Pemasangan paving block tidak hanya meningkatkan keindahan halaman rumah, tapi juga dapat berfungsi sebagai lantai yang kokoh dan anti retak. Selain itu, paving block juga unggul dalam ketahanannya terhadap air yang membuat permukaannya tidak licin dan nyaman saat berjalan di atasnya. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara memasang paving block agar terlihat rapi dan menarik? Yuk, simak ulasan berikut ini untuk informasi yang lebih lanjut -MegaBaja.co.id
Cara Memasang Paving Block
Pada dasarnya, cara memasang paving block mirip dengan pemasangan ubin atau keramik di dalam rumah. Tetapi yang membedakannya adalah bahan bangunan pendukung dan peralatan yang digunakan.
Variasi bentuk paving block membuat pekerjaan ini terlihat lebih rumit dibandingkan dengan menyusun ubin yang lebih simetris.
Kemudian, persiapan sebelum memasang paving block juga berbeda dari keramik. Hal ini akan memengaruhi ketahanan hasil pemasangan paving block di masa mendatang.
Untuk hasil yang maksimal, ada beberapa langkah pemasangan paving block yang perlu dipersiapkan. Mari kita lihat langkah demi langkah pemasangan paving block yang bisa kamu lakukan dengan mudah.
Siapkan Alat dan Bahan
Pastikan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk memasang paving block sudah siap. Setiap item memiliki peran penting, jadi jangan sampai kamu mengabaikannya. Apabila kamu bingung peralatan apa saja yang dibutuhkan, silahkan cek list di bawah ini.
Alat :
- Stamper kuda
- Cangkul atau sekop
- Benang patok
- Palu karet
- Kayu kaso
- Stamper kodok
- Pemotong paving block
Bahan :
- Abu Batu
- Kanstin Beton
- Pasir
- Cat Batu Alam
- Pengisi Nat
Rapikan Area Kerja
Bersihkan area yang akan dipasang paving block terlebih dahulu agar hasilnya terlihat rapi. Singkirkan segala hal yang menganggu di area tersebut. Seperti rumput, daun, dan batu-batuan. Gunakan cangkul untuk membersihkan kotoran kecil yang mungkin tersembunyi di tanah.
Padatkan Area Kerja
Langkah ini merupakan fase yang paling penting dalam proses pemasangan paving block. Pemadatan area kerja adalah tahapan yang krusial karena akan menentukan seberapa kokoh dan tahan lama paving block yang telah dipasang.
Meskipun paving block yang kamu gunakan kuat dan berkualitas, namun hal itu akan sia-sia jika proses pengerasan dan pemadatan lahan dasarnya tidak diperhatikan dengan baik. Saat melakukan pemadatan area kerja, pertimbangkanlah seberapa besar beban yang akan ditopang oleh pasangan paving block tersebut. Apakah itu pejalan kaki, sepeda motor, mobil, atau bahkan truk dengan muatan berat.
Secara umum, ada beberapa bahan alami yang bisa kamu gunakan sebagai lapisan dasar pemadatan lahan. Seperti batu kapur ataupun sirtu. Sementara itu, untuk alatnya bisa menggunakan stamper kuda atau mesin vibro roller.
Leveling Tanah dan Memasang Kanstin Beton
Setelah area kerja dipadatkan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah leveling tanah. Leveling adalah langkah untuk menentukan ketinggian dan kemiringan paving block. Ini dilakukan agar paving block yang terpasang tetap lurus dan mampu mengalirkan air dengan baik. Sehingga, bisa mencegah genangan ketika hujan turun.
Alat yang dibutuhkan pada tahap ini salah satunya adalah kanstin beton. Kanstin adalah pembatas jalan yang terbuat dari susunan paving block. Kanstin dipasang agar paving tetap terjaga pada posisinya. Dengan menggunakan kanstin, susuna paving block akan saling terkait dan tetap kokoh.
Bahan ini dipasang dengan cara meletakkan alas terlebih dahulu untuk menjaga stabilitas tanah dan mencegah kanstin tenggelam. Kemudian, kanstin beton dipasang di atasnya, diikuti dengan pemasangan haunching untuk mengamankan kanstin, agar kanstin tidak bergeser dan tetap pada posisinya.
Memasang Paving Block
Tahap selanjutnya adalah tahap inti, yakni memasang paving block. Tahap ini dimulai dengan menyebarkan abu batu sebagai bahan pendukung. Kenapa abu batu? Karena harganya lebih terjangkau daripada pasir. Abu batu juga memiliki ketahanan yang baik terhadap air yang meresap melaluk celah-celah paving block. Setelah itu, barulah kamu bisa memulai memasang paving block.
