Dinding yang rata dan halus memiliki peran penting dalam menciptakan kesan rapi, estetis, dan nyaman pada tampilan sebuah rumah. Dinding yang tidak rata, kasar, atau tidak selesai dengan baik dapat merusak keseluruhan desain interior dan eksterior bangunan. Menghaluskan dinding biasanya identik dengan penggunaan plester. Namun, tidak semua orang memilih metode tersebut karena prosesnya rumit dan memakan waktu. -MegaBaja.co.id
Dalam renovasi rumah, ada berbagai alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dinding yang halus tanpa harus menggunakan plester. Metode-metode ini menawarkan kepraktisan serta fleksibilitas, sehingga cocok diterapkan untuk berbagai jenis hunian.
Berikut ini beberapa cara atau metode menghaluskan dinding tanpa melakukan plester pada keseluruhan dinding.
Menghaluskan Dinding dengan Amplas
Umumnya, amplas dikenal sebagai alat untuk menghaluskan permukaan kayu atau logam. Namun, alat ini juga sangat berguna dalam menghaluskan dinding hunian. Tidak hanya sederhana, metode ini juga ekonomis. Jika kamu menginginkan hasil akhir yang halus tanpa harus melalui proses plester yang memakan biaya lebih besar, amplas bisa menjadi solusinya.
Penggunaan amplas untuk menghaluskan dinding memang belum sepopuler plester, tetapi metode ini menawarkan beberapa kelebihan. Amplas adalah alat yang sangat mudah dioperasikan dan tersedia dengan harga yang terjangkau di toko material bangunan. Penggunaan amplas juga memberikan fleksibilitas lebih dalam mengendalikan seberapa halus atau kasar hasil akhir dinding, tergantung pada jenis amplas yang dipilih. Selain plester dinding Wajib Tahu! Begini Cara Plester Lantai Anti Retak Buat Pemula.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menghaluskan Dinding dengan Amplas
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan amplas untuk dinding, yakni:
1. Pemilihan Grit
Salah satu faktor utama yang harus diperhatikan dalam menggunakan amplas untuk dinding adalah pemilihan grit atau tingkat kekasaran amplas itu sendiri. Grit merujuk pada ukuran butiran yang terdapat pada permukaan amplas. Semakin kecil angka grit, semakin kasar amplas tersebut. Sebaliknya, semakin besar angka grit, semakin halus tekstur amplas tersebut.
Direkomendasikan untuk menggunakan amplas dengan grit antara 100 hingga 120. Amplas dengan kisaran grit ini cukup halus untuk meratakan permukaan dinding tanpa merusak teksturnya sambil tetap memberikan kemampuan penghalusan yang efektif. Ukuran grit amplas 100 cocok untuk menghaluskan dinding yang memiliki kekasaran sedang atau terdapat sisa-sisa plester atau cat yang tidak merata. Sedangkan amplas dengan grit 120 dapat digunakan untuk tahap finishing untuk dinding yang memerlukan sedikit penghalusan tambahan.
Jika kamu menginginkan hasil yang sangat halus dan siap untuk proses pengecatan, kamu bisa menggunakan amplas dengan grit 150 atau 180. Meski begitu, semakin tinggi grit amplas, semakin sulit pula proses penghalusannya. Hal ini karena amplas dengan grit tinggi memerlukan lebih banyak gesekan untuk mengikis permukaan dinding. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan antara pemilihan grit dan tenaga yang diperlukan agar pekerjaan tetap efisien.
2. Teknik Pengamplasan
Penting untuk melakukan gerakan pengamplasan secara menyeluruh dan konsisten. Pengamplasan yang tidak merata dapat membuat dinding tetap terasa kasar di beberapa bagian. Menggunakan alat bantu seperti amplas blok atau amplas listrik bisa mempermudah proses ini, terutama untuk area dinding yang luas. Di sisi lain, amplas manual cocok untuk area yang lebih kecil atau sudut-sudut sempit yang sulit dijangkau oleh alat listrik.
3. Dinding Harus Kering
Pastikan dinding dalam kondisi kering sebelum proses pengamplasan dilakukan. Dinding yang lembab atau basah dapat mengakibatkan amplas menjadi cepat aus dan bahkan memperburuk kondisi dinding. Setelah proses pengamplasan selesai, bersihkan sisa-sisa debu dengan kain lembab atau penyedot debu agar permukaan benar-benar bersih sebelum proses pengecatan dimulai.
Metode pengamplasan ini sangat berguna untuk memperbaiki dinding yang memiliki cacat kecil, seperti retakan halus, tonjolan, atau sisa-sisa plester yang tidak merata. Selain itu, metode ini juga bisa digunakan pada dinding yang sudah pernah dicat tetapi catnya mengelupas atau tidak merata. Dengan amplas, kamu bisa memperbaiki permukaan dinding tanpa harus melakukan renovasi besar-besaran.
