Dinding merupakan komponen utama untuk membangun sebuah rumah setelah pondasi. Dinding berfungsi sebagai pembatas antara satu ruangan dengan yang lainnya, atau antara area dalam dan area luar rumah. Selain itu, fungsi utama dari dinding adalah sebagai penyokong atau penyangga struktur bangunan. -MegaBaja.co.id
Jika melihat fungsinya, maka sudah menjadi hal yang wajib untuk memilih material pembentuk dinding dengan kualitas yang baik agar dinding bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Hal yang satu ini juga perlu kamu perhatikan saat kamu ingin membeli rumah yang sudah selesai dibangun. Karena secara otomatis kamu tidak ikut serta dalam pembangunannya sehingga kamu harus menanyakan bahan apa yang digunakan dalam pembuatan dindingnya. Hal itu karena fungsi dinding harus terpenuhi, yaitu sebagai pelindung, pengaman dan penyangga seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Nah, untuk mengetahui kualitas bahan pembuat dinding itu sendiri, maka tentunya kamu harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenisnya, bukan? Di dalam artikel ini akan dijelaskan apa saja bahan yang digunakan untuk membuat dinding dan mana yang terbaik? Simak terus ya!
Jenis-jenis Material Dinding Rumah
Bata Merah
Kamu pasti mengetahui dengan baik material yang satu ini, atau bahkan kamu justru mengira bahwa bata merah adalah satu-satunya material dinding rumah? Yap! Saking terkenalnya bata merah, mungkin hampir tidak ada orang yang tidak mengetahuinya.
Bata merah terbuat dari tanah liat yang kemudian diproses dengan cara dicetak kemudian dibentuk menjadi persegi panjang. Untuk menjadikannya kuat dan kokoh, tanah liat yang sudah dicetak lalu dibakar pada suhu tinggi sampai mengeras dan warnanya kemerahan.
Jenis material yang satu ini menjadi primadona di dunia pembangunan tentunya bukan tanpa alasan. Ada beberapa kelebihannya yang menjadikannya banyak dilirik. Yaitu harganya yang relative terjangkau dengan kualitas yang baik, lebih kokoh, mampu meredam suara lebih baik daripada bahan material lain dan terakhir yaitu perawatannya yang cukup mudah.
Akan tetapi, tidak ada material yang sempurna, bata merah juga memiliki beberapa kekurangan yaitu pengerjaannya yang lebih lama jika dibandingkan dengan bahan lain. Juga membutuhkan lebih banyak adonan semen sebagai bahan perekat. Bata merah juga dikenal mudah menyerap air semen sehingga ukurannya menjadi tidak akurat, maka dari itu beberapa ahli bangunan menyarankan untuk merendam bata merah beberapa saat sebelum dipakai. Hal tersebut bertujuan agar bata merah jenuh terhadap air sehingga saat sudah diaplikasikan dia tidak lagi menyerap air semen terlalu banyak.
Bata merah umumnya memiliki ukuran yang sama, dengan panjang 17 hingga 23 cm, lebar 7 hingga 11 cm dan tebal sekitar 3 hingga 5 cm.
Bata Ringan atau Hebel
Akhir-akhir ini, membangun rumah dengan bata ringan atau hebel juga semakin marak, tidak kalah populer daripada pendahulunya si bata merah. Terbuat dari pasir kuarsa, semen, gypsum dan air membuat hebel memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan bata merah. Hal ini pula lah yang menjadikan hebel memiliki keunggulan yaitu lebih mudah dipasang dengan bobot yang ringan.
Selain itu, bata ringan juga memiliki kemampuan untuk menyerap panas, sama seperti bata merah, sehingga bangunan yang dibangun menggunakan bata hebel akan memberikan kesan yang lebih sejuk. Bata hebel juga diklaim lebih tahan gempa, itulah mengapa rumah dome Telettubies di Yogyakarta dibangun menggunakan bata jenis yang satu ini.
Hebel yang biasa dijual di pasaran memiliki ukuran yang beragam, setidaknya ada 5 ukuran hebel yang dapat kamu temui. Umumnya, hebel memiliki ukuran panjang 60 centimeter dengan ketebalan sekitar 20 centimeter. Hanya saja yang membedakan ukuran hebel yang satu dengan yang lainnya adalah terletak pada ketebalannya. Ketebalan hebel biasanya memiliki ukuran mulai dari 7,5 centimeter. Hebel dengan ukuran yang paling tebal ada di angka ketebalan 20 centimeter. Sementara itu,, ukuran-ukuran lainnya adalah 15, 10, dan 12,5 centimeter.
Akan tetapi, seperti halnya bata merah yang memiliki kekurangan, begitupun dengan hebel. Bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan bata hebel biasanya adalah bahan perekat khusus dan perhitungan pemasangannya tentu menjadi lebih mahal.
Dinding Kayu
Zaman dulu, menemukan rumah berdinding kayu tidak sesulit sekarang. Rumah kayu banyak ditemukan pada rumah-rumah tradisional. Akan tetapi saat ini sangat jarang sekali rumah dengan dinding kayu. Ketersediaan kayu di alam yang semakin menipis membuat keberadaannya langka dan harganya relative mahal, hal itulah yang menyebabkan orang-orang beralih ke material dinding yang lebih terjangkau.
Padahal rumah dengan dinding kayu biasanya akan lebih sejuk. Memilih kayu yang baik juga salah satu hal yang sulit pada saat ini karena harganya sudah pasti mahal. Namun memilih kayu yang murah berarti juga memilih kayu berkualitas di bawah standar dan bisa cepat rusak.
Jika kamu tidak keberatan untuk merogoh kocek lebih dalam, maka memilih dinding kayu bukan sebuah masalah. Selain cantik, kamu akan mendapatkan kesan rumah yang natural dan indah.
Batako
Secara fisik, batako memiliki kemiripan dengan bata ringan atau hebel sehingga tak jarang orang-orang salah mengira. Keduanya sama-sama memiliki warna yang serupa yaitu silver atau abu-abu, secara kasat mata, tekstur dan ukurannya pun terlihat sama. Akan tetapi kedua material ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di antaranya adalah kekuatan, kekedapan suara dan kualitas penyerapan panasnya.
Dalam beberapa hal di atas, hebel memiliki poin yang lebih unggul. Oleh karena itu, batako memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan hebel. Sedangkan kelebihan batako terdapat pada bentuk dan ukuran yang seragam sehingga menghasilkan dinding yang lebih rapi, mudah dipotong, kedap air dan juga lebih ringan dibanding bata merah dan tentunya memudahkan pemasangan.
Dinding GRC
Selanjutnya adalah dinding dengan material GRC. GRC adalah singkatan dari Glassfiber Reinforced Concrete yang belakangan ramai sekali diperbincangkan sebagai material modern yang banyak diminati. Pemakaian bahan ini pun mencakup berbagai produk, mulai dari bagian interior, eksterior hingga dekorasi rumah. Namun rupanya pemakaian GRC juga berguna untuk bagian dinding.
Pada dasarnya, bahan GRC adalah material campuran dari beton dan serat kaca sehingga memiliki kekuatan yang cukup baik. Walaupun bisa digunakan untuk dinding rumah, penggunaan GRC tidak terlalu disarankan untuk rumah permanen. Bata merah dan jenis bata lainnya tentu memiliki kekuatan yang lebih baik.
Orang-orang biasanya memakai bahan GRC untuk dinding pada rumah semi permanen saja. Untuk pemanfaatan yang lebih maksimal, kamu bisa memilih bahan GRC ini untuk pembuatan dekorasi seperti wall moulding di dinding rumah atau bisa juga sebagai plafon atau langit-langit.
Nah, itulah jenis-jenis bahan pembuat dinding yang banyak ditemui dan umum digunakan di lingkungan. Semua bahan di atas memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kasarnya, ada harga pasti ada kualitas. Jangan ragu untuk memilih bahan yang lebih mahal demi kenyamanan dan keamanan yang didapat.
Memilih bahan dinding dengan kualitas terbaik merupakan sebuah keharusan agar rumah yang dibangun bisa menjadi tempat yang aman untuk dihuni. Sekian dan semoga bermanfaat ya!
Leave a Reply