Langkah-langkah penyebaran abu batu adalah:
- Taburkan abu batu di area kerja yang sebelumnya sudah diratakan dan dipadatkan.
- Kemudian, ratakan abu batu menggunakan kayu kaso (jidar).
- Perhatikan tingkat leveling dan kemiringan area yang sebelumnya telah ditentukan.
Sedangkan, langkah-langkah memasang paving block yaitu:
- Tetapkan bentuk, model, pola, dan ketebalan paving block.
- Kemudian, letakkan dan susun paving block dengan cara maju ke depan.
- Maju ke depan sambil rapatkan susunannya menggunakan palu karet atau plastik.
- Paving block yang diperlukan untuk area pinggir yang tidak bisa dijangkau dengan paving block utuh bisa dipotong menggunakan alat potong paving block. Sesuaikanlah lebar celahnya, sehingga paving block dapat terkunci sempurna pada kanstin.
Finishing
Terakhir yaitu tahap finishing. Tahap ini meliputi pemadatan menggunakan stamper kodok, pengisian celah antara paving block dengan nat, dan pengecatan. Nat perlu digunakan agar paving block stabil. Sedangkan pemadatan dilakukan dengan tujuan agar paving block tidak bergelombang dan tetap rata.
Setelah memahami cara memasang paving block yang rapi, kini saatnya kita beralih ke pola pemasangan paving block yang bisa kamu terapkan. Simak ulasannya berikut ini.
Pola Pemasangan Paving Block
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus yang harus diikuti saat memilih pola pemasangan paving block. Kamu bebas memilih pola yang kamu sukai. Namun, yang perlu diketahui adalah semakin rumit pola yang akan diterapkan, maka akan semakin lama pemasangannya.
Tak hanya itu, bahan yang diperlukan setiap pola mungkin berbeda. Jadi, lebih baik kamu konsultasikan saja dengan tukang atau jasa pemasangan mengenai kebutuhan bahan ini.
Adapun, pola-pola pemasangan paving block yang dapat kamu pilih adalah:
Pola Tumpuk Bata Lurus
Jika kamu ingin pemasangan yang mudah dan cepat, maka pola tumpuk bata lurus adalah solusinya. Mungkin sudah tidak asing dengan pola ini, sebab polanya menyerupai tumpukan bata pada bangunan rumah. Pola ini dapat memberikan sentuhan klasik pada lingkungan rumah.
Pola Tumpukan Rata
Yang ini nampaknya kurang umum digunakan. Susunan polanya seperti kolom dan baris pada Microsoft Excel. Sayangnya, pola ini kurang menarik secara estetika. Bahkan mungkin terkesan monoton.
Tapi jika kamu bersikukuh ingin menerapkan pola ini, kamu tidak perlu khawatir. Sebab, meskipun tidak menarik hal ini tidak memengaruhi kinerja paving block.
Pola Tumpuk Bata 45°
Jika pola tumpukan bata lurus dirasa terlalu biasa, cobalah putar sedikit arah pemasangannya. Ubah sudut kemiringan menjadi 45° agar pola bata berbentuk garis miring. Pola ini ternyata sangat menguntungkan, lho. Tidak hanya memberikan tampilan yang berbeda, tapi juga memudahkan aliran air menuju selokan di ujung halaman rumah kamu.
Pola Ikatan Spanyol
Untuk pola ini, paving block yang kamu perlukan adalah dua jenis. Yaitu paving block berbentuk bata dan paving block berbentuk kotak. Pola ini dibuat dalam bentuk persegi dengan paving block bata dan persegi saling terkait, meninggalkan sedikit ruang di tengahnya. Di area tengah inilah paving block kotak digunakan.
Pola Tulang Ikan
Kepopuleran pola ini tidak perlu diragukan. Sebab, banyak sekali yang menggunakan pola ini pada pemasangan paving block. Ada dua jenis pemasangan yang menggunakan pola tulang imah. Yaitu pola tulang ikan 90° dan pola tulang ikan 45°.
Pola tulang ikan 90° terlihat seperti huruf “R” terbalik. Sedangkan pada pola sudut 45° terlihat seperti panah kecil menonjol ke depan.
Yap, itulah berbagai macam pola pemasangan paving block yang bebas kamu pilih sesuka hati. Yang terpenting pola yang dipilih tidak menggangu fungsi utama paving block. Yakni untuk pengerasan tanah agar tidak berlumpur, serta mudah dan nyaman dilewati baik untuk pejalan kaki ataupun kendaraan.
Sekian artikel tentang cara memasang paving block dan ragam pola yang bisa kamu terapkan. Semoga membantu!
Leave a Reply