Gaya Victorian mungkin tidak sepopuler desain minimalis, klasik modern, atau scandinavian. Hal ini disebabkan oleh pandangan umum bahwa arsitektur Victorian terlihat kuno, ketinggalan zaman, dan terlalu formal. Padahal, rumah dengan gaya Victorian menyimpan nilai seni dan keunikannya yang khas. -MegaBaja.co.id
Walaupun terkesan tua, gaya Victorian memiliki keunikan dan karakteristik yang tidak mudah ditemukan pada gaya desain lainnya. Setiap elemen dekoratif dalam desain ini dirancang dengan cermat. Arsitekturnya menghadirkan nuansa elegan dan klasik yang menambah nilai seni dari bangunan tersebut.
Desain Victoria dikenal dengan detail dekoratifnya yang rumit dan kombinasi warna yang kaya. Berbeda dengan desain rumah modern yang sering mengusung konsep open space, gaya Victoria lebih banyak menggunakan sekat untuk membagi ruangan.
Dengan perpaduan antara elemen tradisional dan sentuhan artistik, rumah bergaya Victorian mampu menghadirkan suasana yang hangat dan penuh nostalgia. Meskipun terlihat kuno di mata beberapa orang, gaya Victoria tetap memiliki tempat tersendiri dalam dunia arsitektur dan desain interior.
Jika kamu tertarik untuk menerapkan gaya arsitektur Victorian di hunian, maka kamu harus tahu lebih dalam seputar gaya ini. Berikut ulasan mengenai sejarah dan karakteristik arsitektur Victorian.
Sejarah Gaya Victorian
Gaya arsitektur Victorian pertama kali muncul pada tahun 1830-an, bertepatan dengan masa pemerintahan Ratu Victoria di Inggris. Saat itu, masyarakat Inggris dan Prancis terbiasa menamai gaya arsitektur berdasarkan era kekuasaannya, sehingga nama “Victorian” muncul sebagai cermin dari gaya ini. Gaya Victorian berkembang pesat dan menjadi salah satu yang paling populer dari abad ke-19 hingga awal dekade abad ke-20.
Arsitektur Victorian terkenal dengan ciri khas yang memadukan elemen desain kontemporer-modern dengan desain tradisional. Kombinasi ini menghasilkan rumah-rumah yang tidak hanya elegan tetapi juga timeless.
Ini membuat gaya Victorian tetap relevan dan cocok untuk diterapkan pada berbagai konsep desain rumah dari segala zaman.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi munculnya gaya arsitektur Victorian adalah perkembangan teknologi pada masa itu. Penggunaan besi dan baja sebagai komponen konstruksi mulai diperkenalkan. Material tersebut memberikan kekuatan dan fleksibilitas baru pada bangunan.
Selain itu, material bata juga menjadi sangat populer karena produksi massal yang membuat bata tersedia dengan harga yang lebih terjangkau. Penggunaan bata sebagai bahan bangunan utama menjadi salah satu ciri khas yang mencolok dari bangunan era Victorian.
Gaya arsitektur Victorian dipengaruhi oleh berbagai aliran seni dan budaya yang ada pada masa itu. Sebut saja Gothic Revival, Queen Anne, dan Italianate, turut mempengaruhi seni dalam arsitektur Victorian.
Setiap aliran membawa elemen unik yang semakin memperkaya desain bangunan Victorian. Misalnya, Gothic Revival menambahkan elemen-elemen seperti jendela kaca patri dan gargoyle. Sementara Italianate menghadirkan balkon dengan railing besi yang artistik.
Tidak hanya di Inggris, gaya arsitektur Victorian juga menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Kanada, Amerika Serikat, dan Australia. Di Amerika Serikat, misalnya, banyak rumah bergaya Victorian yang dibangun di kota-kota besar seperti San Francisco dan New York. Hingga kini, bangunan-bangunan tersebut masih berdiri kokoh dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Karakteristik Gaya Arsitektur Victorian
Pada era 1990-an, gaya arsitektur Victorian mulai mengalami penurunan popularitas. Namun, hingga kini, banyak orang masih menyukai gaya ini karena keindahan artistik dan keunikan yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari arsitektur Victorian yang membuatnya begitu menawan dan khas:
1. Bagian Eksterior Menggunakan Batu atau Kayu
Mayoritas bangunan Victorian menggunakan kayu untuk bagian eksteriornya. Penggunaan kayu memberikan kesan hangat dan alami. Namun, pada gaya Romanesque yang merupakan salah satu sub dari gaya Victorian, batu sering digunakan untuk menambah kekokohan dan keanggunan.
2. Terdiri dari Dua atau Tiga Lantai Megah
Rumah bergaya Victorian biasanya berukuran besar dan megah. Bangunan dengan gaya ini memiliki dua atau tiga lantai yang memberikan ruang yang luas dan elegan.
3. Atap Curam dan Bertingkat
Rumah-rumah Victorian biasanya memiliki atap yang curam dengan bentuk segitiga yang menghadap ke berbagai arah. Bagian puncaknya sering dilengkapi dengan cupola atau menara kecil yang menonjol, menyerupai bangunan istana kerajaan.
