Bambu hias merupakan unsur alami yang kerap digunakan untuk memperindah tampilan hunian. Jenis bambu hias memiliki bentuk yang cukup unik, berbeda dengan bambu liar biasanya. Jenis bambu hias ini umumnya digunakan sebagai pagar hidup atau bisa dijadikan sebagai dekorasi. -MegaBaja.co.id
Tidak semua jenis bambu hias bisa diletakkan di semua tempat. Ada beberapa jenis bambu yang ukurannya terlalu besar dan malah mengganggu jika diletakkan di rumah. Selain itu, beberapa jenis bambu hias juga terlalu pendek untuk dijadikan pagar hidup rumah.
Penggunaan Bambu di Area Rumah
Sebetulnya, penggunaan bambu hias semacam ini sudah ada sejak zaman dulu. Namun, karena budaya Indonesia dan kepercayaannya mereka bahwa bambu memiliki makhluk gaib, membuat orang Indonesia jarang menggunakan bambu untuk hiasan. Kenali juga Furniture Bambu Kelebihan dan Kekurangan serta Cara Merawatnya.
Bambu adalah komponen yang cukup penting dalam meningkatkan daya tarik eksterior maupun interior rumah, khususnya di Indonesia di mana bambu merupakan bahan yang banyak ditemukan di berbagai wilayah. Kebutuhan akan bahan ini juga membantu dalam meningkatkan dekorasi dan daya tarik visual sebuah hunian.
Dalam budaya tertentu, penggunaan bambu di rumah diyakini sebagai pembawa keberuntungan. Tentu saja hal tersebut tergantung keyakinan masing-masing individu. Namun, satu hal yang pasti, penggunaan bambu hias sebagai dekorasi rumah akan menambah estetika rumah kamu. Berkat nuansa alami yang dipancarkan oleh bambu, tampilan rumah akan semakin menarik dan nyaman.
Jenis-Jenis Bambu Hias untuk Dekorasi di Rumah
Ada banyak sekali jenis bambu yang bisa ditemukan di Indonesia. Namun, tidak semuanya bisa dijadikan sebagai bahan interior. Jika kamu ingin memasukkan bambu dalam dekorasi interior rumah kamu, pastikan jenisnya tepat. Karena, beberapa jenis bambu yang ukurannya terlalu besar malah menimbulkan masalah jika digunakan di dalam ruangan.
Nah berikut ini ada beberapa jenis bambu yang cocok dimanfaatkan sebagai dekorasi rumah.
Bambu Siam
Jenis bambu yang pertama adalah bambu siam (Thyrsostachys Siamensis), atau yang dikenal juga dengan bambu Bangkok merupakan salah satu tanaman hias yang populer. Bambu siam sering disalah artikan sebagai bambu Jepang karena ciri-cirinya yang mirip. Padahal, keduanya merupakan jenis bambu yang berbeda.
Rumpun bambu siam dapat tumbuh dengan lebat. Ketinggiannya bisa mencapai 8-14 meter. Kemudian, pada rumpun yang sudah tua, bagian tajuknya terbentang seperti payung.
Secara fisik, bambu ini berwarna putih kehijauan, ramping, dan tegak, dengan bagian ujung yang melengkung. Jenis bambu siam ini sangat cocok untuk dijadikan pagar dan bahan peredam suara.
Bambu Jepang
Jenis bambu kedua yang cocok untuk dekorasi adalah bambu Jepang. Nama Latin dari bambu Jepang adalah Arundinaria Japonica. Dari namanya saja sudah terlihat ‘kan bahwa bambu ini berasal dari Jepang.
Bentuk fisik bambu Jepang tegak dengan dengan warna hijau kelabu. Tingginya bisa mencapai 4 sampai 5 meter dan diameter batang hingga 3 sentimeter. Ruas bagian bambu jepang kurang lebih 30 sentimeter.
Apabila bambu Jepang ini ditanam secara berdampingan, maka akan keluar cabang dari ruas-ruas yang ada di tengahnya dan menjadi pagar. Selain itu, daun dari bambu ini juga halus sehingga dapat mengurangi kesan arogan pada eksterior rumah kamu.
Nah, bila kamu ingin menanamnya, coba tanam di dalam pot maupun di tanah. Gunakan tanah, pupuk, dan pasir dengan perbandingan 3:1:1. Atau bisa juga diperbanyak dengan cara stek.
