...
Kenalan dengan Gaya Chinoiserie, Desain Khas Tiongkok yang Diadopsi Eropa
Kenalan dengan Gaya Chinoiserie, Desain Khas Tiongkok yang Diadopsi Eropa

Kenalan dengan Gaya Chinoiserie, Desain Khas Tiongkok yang Diadopsi Eropa

Pernahkah kamu mendengar istilah chinoiserie? Meskipun gaya ini mungkin kurang dikenal di masyarakat Indonesia, chinoiserie sebenarnya berperan penting dalam estetika desain British Colonial yang berasal dari Eropa. Sama seperti gaya desain lainnya, chinoiserie juga memiliki karakteristik yang menjadi ciri khas keunikannya. -MegaBaja.co.id

Chinoiserie tidak hanya menjadi bagian dari tren dekorasi yang populer, tetapi juga merefleksikan hubungan sejarah antara Inggris dan Tiongkok. Sayangnya, keindahan dan keunikan gaya ini belum sepenuhnya dikenali oleh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, yuk, kenali lebih dekat gaya chinoiserie dengan motif-motifnya yang khas.

Sejarah dan Asal-Usul Gaya Chinoiserie

Kata “Chinoiserie” berasal dari bahasa Prancis “chinois,” yang artinya “China” atau sesuai dengan selera China atau Tiongkok. Beberapa juga menyebutnya berasal dari istilah “Chinesery” atau “Chinese-esque”, yang mengacu pada perpaduan motif Asia dan Eropa.

Namun, Chinoiserie bukanlah gaya yang diimpor langsung dari Asia. Sebaliknya, ini adalah interpretasi dari para desainer Eropa terhadap estetika dan gaya seni dari Asia Timur.

Pada abad ke-17 dan ke-18, perdagangan antara Eropa dan Asia Timur semakin meningkat. Hal ini turut mempercepat popularitas chinoiserie. Orang-orang Eropa yang berkunjung ke Asia Timur sering kali memiliki pengetahuan terbatas tentang wilayah tersebut.

Mereka  cenderung menggeneralisasi budaya dari berbagai negara di Asia Timur sebagai satu kesatuan. Lantaran terpesona oleh budaya eksotis yang mereka temui, orang-orang Eropa mulai mengembangkan gaya desain Asia Timur versi mereka sendiri. Kemudian, gaya ini dikenal sebagai chinoiserie.

Chinoiserie dengan cepat menjadi simbol status dan kemewahan. Gaya ini menghiasi istana-istana Eropa seperti istana Raja Louis XV di Prancis dan Raja George IV di Inggris. Di Inggris, chinoiserie menjadi sangat populer dan digunakan secara luas dalam dekorasi rumah serta arsitektur.

Ciri khas dari chinoiserie adalah penggunaan elemen-elemen dekoratif yang identik dengan seni dan budaya Tiongkok. Misalnya seperti pohon bambu, pagoda, dan karakter-karakter Tiongkok yang sering muncul dalam lukisan. Salah satu ornamen yang paling ikonik dalam chinoiserie adalah keramik putih dengan motif biru. Elemen ini sering ditemukan di berbagai koleksi dekorasi rumah.

Meskipun Chinoiserie sering dianggap sebagai gaya yang eksentrik, motif-motifnya tetap mempertahankan kesan elegan dan berkelas. Di mata orang Eropa pada masa itu, motif Chinoiserie terlihat sangat eksotis dan penuh daya tarik. Gaya ini kemudian digunakan untuk menghias berbagai perlengkapan rumah tangga, termasuk kertas dinding, tempat tisu, runner meja, penutup sofa, dan banyak lagi.

Kelebihan Gaya Chinoiserie

Gaya yang terinspirasi dari kekayaan motif budaya Tiongkok ini menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya menonjol di antara gaya dekorasi lainnya. Berikut adalah beberapa keistimewaan yang membuat chinoiserie begitu menarik:

1. Unik dengan Sentuhan Eksotis

Salah satu daya tarik utama dari gaya chinoiserie adalah keunikannya yang tidak dapat ditemukan dalam gaya dekorasi lain. Motif-motif yang diadopsi dari seni dan budaya Tiongkok memberikan sentuhan eksotis yang mampu menciptakan atmosfer yang berbeda dan penuh dengan karakter. 

Setiap elemen dalam desain chinoiserie, mulai dari gambar-gambar alam hingga penggunaan ornamen tradisional, memberikan kesan yang khas. Ini menjadikannya pilihan yang sempurna untuk mereka yang ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dalam ruangannya.

2. Nuansa Elegan dan Kesan Mewah

Chinoiserie bukan hanya tentang keunikan, tetapi juga tentang kemewahan yang terpancar dari setiap detailnya. Motif-motif dalam gaya ini dikenal dengan nuansa elegan yang mampu memberikan sentuhan berkelas pada setiap ruangan. Dekorasi chinoiserie sering kali menampilkan detail-detail halus yang menghadirkan estetika mewah tanpa terkesan berlebihan. 

3. Warna-warna Cerah

Selain keunikan dan kemewahannya, chinoiserie juga dikenal dengan palet warna yang cerah dan penuh semangat. Warna-warna yang digunakan dalam motif chinoiserie, seperti merah, hijau, biru, dan emas, tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mampu menghidupkan suasana ruangan.

