Pernahkah kamu melihat dinding yang menunjukkan bagian semennya seperti tidak selesai? Tampilan tersebut dikenal sebagai dinding ekspos. Sesuai namanya, finishing dinding ekspos yang terlihat tidak selesai bertujuan untuk mengekspos tekstur atau bagian asli semen. Meski terlihat tidak selesai, disitulah seni atau keunikan dari dinding ekspos. -MegaBaja.co.id
Untuk menghasilkan finishing dinding semen ekspos, setidaknya ada tiga teknik yang bisa diterapkan. Masing-masing teknik akan memberikan hasil akhir atau tampilan yang berbeda. Perbedaan hasil akhir ini dikarenakan material yang digunakan dan proses pembuatan yang berbeda. Berikut ini teknik finishing untuk menghasilkan dinding ekspos:
3 Teknik Membuat Dinding Ekspos
1. Teknik Acian
Finishing dinding semen ekspos dengan teknik acian akan menghasilkan tampilan estetis dengan tekstur halus dan warna abu-abu yang khas dari material semen. Teknik ini melibatkan aplikasi lapisan tipis acian pada dinding yang sebelumnya telah diplester dengan baik menggunakan campuran semen dan pasir.
Penting untuk dicatat bahwa sebelum mengaplikasikan acian pada dinding yang telah diplester, pastikan bahwa plesteran tersebut telah mengering dengan sempurna. Hal ini diperlukan agar proses penyusutan plesteran telah berhenti sepenuhnya. Ini akan menghindari terjadinya retak atau kerusakan pada dinding akibat penggunaan acian.
Umumnya, dinding yang telah diplester dibiarkan untuk mengering selama waktu yang mencukupi, kira-kira 2 hingga 3 minggu, sebelum proses aplikasi acian dimulai. Tahapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa plesteran telah kering merata di seluruh permukaan dinding. Sehingga, hasil akhirnya nanti dapat terjamin kualitas dan daya tahannya.
Adapun untuk bahan acian itu sendiri, dapat menggunakan campuran semen instan yang dicampur dengan air. Konsistensi campuran ini harus diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu cair namun juga tidak terlalu kental. Konsistensi yang tepat akan memastikan kemudahan dalam proses aplikasi acian pada dinding serta hasil akhir yang memuaskan.
Proses Pengaplikasian Acian pada Dinding Ekspos
Setelah dinding plesteran mengering dengan sempurna, langkah awal sebelum mengaplikasikan acian adalah memastikan bahwa permukaan dinding telah dibasahi. Hal ini bertujuan untuk mencegah absorpsi air yang berlebihan dari acian ke dalam plesteran. Jika hal itu terjadi, daya rekat acian akan mengurang dan memicu potensi kekeringan. Keadaan kekeringan dapat menghasilkan retak rambut yang sering menjadi masalah pada dinding yang diberikan acian.
Pada tahap aplikasi acian, penggunaan roskam khusus acian menjadi kunci untuk meratakan campuran acian secara merata di seluruh permukaan dinding. Gerakan roskam sebaiknya dilakukan searah untuk memastikan distribusi acian yang konsisten. Setelah proses aplikasi selesai, langkah selanjutnya adalah menghaluskan permukaan dinding dengan menggunakan kuas yang telah dibasahi.
Proses penghalusan ini dapat dilakukan dengan menggosokkan kuas basah secara lembut dan merata di seluruh permukaan dinding. Selanjutnya, untuk memastikan kehalusan yang optimal, penggunaan kertas semen juga dapat membantu dalam proses ini.
Penting untuk memperhatikan ketebalan acian yang diterapkan pada dinding. Biasanya, ketebalan yang direkomendasikan berkisar antara 1 hingga 3mm. Jika kebutuhan akan ketebalan acian mencapai 3mm, disarankan untuk melakukan proses pengacian dalam dua tahap terpisah. Berikan jeda beberapa hari antara proses pengacian pertama dan kedua. Tujuannya untuk memastikan bahwa setiap lapisan acian dapat mengering dan mengeras dengan baik sebelum dilakukan pengaplikasian lapisan berikutnya.
2. Teknik Garuk
Teknik garuk dalam finishing dinding ekspos adalah metode yang melibatkan proses pembentukan pola-pola tertentu pada permukaan dinding semen dengan menggunakan alat khusus. Alatnya digunakan untuk “menggaruk” atau mencetak pola tertentu pada material semen. Secara esensial, teknik ini memberikan dimensi artistik dan tekstural yang unik pada dinding.