Untuk membuatnya, potonglah sebatang bambu sepanjang 25 cm dengan sudut 45 derajat. Batang bambu yang dipotong setidaknya memiliki dua bagian. Selanjutnya, tanam di tanah dan tutupi dengan plastik. Sekitar 3 minggu, akar bambu baru akan muncul pada batang bambu.
Untuk perawatannya, siram bambu dengan banyak air. Tapi hindari menyiramnya di saat musim hujan. Beri pupuk agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Perlu diingat bahwa bambu Jepang tidak terlalu menyukai sinar matahari, untuk itu letakkan bambu di tempat yang agak teduh.
Bambu Gendang
Jenis selanjutnya adalah bambu gendang. Bambu gendang (Bambusa Ventricosa) atau yang dikenal juga dengan nama Buddha’s Belly merupakan bambu yang berukuran kecil. Batang Buddha’s Belly unik, ruas-ruasnya membengkak di bagian tengah lalu menyempit di setiap buku-bukunya, menyerupai gendang. Itulah mengapa bambu ini disebut dengan bambu gendang.
Batang bambu gendang keras, berwarna hijau tua, dan pendek. Bambu ini juga suka sinar matahari, namun jika ditanam di luar ruangan, bambu gendang hanya menyukai siraman matahari sekitar 6 hingga 8 jam. Dan satu hal lagi, tanaman ini lebih menyukai tanah lembab dibandingkan tanah basah.
Bambu Kuning
Selanjutnya ada bambu kuning. Bambu ini dapat tumbuh setinggi 4 hingga 9 meter, jadi cocok sekali dijadikan tanaman pagar.
Bambu kuning dapat dikatakan berbeda dari jenis bambu lain yang biasanya memiliki batang berwarna hijau. Jenis bambu yang mempunyai nama latin Phyllostachys Sulphurea ini justru berwarna kuning keemasan. Warna kuning yang cantik ini sangat ideal untuk dijadikan aksen warna pada rumah yang memiliki taman.
Ukuran bambu kuning terbilang kecil, dengan diameter 5 sampai 8 cm, dan panjang daun sekitar 12 cm. Bambu kuning bisa tumbuh di tanah yang kaya akan nutrisi dan lembab. Jika masih tumbuh, tanaman ini akan memerlukan banyak air. Namun, saat masa pertumbuhannya selesai, bambu kuning menjadi tahan terhadap kekurangan air.
Bambu Air
Jenis bambu berikutnya adalah bambu air atau yang biasa disebut juga dengan Horse’s Tail. Bambu air adalah salah satu jenis bambu yang memiliki kemampuan hidup di daerah datar dengan genangan air.
Sebenarnya, bentuk bambu air ini lebih kecil dibanding bambu lainnya. Padahal, tingginya bisa mencapai 3 meter. Warna batangnya hijau segar, dengan diameter batang sangat kecil. Sedangkan, daunnya cenderung menonjol di antara sendi-sendi ruasnya, menjadikannya tampak seperti cincin berwarna cokelat di setiap rongga batangnya.
Bambu air mempunyai bentuk yang sangat indah dan cocok sekali dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Bahkan, bagi sebagian orang bambu ini dipercaya bisa membawa keberuntungan.
Nah, jika kamu ingin menanamnya dalam pot, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan. Pertama, siapkan pot berisi batu koral atau kerikil. Kemudian, tancapkan bambu di tengahnya dan isi air sampai setinggi 2-3 cm. Ganti air dalam pot minimal seminggu sekali agar bambu air tidak cepat busuk.
Bambu Pagar
Jenis bambu terakhir yang bisa dijadikan dekorasi adalah bambu pagar. Nama bambu ini berasal dari Bambusa Glaucescens yang berarti bambu China dalam bahasa Latin. Selain dimanfaatkan sebagai pagar, bambu jenis ini juga banyak dimanfaatkan sebagai hiasan, bahan untuk rak buku, tongkat payung, dan berbagai jenis kerajinan lainnya.
Biasanya, bambu pagar ditanam berjajar dan dijadikan pagar. Saat tumbuh dengan lancar, rumpun daunnya akan semakin lebat. Jenis ini memang tumbuh dengan baik di China, tapi sekarang juga mudah ditemukan di berbagai belahan Asia lainnya.
Itulah sederet jenis bambu hias yang bisa kamu jadikan dekorasi rumah, baik itu interior maupun eksterior. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply