Pernah mendengar berita tentang baja ringan yang mampu tahan dari bencana gempa? Kira – kira, hal ini bisa dipastikan kebenarannya atau tidak ya? Dari pada penasaran, mending simak penjelasan mengenai baja ringan vs gempa berikut ini. -MegaBaja.co.id
Gempa merupakan salah satu bencana alam yang kerap kali terjadi di Indonesia. Terletak pada kawasan Ring of Fire atau cincin api pasifik, membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan pada permukaan tanah yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Gempa bumi yang melanda daerah – daerah di Indonesia sering kali menghancurkan pemukiman warga di atasnya. Rumah – rumah yang hancur dan roboh mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
Salah satu penyebabnya adalah kesalahan dalam pemilihan material konstruksi rumah. Fondasi yang kurang kuat dan struktur yang dikerjakan secara asal – asalan serta pemilihan material yang kurang berkualitas mengakibatkan rumah menjadi rapuh dan mudah goyang. Kekhawatiran akan hal tersebut membuat beberapa orang berlomba – lomba mengembangkan rumah anti gempa.
Penggunaan material yang berkualitas diharapkan mampu meminimalisir kerugian akibat gempa bumi. Baja ringan merupakan salah satu material yang digadang – gadang mampu tahan terhadap gempa.
Apa sih Baja Ringan itu?
Mungkin masih banyak orang yang tidak mengetahui apa sebenarnya baja ringan itu? Baja ringan merupakan salah satu material yang sering digunakan dalam konstruksi pembangunan. Seperti namanya, baja ringan memiliki bobot yang cenderung lebih ringan sehingga memudahkan saat proses pembangunan sebuah gedung.
Bobotnya yang ringan dan beban mati yang kecil, membuat baja ringan sangat cocok untuk digunakan sebagai struktur atap, terutama untuk struktur yang memiliki bentang lebar.
Baja ringan memiliki beberapa keunggulan yang dapat bertahan dalam cuaca ekstrim hingga jangka waktu yang lama dan tahan keropos. Selain itu, baja ringan juga tidak mudah berkarat sehingga baja ringan bisa didaur ulang dan digunakan kembali tanpa takut rusak akibat karatan. Selain itu, baja ringan juga memiliki konsistensi bentuk dan kualitas yang tinggi karena baja ringan diproduksi di pabrik.
Sedangkan untuk kelemahan baja ringan terdapat pada harganya yang mahal dan beratnya yang ringan membuat baja ringan mudah terbawa angin. Namun, risiko seperti ini hanya akan dirasakan di daerah – daerah yang memiliki angin kencang, seperti daerah pesisir.
Meski begitu, baja ringan tetap menjadi material konstruksi yang semakin banyak diminati. Baja ringan dinilai mampu menjadi pengganti kayu dan baja konvensional karena kelebihan yang tidak dimiliki kedua material tersebut.
Baja ringan tersusun dari lempengan – lempengan yang memiliki sifat ringan dan lentur jika dibandingkan dengan material lain. Selain itu, pemasangan baja ringan sangat fleksibel dan praktis.
Baja Ringan dan Ketahanannya Melawan Gempa
Meski baja ringan memiliki bobot yang ringan, baja ringan ternyata memiliki ketahanan terhadap gempa yang patut diacungi jempol. Bobotnya yang ringan justru kan mengurangi beban bangunan saat terjadi gempa.
Baja ringan juga memiliki sifat ulet karena kandungan karbon di dalamnya terbilang rendah, hanya kurang dari 3% saja. Dilansir dari Posco Newsroom, menurut Asosiasi Baja Dunia, struktur bangunan yang uler akan jauh lebih aman terhadap guncangan. Hal ini bisa terjadi karena, bangunan yang ulet dapat meminimalisir energi yang dihasilkan oleh gelombang seismik.