Beberapa rumah mewah bergaya Victorian juga dilengkapi dengan menara berbentuk bulat atau persegi delapan di atapnya.
4. Bentuk Eksterior Asimetris dan Rumit
Salah satu ciri khas arsitektur Victorian adalah desain yang rumit dengan bentuk eksterior yang asimetris. Hal ini menciptakan tampilan yang dinamis dan tidak monoton.
5. Menggunakan Warna Cerah
Sebelum gaya Victorian muncul, rumah-rumah umumnya berwarna netral seperti putih atau krem. Setelah gaya ini muncul, penggunaan warna-warna cerah seperti oranye, kuning, dan mustard, mulai populer. Ini memberikan tampilan yang lebih hidup dan menarik pada bangunan.
6. Permukaan Tembok Bertekstur
Tembok rumah bergaya Victorian sering didekorasi dengan hiasan batu, kayu, dan pahatan. Detail-detail ini memberikan tekstur yang menarik dan memperkaya visual bangunan.
7. Dekorasi yang Menarik
Sering disebut sebagai “gingerbread”, rumah Victorian dihiasi dengan desain kayu yang rumit dan ornamen besi atau logam. Potongan-potongan dekoratif ini menambah detail artistik yang mempercantik tampilan keseluruhan.
8. Dilengkapi Furniture Mewah
Interior rumah Victorian dipenuhi dengan perabotan yang mewah dan dibuat dari bahan berkualitas tinggi. Konsep interiornya kaya akan ornamen, aksen, hiasan, dan ukiran yang khas. Langit-langit dengan cetakan dekoratif, lengkungan atau pilar, pahatan, dan finishing yang sempurna menampilkan penampilan yang sangat elegan.
9. Halaman Bergaya Eropa Klasik
Halaman rumah bergaya Victorian biasanya dirancang dengan ukuran yang luas dan mengusung konsep taman-taman indah ala Eropa klasik. Landscape yang megah ini menambah kesan elegan dan mewah pada keseluruhan properti.
Keunikan dan keindahan gaya arsitektur Victorian tidak hanya terletak pada desain eksteriornya, tetapi juga pada detail-detail interior dan lanskap yang menyertainya. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu gaya arsitektur yang tetap diminati hingga saat ini.
Bangunan Gaya Victorian yang Terkenal
Bagi mereka yang menghargai seni dan sejarah, desain Victorian menawarkan keindahan yang abadi. Berikut beberapa bangunan bergaya Victorian dengan kemegahan yang tak lekang oleh waktu:
1. Postcard Row
Postcard Row, yang juga dikenal sebagai Painted Ladies, adalah kumpulan rumah bergaya Victorian yang dibangun oleh Matthew Kavanaugh pada tahun 1890. Terletak di persimpangan jalan Hayes dan Steiner di San Francisco, rumah-rumah ini terkenal dengan warna-warni cerah. Ini membuatnya terlihat seperti deretan rumah dari kartu pos.
Postcard Row adalah salah satu bangunan yang bertahan setelah banyak rumah bergaya Victorian hancur saat gempa 1906. Bangunan-bangunan ini dianggap sebagai yang paling indah di antara semua Painted Ladies yang tersisa di San Francisco.
2. Carson Mansion
Carson Mansion adalah contoh paling spektakuler dari rumah bergaya Victorian, terletak di Eureka Old Town, California. Dibangun oleh arsitek Samuel dan Joseph Cather Newsom pada tahun 1886, rumah ini dirancang untuk pengusaha Amerika, William Carson.
Sejak tahun 1950, mansion ini berfungsi sebagai clubhouse pribadi untuk Ingomar Club, yang membeli properti ini setahun sebelumnya. Sayangnya, karena statusnya sebagai clubhouse pribadi, Carson Mansion tidak terbuka untuk umum. Dengan detail arsitektur yang rumit dan menara yang menjulang, rumah ini sering dianggap sebagai salah satu rumah bergaya Victorian terbaik di Amerika Serikat.
3. Istana Balmoral
Istana Balmoral adalah contoh mencolok dari arsitektur Victorian yang dibangun untuk Ratu Victoria dan Pangeran Albert. Mereka membeli perkebunan di desa Crathie, Aberdeenshire, Skotlandia, pada tahun 1852 sebagai tempat tinggal pribadi.
Pembangunan istana ini selesai pada tahun 1856, dan sejak itu, Balmoral telah menjadi milik pribadi keluarga kerajaan. Meskipun istana ini merupakan tempat tinggal pribadi, kebunnya dibuka untuk umum selama musim semi dan musim panas. Istana Balmoral terkenal dengan arsitekturnya yang megah dan lingkungan yang indah.
Tidak hanya menampilkan keindahan arsitektur Victorian, bangunan dengan gaya ini juga menyimpan sejarah dan cerita unik yang menambah daya tariknya. Tentu, berikut alternatifnya:
“Selain Arsitektur Victorian, kami juga menghadirkan Arsitektur Baroque yang tak kalah memukau: Sebuah Gaya Megah yang Memancarkan Kemewahan Bangunan Italia di Akhir Abad ke-16.
Leave a Reply