Tampilan akhir dari dinding ekspos dengan teknik garuk akan mengikuti pola yang dibuat oleh alat tersebut. Pola-pola yang dihasilkan dapat bervariasi dan disesuaikan dengan preferensi estetika pemilik hunian. Beberapa contoh pola yang umumnya digunakan meliputi:
- Pola gerigi yang memberikan kesan tekstur kasar
- Pola persegi yang menciptakan tampilan geometris, atau
- Pola meruncing yang menambahkan dimensi visual yang menarik
Proses Membuat Dinding Ekspos dengan Teknik Garuk
Untuk menghasilkan finishing dinding ekspos dengan teknik garuk, dinding harus dalam keadaan setengah kering setelah proses pelurusan plesteran. Hal ini penting agar pola yang akan dibuat nantinya dapat terbentuk dengan baik dan dapat menempel dengan baik pada permukaan dinding. Penggunaan alat-alat seperti trowel bergerigi, trowel lancip, atau bahkan cetakan kayu bergerigi menjadi pilihan yang umum digunakan untuk menciptakan pola-pola yang beragam.
Selain itu, ada juga benda-benda sederhana seperti lidi atau bahan lainnya yang memiliki tekstur yang dapat menciptakan efek garukan pada dinding. Penting untuk memastikan bahwa permukaan dinding plester telah diratakan dengan baik sebelum proses penggarukan dimulai. Hal ini bertujuan agar pola yang dihasilkan dapat terlihat jelas dan konsisten di seluruh area dinding.
Ketelitian dan ketelatenan sangatlah penting dalam proses ini. Setiap gerakan alat yang digunakan harus dilakukan dengan presisi untuk menciptakan pola yang rapi dan konsisten di seluruh permukaan dinding. Bahkan kecilnya kesalahan dapat mengganggu keseluruhan estetika dari hasil akhir.
3. Teknik Kamprot
Teknik kamprot merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses finishing dinding ekspos yang memberikan hasil akhir berupa tekstur yang cenderung kasar. Tekstur tersebut dihasilkan dari penggunaan butiran pasir dalam campuran semen saat proses aplikasi.
Kekasaran tekstur yang diinginkan dapat disesuaikan dengan pemilihan pasir yang digunakan. Semakin kasar partikel pasir yang digunakan, maka tekstur dinding akan cenderung lebih kasar. Sebaliknya, jika menggunakan pasir dengan partikel yang lebih halus, maka tekstur dinding akan menjadi lebih halus dan lembut.
Untuk ruangan dengan gaya arsitektur yang bersifat rustik atau alami, tekstur dinding yang kasar bisa kamu coba untuk menciptakan nuansa yang sesuai. Di sisi lain, untuk ruangan dengan gaya modern atau minimalis, tekstur dinding yang lebih halus mungkin lebih baik untuk menciptakan kesan yang bersih dan rapi.
Selain kekasaran atau kehalusan tekstur, pemilihan pasir juga dapat memengaruhi warna akhir dari dinding. Beberapa jenis pasir memiliki warna yang berbeda-beda. Sehingga, dalam memilih pasir, selain mempertimbangkan kekasaran atau kehalusan tekstur, juga perlu memperhatikan kesesuaian warna dengan keseluruhan estetika ruangan.
Proses Membuat Dinding Ekspos dengan Teknik Kamprot
Proses pembuatan dinding kamprot melibatkan dua metode utama: manual dan menggunakan mesin khusus. Kedua metode ini memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing dalam proses pengerjaannya. Berikut penjelasannya:
- Metode Manual
Dalam metode manual, campuran semen dan pasir diterapkan secara langsung oleh pekerja dengan menggunakan alat sederhana. Prosesnya dimulai dengan menyiapkan campuran semen dan pasir dalam proporsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, campuran tersebut ditempatkan dalam wadah yang sesuai untuk aplikasi manual.
Campuran semen dan pasir diaplikasikan melalui saringan kawat yang ditempatkan pada jarak sekitar 5-10 cm dari permukaan dinding. Dengan menggunakan tangan atau alat, campuran tersebut dilemparkan melalui saringan kawat dengan gerakan berulang hingga menempel dengan baik pada permukaan dinding.
- Metode Menggunakan Mesin
Penggunaan mesin khusus dalam proses pembuatan dinding kamprot memberikan keunggulan dalam hal efisiensi dan konsistensi. Mesin penyemprot adukan semen menghasilkan aplikasi yang lebih cepat dan seragam dibandingkan dengan metode manual.
Untuk melakukannya, campuran semen dan pasir dimasukkan ke dalam mesin penyemprot adukan semen. Semprot dinding dengan campuran tersebut menggunakan alat penyemprot yang terintegrasi dalam mesin. Proses semprotan ini menghasilkan lapisan campuran yang merata dan halus pada dinding dengan cepat dan efisien.
Sebagai finishing dari ketiga teknik di atas, jangan lupa untuk melapisi dinding dengan coating atau cairan khusus. Hal ini bertujuan untuk membuat dinding lebih tahan lama dan mudah dibersihkan.
Leave a Reply