Pondasi merupakan bagian vital dalam membangun rumah atau hunian lainnya. Hal itu dikarenakan fungsi pondasi yang begitu penting, yaitu untuk menopang semua beban yang terdapat di bagian atasnya yang berarti berat seluruh bangunannya. -MegaBaja.co.id
Kualitas pondasi rumah akan menentukan apakah rumah tersebut layak dihuni atau tidak, karena kualitasnya akan mempengaruhi kekuatan dan keawetan dari bangunan itu sendiri.
Ada beberapa jenis pondasi yang biasa dipakai dalam dunia konstruksi, setidaknya jenis-jenis pondasi terbagi ke dalam dua kategori umum yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Keduanya memiliki beberapa jenis pondasi yang berbeda-beda dan tentunya memiliki fungsi yang tidak sama.
Nah, jika kamu ingin membangun rumah maka setidaknya kamu harus mengetahui jenis pondasi apa yang akan digunakan dalam pembangunan tersebut. Di dalam artikel ini akan dijelaskan secara ringkas apa saja jenis pondasi yang termasuk pada pondasi dangkal dan pondasi dalam. Simak terus, ya!
Jenis Pondasi Dangkal
Plat Beton Lajur
Yang pertama adalah jenis pondasi yang umum digunakan, jenis pondasi ini sering digunakan pada kondisi tertentu, salah satunya jika luas penampang yang digunakan terlalu besar. Penampang dibuat lajur panjang agar tidak terlalu melebar.
Banyak orang menggunakan pondasi jenis ini karena dinilai lebih murah daripada jenis penampang lainnnya. Pondasi plat beton lajur ini juga memiliki kemampuan yang apik untuk menopang beban vertikal maupun horizontal, contohnya saat terjadi guncangan akibat gempa bumi, angin topang dan lain-lain.
Jenis Pondasi Tapak
Sama halnya dengan jenis pondasi sebelumnya, pondasi tapak banyak digunakan karena memiliki harga yang relative murah. Jenis pondasi yang satu ini juga terbuat dari beton bertulang yang diletakkan tepat di bawah kolom dengan bentuk melebar seperti tapak kaki, sesuai dengan namanya.
Pondasi rumah tapak ini sangat cocok digunakan pada rumah yang berada di area tanah yang lembek dan juga cocok untuk bangunan-bangunan yang tinggi. Selain itu, galian tanah yang diperlukan untuk membuat pondasi ini juga tidak terlalu besar, karena hanya memerlukan penggalian di sekitar kolom saja.
Sumuran
Selanjutnya adalah pondasi sumuran, salah satu jenis pondas yang dibuat dengan cara dicor kemudian diisi oleh beton dan juga batu belah. Betonnya disusun secara melingkar dengan ukuran diameter sekitar 60 hingga 80 cm, sedangkan untuk kedalamannya biasanya berukuran 1 sampai 2 meter.
Salah satu keunggulan dari pondasi ini adalah kemampuannya untuk memperkokoh bangunan. Pondasi sumuran juga cocok dipakai untuk bangunan yang berada di sekitar pinggiran bukit dengan kontur tanah yang berbatu. Dengan pondasi ini, kemungkinan terjadinya longsor bisa diminimalisir.
Nah, selain itu, pondasi sumuran juga banyak digunakan pada bangunan-bangunan tinggi dan besar seperti tower, apartemen, rumah susun hingga jembatan.
Tikar
Jenis pondasi rumah ini bernama tikar, hal tersebut dikarenakan bentuknya yang tergelar seperti layaknya tikar. Bentuk seperti ini tentunya dibuat dengan sebuah tujuan, yaitu agar beban dari struktur atas tersebar lebih luas sehingga bebannya menjadi lebih merata. Pondasi tikar biasanya digunakan pada tanah dengan kondisi longgar dan lembek.
Susunan beton yang terdapat pada pondasi jenis ini akan mengimbangi gerak beban karena disusun dengan cara melebar, dengan begitu akan meminimalisir terjadinya penurunan permukaan tanah bangunan.
Tipe Pondasi Strauss Pile
Namanya mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, khususnya jika kamu bukan seorang ahli di bidang konstruksi. Namun perlu kamu ketahui bahwa jenis pondasi ini justru adalah yang paling banyak digunakan pada pembuatan rumah dengan skala yang tidak terlalu besar.
