Rumah merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Dengan adanya rumah, maka kamu bisa mempunyai tempat untuk pulang dan beristirahat dengan nyaman. Rumah bisa diartikan dengan berbagai macam jenis, ada rumah pribadi, rumah sewa, apartemen dan lain sebagainya. -MegaBaja.co.id
Saat ini, membangun rumah sendiri merupakan hal yang membutuhkan usaha lebih, apalagi untuk kaum menengah ke bawah. Karena harga property semakin hari semakin naik, begitu pun dengan harga tanahnya. Banyak dari mereka yang memilih untuk mengajukan KPR karena merasa tidak mampu untuk membangun rumah sendiri.
Sayangnya, ukuran rumah KPR biasanya terbatas dan jika menginginkan rumah yang luas, harganya pun jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun rumah sendiri dari nol.
Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa bukan hal yang mudah juga untuk membuat rumah sendiri dengan penghasilan yang terbatas. Tapi jangan bersedih, sekarang ini sudah ada sebuah konsep membangun rumah yang mungkin bisa meringankan dan menjadi angin segar bagi kamu yang ingin mempunyai rumah dengan budget terbatas.
Istilah tersebut bernama rumah tumbuh. Apa itu rumah tumbuh?
Rumah tumbuh adalah sebuah metode dalam membangun rumah yang disesuaikan dengan kemampuan si pemilik rumah. Khususnya pada kemampuan finansialnya, dan dilakukan secara bertahap.
Misalnya, kamu memiliki lahan seluas 200 meter persegi dan ingin membangun rumah, akan tetapi budget yang dimiliki saat ini hanya cukup untuk membangun rumah seluas 100 meter persegi saja. Maka dengan menggunakan metode atau konsep rumah tumbuh, kamu bisa memaksimalkan budget tersebut untuk membangun area seluas 100 meter persegi.
Dengan kata lain, kamu ‘menabung’ membangun rumah sesuai dengan kemampuan, dan kembali menyiapkan budget untuk melanjutkan pembangunan yang masih tersisa nantinya. Tentunya tanpa harus membongkar atau merombak ulang lahan 100 meter persegi yang sudah terbangun di awal.
Konsep rumah tumbuh ini umumnya dibagi menjadi dua jenis yang berbeda. Antara lain rumah tumbuh horizontal, dan rumah tumbuh vertikal. Apa perbedaannya? Simak terus di bawah ini, ya.
Jenis-Jenis Konsep Rumah Tumbuh
Rumah Tumbuh Horizontal
Sesuai namanya, rumah tumbuh horizontal adalah pembangunan rumah dengan konsep rumah tumbuh yang penambahannya dilakukan secara melebar. Bisa melebar kea rah samping, bisa juga melebar ke arah depan maupun belakang. Konsep seperti ini bisa diterapkan saat masih ada lahan sisa dari pembangunan awal.
Dengan jenis horizontal ini, pembangunan rumah diuntungkan dengan prosesnya yang lebih mudah karena dilakukan dengan cara melebar. Hal itu membuat kamu tidak perlu lagi menggunakan perhitungan structural yang kompleks pada pembangunan yang satu ini.
Rumah Tumbuh Vertikal
Jika kamu memiliki lahan terbatas dan sudah habis oleh pembangunan awal, maka jenis rumah tumbuh yang paling cocok adalah rumah tumbuh vertikal. Dengan konsep ini, pembangunan dilakukan ke atas atau bertingkat. Sepertinya jenis rumah tumbuh vertikal ini lebih banyak ditemukan di lingkungan kita saat ini, ya?
Walaupun diuntungkan dengan kebutuhan luas lahan yang tidak terlalu luas, namun kamu harus tetap memperhatikan kualitas struktur bangunan awal. Karena dilakukan bertingkat, otomatis bangunan pertama akan menjadi tumpuan bangunan berikutnya, sehingga harus mempunyai kemampuan yang baik untuk menopang beban baru. Hal ini tentu harus dipersiapkan di awal pembangunan.
Dengan pembangunan rumah tumbuh vertikal ini juga, kamu tentunya harus tahu kalau pembangunan dilakukan di atas rumah lamamu, maka kamu harus bersiap menghadapi suasana rumah yang berantakan dan kotor.
Lalu, apa sih untungnya membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh? Apakah sekedar ‘mengulur waktu’ untuk pembangunan selanjutnya?
Yap, berikut ini ada beberapa kelebihan dan manfaat konsep rumah tumbuh yang tentunya menguntungkan. Baca dulu, yuk!