Sesuai dengan hukum inersa, semakin ringan sebuah bangunan maka akan semakin sedikit pula gaya gelombang seismik yang diberikan untuk bangunan tersebut. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa material yang ringan dan fleksibel seperti baja ringan akan sangat cocok untuk bangunan yang tinggi.
Bangunan yang tinggi memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap beban vertikal daripada beban horizontal. Sedangkan jika terjadi gempa bumi, beban yang diberikan adalah beban horizontal sehingga dapat merusak fondasi bangunan dalam sekejap.. Untuk itu diperlukan material yang ringan dan fleksibel seperti baja ringan.
Bangunan yang dibangun menggunakan baja ringan dan memperhatikan sistem rangka yang sesuai dengan aturan yang benar mampu menahan beban sampai 50 tahun ke depan. Aturan yang harus diperhatikan sebelum memasang kerangka rumah dengan baja ringan adalah sebagai berikut.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memasang Kerangka Baja Ringan
- Memilih kontur tanah yang keras dan padat agar tidak mudah bergeser saat terjadi gempa bumi.
- Memperhatikan kondisi tanah di tempat pembangunan rumah, perhatikan apakah daerah tersebut rawan terhadap gempa atau tidak.
- Memperhatikan dan mengukur kekuatan angin.
- Memilih material baja dengan bobot yang ringan dan mudah diangkat agar memudahkan selama proses konstruksi berlangsung.
- Struktur bangunan yang fleksibel. Jika terjadi guncangan, maka bangunan akan bergerak agar bisa tahan terhadap gempa
- Pilih baja ringan yang tahan terhadap api, artinya jika terjadi kebakaran baja ringan tidak ikut menyambarkan api ke seluruh rumah.
- Desain kerangka yang kokoh agar rumah tidak mudah roboh.
Penggunaan baja ringan pada kerangka atap juga dapat meminimalisir atap ambruk akibat pergeseran tanah. Atap sebagai salah satu bagian rumah yang rawan roboh akan menjadi lebih stabil jika ditopang menggunakan profil baja ringan yang membentuk kerangka atap baja ringan.
Namun, fungsi baja ringan akan semakin terasa apabila dirancang dan dirakit dengan benar supaya struktur rumah yang tahan gempa bisa tercipta.
Rangka Atap Baja Ringan
Setelah mengetahui ketahanan baja ringan terhadap gempa, kini kita juga perlu tahu bagaimana kerangka atap baja ringan yang baik agar tidak salah pilih.
Rangka Atap Model Segitiga
Anda pasti sudah familiar dengan rangka atap model segitiga. Bagaimana tidak, mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan rangka atap jenis ini. Rangka atap jenis ini merupakan rangka atap yang kuat dan mampu mempercepat penurunan air hujan agar tidak menggenang.
Baja ringan bisa dipakai untuk model atap ini agar rumah semakin aman dari ancaman gempa.
Rangka Atap Model Melengkung
Jika Anda menyukai desain eksterior yang unik, rangka atap baja ringan satu ini akan sangat cocok untuk digunakan pada rumah Anda. Rangka atap baja ringan model melengkung berbentuk seperti cangkang keong yang meliuk – liuk.
Tak perlu risau, baja ringan memiliki sifat yang agak lentur sehingga mudah saja untuk menggunakan jenis atap ini dengan material baja ringan. Ditambah modelnya yang masih jarang dipakai, akan semakin membuat rumah Anda dilirik tetangga.
Rangka Atap Model Piramida
Yang terakhir ada rangka atap model piramida. Seperti namanya, model ini akan terlihat mirip seperti piramida di Mesir. Untuk itu, diperlukan konstruksi dan penopang yang kokoh agar rangka bisa bertahan dan tidak mudah ambruk. Pilih material baja ringan agar rangka atap semakin kuat.
Ketahanan baja ringan terhadap gempa bumi sudah teruji secara ilmiah. Maka tak heran banyak orang yang menggunakan baja ringan sebagai kerangka rumah mereka, khususnya untuk kerangka atap yang rawah ambruk.
Leave a Reply