Pondasi strauss pile dibuat dengan cara digali secara manual hingga pada kedalaman tertentu, biasanya berkisar antara 6 sampai 10 meter. Setelah itu dimasukkan lah tulangan besi untuk kemudian dilakukan pengecoran supaya memperkuat pondasi. Banyak rumah tinggal dengan ukuran 1 hingga 3 lantai yang menggunakan pondasi jenis ini. Hal itu dikarenakan pembuatannya yang terbilang mudah dan sederhana karena dikerjakan secara manual tanpa bantuan mesin diesel yang biasanya menimbulkan suara bising yang mengganggu.
Berbentuk Prisma, Pondasi Umpak
Selanjutnya adalah jenis pondasi umpak yang mungkin sudah jarang ditemui saat ini. Jenis pondasi ini bisa kamu temukan pada model-model rumah tradisional. Bentuknya berumpak dan diletakkan di atas permukaan tanah yang sudah dipadatkan. Pondasi ini biasanya menggunakan susunan batu kali berbentuk prisma yang ditanam di tanah untuk menjadi penopang.
Yang jenis ini sudah lebih dulu terkenal dengan kemampuannya untuk menyeimbangkan beban sehingga aman terhadap guncangan seperti gempa, sehingga bangunan di atasnya tidak akan mudah retak ataupun hancur.
Itulah beberapa jenis pondasi dangkal yang banyak kita temui di lingkungan sekitar, kali ini mari kita bahas jenis pondasi lainnya yaitu pondasi dalam.
Jenis Pondasi Dalam
Kategori Pondasi Dalam, Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang dibuat dengan metode pabrikasi sehingga menghasilkan kualitas beton yang terjamin. Hal tersebut sudah tentu menjadi keuntungan jika kamu membangun rumah menggunakan pondasi tiang pancang seperti ini.
Jenis yang satu ini termasuk pada kelompok pondasi dalam karena ditanam dengan kedalaman tertentu, sehingga memiliki kemampuan untuk menyalurkan beban dari permukaan tanah hingga ke bagian tanah yang paling dalam. Sesuai namanya, pemasangan atau pembuatan pondasi tiang pancang ini tidak memerlukan pengeboran. Akan tetapi tiang pancang yang sudah disiapkan dipancang menggunakan alat khusus dan dimasukkan ke dalam tanah sampai pada bagian tanah yang paling keras.
Sayangnya, tiang pancang ini memiliki ukuran yang besar dan juga bobot yang lumayan berat sehingga sedikit sulit dalam pemasangannya. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan pun relative lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis pondasi lainnya.
Meskipun begitu, kelebihan tiang pancang tentu sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Ketahanan bangunan akan bertambah dengan drastis jika memakai pondasi ini. Hal itu karena spesialisasi tiang pancang memang diperuntukkan pada situasi tanah yang kurang stabil atau yang terdapat drainase di bawah bangunannya.
Pondasi Dalam Bore Pile
Pengerjaan pondasi bore pile pada dasarnya hampir mirip dengan pondasi strauss pile. Bedanya, pada pembuatan pondasi bore pille dibutuhkan alat berupa mesin diesel untuk membantu melakukan pengeboran pada tanah. Jenis pondasi ini banyak digunakan pada kondisi rumah atau bangunan yang berdempetan atau padat penduduk.
Dengan kemampuannya untuk menjaga tiang supaya tidak bergeser, pondasi bore pile ini cocok sekali digunakan pada kondisi seperti di atas tadi. Yaitu padat penduduk karena tidak menimbulkan pergerakan tanah yang berarti.
Sementara itu, kedalaman yang disarankan saat menggali pondasi bore pile adalah sekitar 10 sampai 20 meter. Pondasi bore pile juga lebih banyak dipilih dibanding pondasi tiang pancang, selain pengerjaannya yang tidak terlalu rumit. Waktu pengerjaannya pun bisa dibilang lebih singkat jika dibandingkan dengan pondasi tiang pancang.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis pondasi, mulai dari pondasi dangkal hingga pondasi dalam. Menurutmu, mana yang lebih cocok digunakan untuk pembangunan rumah idamanmu?
Untuk informasi dan Kebutuhan Besi dan Baja Silahkan hubungi Marketing Mega Baja Terdekat dengan sobat Karena kami adalah Distributor Besi dan Baja.
Leave a Reply