Penggunaan warna-warna ini memberikan kesan dinamis dan energik, menjadikan ruangan terasa lebih hidup dan menyenangkan. Kombinasi warna yang ceria ini dapat mengubah atmosfer ruangan, menjadikannya lebih hangat.

Elemen Penting untuk Mewujudkan Gaya Chinoiserie di Rumah

Menerapkan gaya Chinoiserie di rumah dapat memberikan nuansa elegan, eksotis, dan penuh karakter. Berikut adalah elemen-elemen kunci yang perlu dihadirkan untuk menciptakan suasana Chinoiserie yang autentik dan memukau:

1. Dekorasi dan Motif Khas Tiongkok

Dekorasi dan Motif Khas Tiongkok
Dekorasi dan Motif Khas Tiongkok, sumber: etsy.com

Elemen pertama dan terpenting dalam gaya chinoiserie adalah penggunaan dekorasi dan motif yang terinspirasi dari seni dan budaya Tiongkok, di antaranya: 

  • Lukisan alam yang menggambarkan keindahan pegunungan, sungai, dan flora khas Tiongkok
  • Bantal-bantal dengan sarung berhias bordir tradisional ala Tiongkok
  • Ornamen yang merepresentasikan unsur budaya Tiongkok seperti sepasang Anjing Fu atau ornamen berbentuk Naga Liong
  • Elemen-elemen tekstil seperti gorden atau taplak meja dengan motif-motif tradisional Tiongkok seperti bunga cherry blossom atau karakter-karakter Tiongkok
  • Lampu gantung berbentuk pagoda

2. Perpaduan Warna yang Berani dan Kontras

Pemilihan warna dalam gaya chinoiserie sangatlah penting. Warna-warna yang sering digunakan terinspirasi dari palet tradisional Tiongkok seperti merah, emas, dan hitam. Warna-warna ini tidak hanya memberikan kesan mewah, tetapi juga menciptakan kontras yang kuat dan dramatis di dalam ruang.

Selain itu, penggunaan warna biru yang dikombinasikan dengan motif dekoratif pada ruangan juga merupakan ciri khas dari gaya ini. Warna-warna cerah yang dapat memberikan energi dan kehidupan pada ruang, sekaligus mempertahankan kesan elegan yang menjadi inti dari chinoiserie.

3. Aksen Dekoratif dengan Keramik Tiongkok

Salah satu elemen ikonik dari gaya chinoiserie adalah keramik Tiongkok, terutama yang berwarna putih dengan hiasan lukisan biru. Keramik ini sering digunakan sebagai ornamen dekoratif di berbagai sudut rumah, baik dalam bentuk vas, piring hias, atau bahkan sebagai aksesori meja.

Aksen Dekoratif dengan Keramik Tiongkok
Aksen Dekoratif dengan Keramik Tiongkok

Kehadiran keramik Tiongkok ini tidak hanya memperkaya estetika ruangan, tetapi juga menambahkan nuansa otentik yang kuat. Keberadaannya menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah Tiongkok yang diadopsi dalam desain Eropa.

4. Furniture Bergaya Tiongkok yang Berkarakter

Terinspirasi dari desain tradisional Tiongkok, furniture yang digunakan biasanya memiliki sentuhan keindahan seni Asia Timur. Furniture seperti meja, kursi, dan tempat tidur dengan ornamen oriental atau lapisan lacquer dengan motif Tiongkok menjadi elemen penting dalam ruang. Desain yang elegan dan detail yang rumit menambah keindahan visual dan kesan kemewahan yang klasik.

5. Pemilihan Material yang Autentik

Material yang digunakan dalam gaya chinoiserie biasanya adalah material alami yang memberikan tekstur dan kesan hangat pada ruangan. Kayu, bambu, rotan, dan porselen adalah pilihan material yang sering digunakan dalam furniture dan dekorasi.

Dengan material alami, akan tercipta keseimbangan antara keindahan dan fungsionalitas, serta mampu menciptakan suasana yang nyaman dan berkelas. Sebaliknya, material seperti aluminium dan kaca jarang digunakan karena tidak sesuai dengan estetika chinoiserie yang lebih berfokus pada nuansa alami dan tradisional.

6. Tekstur yang Kaya dan Mewah

Dalam menciptakan gaya chinoiserie yang otentik, tekstur juga memegang peranan penting. Kain-kain seperti satin dan sutra, yang sering digunakan dalam pakaian tradisional Tiongkok, dapat dijadikan sebagai elemen tekstil dalam dekorasi ruangan.Jenis kain ini memberikan kilau yang lembut dan sentuhan yang halus, yang dapat digunakan untuk bantal, gorden, atau pelapis sofa.

Mengingat asal-usul chinoiserie yang berkembang di Eropa, gaya ini sangat cocok dipadukan dengan desain Eropa lainnya seperti British Colonial dan Chippendale. Kamu juga dapat menggabungkan chinoiserie dengan gaya desain Nusantara. Hal ini karena penggunaan material seperti kayu dan rotan yang juga umum ditemukan dalam desain tradisional Indonesia. 

Hai Sobat Mega Baja! Selain gaya Chinoiserie yang kaya akan ornamen dan detail, ada gaya interior khas Jepang yang tak kalah menarik, yaitu Wabi-Sabi. Gaya ini mengusung keindahan dalam kesederhanaan dan ketidaksempurnaan. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai prinsip-prinsip Wabi-Sabi untuk menciptakan suasana ruang yang tenang dan harmonis!

Just an ordinary people.