Manfaat dan Kelebihan Konsep Rumah Tumbuh
Membangun Sesuai Kemampuan
Tidak dapat dipungkiri bahwa membangun rumah pasti akan mengeluarkan banyak budget, dan tidak semua orang bernasib baik untuk melakukan pembangunan rumah impiannya dalam waktu yang singkat. Maka dengan konsep rumah tumbuh ini kamu bisa membangun rumah sesuai kemampuan tanpa harus mengubah desain dari rumah impianmu. Akan tetapi memang kamu harus lebih bersabar karena pembangunan rumahmu akan dilakukan dalam waktu yang bertahap.
Namun hal itu tentunya lebih baik daripada memaksakan diri membangun rumah impianmu, atau bahkan malah mengubah desain rumah yang sudah diidamkan karena budget yang terbatas, bukan?
Lebih Kreatif dalam Perancangan Rumah Idaman
Dengan budget yang terbatas, mau tidak mau kamu harus lebih kreatif dalam merencanakan pembangunan rumahmu. Kamu mungkin bisa saja menyewa jasa arsitek atau lainnya untuk membuat rumah. Namun dengan mengetahui konsep rumah tumbuh, kamu akan lebih fokus pada pembangunan itu sendiri. Mulai dari pengawasan pembangunan hingga pada pengawasan keuangan. Lebih kreatif di waktu kepepet biasanya lebih membuahkan hasil, bukan?
Waktu Pembangunan yang Fleksibel
Pembangunan rumah tumbuh pada dasarnya berfokus pada kemampuan finansialmu. Maka waktu pembangunan juga lebih fleksibel, menyesuaikan dengan kesiapan finansial pemilik rumah tersebut. Tidak ada ketentuan waktu bangunanmu harus selesai pada tenggat tertentu.
Hidup Lebih Minimalis
Minimalis bukan berarti pelit, namun lebih ke memanfaatkan hal yang masih bisa dimanfaatkan secara baik. Salah satu manfaat yang didapat dari konsep rumah tumbuh adalah bisa memaksimalkan kapasitas rumah sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu berguna bagi kamu sebelum memutuskan untuk menambah ruangan baru.
Lebih Hemat
Terakhir adalah manfaat utama dari pembangunan rumah tumbuh. Percaya atau tidak, dengan cara membangun rumah seperti ini, kamu bisa menekan biaya pengeluaran, lho!
Karena saat membangun rumah akan selalu ada saja pengeluaran yang tak terduga, biasanya hal tersebut terjadi karena waktu pengerjaan yang terburu-buru dan perencanaan yang kurang matang. Hal tersebut tentunya bisa diatasi jika kamu membangun rumah dengan pace waktu yang santai dan tidak terburu-buru.
Nah, setelah mengetahui manfaatnya, kamu pasti akan mulau terpikirkan untuk menggunakan konsep rumah tumbuh ini, bukan? Sebelum action¸ baca dulu beberapa tahapan yang harus kamu ikuti saat akan membuat rumah tumbuh.
Tahapan-Tahapan Membuat Rumah Tumbuh
Siapkan Lahan
Konsep rumah tumbuh ini tentunya akan lebih mudah diterapkan saat kamu sudah memiliki lahan yang siap untuk dibangun. Jika belum, maka kamu bisa memfokuskan dana yang ada untuk menyiapkan lahan tersebut lebih dahulu.
Jika lahannya sudah ada, maka kamu bisa membuat rancangan desain awal. Untuk tahap ini, akan lebih mudah jika kamu mengandalkan ahli. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan hitung dalam jumlah bahan yang dibutuhkan. Sebagai acuan, kamu bisa membuat desain keseluruhan rumah sesuai impian, lalu membuat RAB nya untuk dijadikan pedoman selama pembangunan.
Tentukan Skala Prioritas Pembangunan
Pada konsep rumah tumbuh, kamu harus menentukan prioritas ruangan-ruangan yang utama yang harus ada pada pembangunan tahap pertama. Seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur dan lain-lain sesuai dengan kemampuan finansialmu saat ini.
Setelah memiliki lahan yang siap dibangun, membuat desain dan RAB serta sudah menentukan skala prioritas ruangan yang akan dibangun, maka kamu sudah bisa memantau pembangunan rumah impianmu. Jika memiliki dana lebih, kamu bisa menggunakannya untuk menyewa mandor professional, hal ini dilakukan agar rumahmu bisa dipantau oleh ahli. Tentunya yang satu ini bisa meminimalisir kesalahan pada pembangunan awal, dan mempermudah pembangunan yang berikutnya.
Gimana? Tertarik untuk menerapkan konsep rumah tumbuh ini?
Leave a Reply