus dikerjakan seperti pelepasan dongkrak, lanjut pengisian anchor head dengan adukan semen. Kemudian, proses grouting juga dikerjakan dengan cara mengisi rongga udara antara sisa kawat yang menjuntai dengan bahan grout untuk mencegah terjadinya korosi.
Dalam proses pembangunan jembatan, pemilihan jenis girder harus dipertimbangkan dengan teliti, disesuaikan dan matang. Karena proses pemasangannya dilakukan secara hati-hati pula, bahkan menggunakan sistem sensor. Semua ini bertujuan untuk memastikan agar susunan balok girder benar-benar lurus.
Demikian pembahasan mengenai jenis dan peran penting girder dalam struktur jembatan, yang kokoh dan praktis. Semoga dengan artikel ini mampu menambah wawasan tentang konstruksi jembatan dan elemen yang berperan dalam pembangunannya.
Leave a Reply