Menghaluskan Dinding dengan Kertas Insulasi
Dikenal sebagai kertas pelapis dinding atau wallpaper, kertas insulasi adalah material berbentuk lembaran yang dapat digunakan untuk menutupi ketidaksempurnaan pada dinding. Contohnya seperti retakan, permukaan yang tidak rata, bahkan lubang kecil. Keunggulan utama dari penggunaan kertas insulasi adalah kemampuannya dalam memberikan solusi cepat dan estetis tanpa harus melakukan perbaikan yang lebih kompleks.
Manfaat dan Keunggulan Kertas Insulasi
Beberapa manfaat kertas insulasi di antaranya:
1. Dapat Disesuaikan dengan Berbagai Desain
Kertas insulasi tidak hanya berfungsi sebagai penutup dinding yang rusak, tetapi juga memiliki manfaat tambahan dari segi desain. Di pasaran, kertas insulasi tersedia dalam berbagai macam warna, pola, dan tekstur. Ini memungkinkanmu untuk menyesuaikannya dengan tema dan gaya interior rumah. Kamu bisa memilih desain yang sederhana dengan warna netral untuk memberikan kesan minimalis. Untuk memberikan karakter lebih pada ruangan, pilih motif yang lebih berani dan bertekstur.
2. Pemasangan Sederhana
Penggunaan kertas insulasi sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan jika kamu tidak memiliki latar belakang konstruksi. Prosesnya melibatkan pemasangan kertas tersebut pada permukaan dinding menggunakan lem khusus. Setelah dipasang, kertas insulasi akan menyembunyikan ketidaksempurnaan dinding dan menciptakan tampilan yang lebih halus serta rapi.
3. Fleksibel dalam Perawatan
Kertas insulasi juga menawarkan fleksibilitas dalam hal perawatan. Jika di kemudian hari terjadi kerusakan, kamu dapat dengan mudah menggantinya dengan lembaran baru tanpa harus melakukan perbaikan besar pada dinding. Ini menjadikannya pilihan ideal jika kamu sering melakukan renovasi atau mengubah dekorasi rumah.
Selain penggunaan kertas insulasi, ada metode lain yang bisa dipertimbangkan sebagai alternatif dari plester tradisional, yaitu teknik dabbing dan dotting. Teknik ini berasal dari metode yang dikembangkan oleh pakar lukisan di Amerika. Awalnya, teknik dabbing dan dotting dirancang untuk meratakan cat, bukan semen atau pasir. Namun, teknik ini telah diadaptasi untuk digunakan dalam pekerjaan konstruksi ringan, terutama untuk perataan permukaan dinding yang tidak rata.
Menghaluskan Dinding dengan Teknik Dabbing dan Dotting
Metode dabbing dan dotting bekerja dengan cara mengoleskan dempul pada lapisan tipis di area dinding yang tidak rata. Kemudian, lapisan tersebut diratakan menggunakan alat seperti pisau dempul atau alat pengikis lainnya. Teknik ini efektif untuk memperbaiki area kecil yang cacat, seperti goresan, retakan, atau tonjolan kecil, tanpa harus memplester seluruh dinding. Dengan demikian, metode ini lebih efisien dan hemat waktu dibandingkan dengan teknik plesteran konvensional.
Dalam proses dabbing, dempul diaplikasikan dengan gerakan menepuk-nepuk menggunakan kuas atau spons, sehingga menghasilkan permukaan yang halus dengan sedikit tekstur. Teknik ini sangat cocok untuk dinding yang tidak memerlukan perataan sempurna, tetapi tetap ingin menjaga estetika.
Sementara itu, teknik dotting lebih difokuskan pada aplikasi dempul di titik-titik tertentu yang membutuhkan perbaikan. Dempul diaplikasikan dalam bentuk titik-titik kecil, kemudian diratakan dengan pisau dempul untuk mendapatkan hasil yang lebih halus. Teknik ini sangat efektif untuk memperbaiki kerusakan kecil atau permukaan dinding yang tidak rata secara detail.
Kedua teknik ini memberikan hasil yang cepat dan dapat digunakan untuk perbaikan dinding secara mandiri tanpa harus memanggil tukang profesional. Meskipun teknik ini tidak memerlukan campuran pasir dan semen seperti plester tradisional, dabbing dan dotting tetap mampu memberikan hasil akhir yang rapi dan memuaskan.
Secara keseluruhan, menggunakan metode menghaluskan dinding di atas mampu menghemat biaya dan menawarkan fleksibilitas lebih dibandingkan dengan teknik plester tradisional. Untuk mendapatkan hasil memuaskan, penting untuk memahami kondisi dinding dan hasil yang diinginkan sebelum memutuskan metode mana yang paling cocok untuk diaplikasikan.
Leave a Reply