Drainage cell atau drainase cell merupakan teknologi inovatif yang dapat menunjang pembangunan berkelanjutan di perkotaan. Pertumbuhan populasi dan perkembangan infrastuktur di perkotaan sudah menjadi masalah umum dan berimbas pada drainase yang buruk. Berbagai aspek secara tidak langsung mulai terdampak terutama pada sektor lingkungan. -MegaBaja.co.id
Penerapan drainase cell merupakan solusi inovatif untuk manajemen air dan penggunaan ruang yang efisien. Apalagi penggunaannya sebagai solusi drainase bangunan dan rumah lebih ekonomis jika dibandingkan dengan metode konvensional lainnya.
Nah, bagaimana penerapannya dalam sistem drainase modern? Sebelum sampai pada manfaat, jenis-jenisnya, serta tips pemilihan yang tepat, kita kenalan dulu, yuk, apa itu drainase cell?
Pengertian Drainage Cell
Drainage cell atau drainase cell adalah sistem modular berbentuk blok-blok panel yang terbuat dari bahan plastik yang ringan, kokoh dan tahan lama. Material drainase cell umumnya terbuat dari plastik polypropylene recyled (PP). Drainase cell membentuk jaringan panel bertaut yang ditempatkan di atas tanah atau substrat.
Panel-panel ini menciptakan ruang terbuka yang memungkinkan air hujan menembus permukaan dan meresap ke dalam tanah. Hal ini tentu saja dapat mengurangi risiko genangan air dan melindungi tanaman atau struktur di atasnya dari potensi kerusakan akibat air yang tergenang.
Dengan penggunaan drainase cell, sirkulasi air di permukaan dapat diperbaiki. Sehingga air hujan yang berada di permukaan dapat menemukan jalur untuk menuju tanah atau sistem drainase.
Selain itu, drainase cell membantu mencegah erosi tanah dan menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan tanaman. Sistem ini sering digunakan dalam proyek-proyek lanskap seperti roof garden, terutama di area perkotaan. Atau dipakai pada bangunan teknik sipil seperti dinding penahan tanah, basement, terowongan, atau parkir bawah tanah.
Manfaat Drainage Cell
Banyak kontraktor maupun teknisi mengaplikasikan material ini untuk berbagai keperluan. Karena manfaatnya yang banyak, drainage cell pun mulai diminati masyarakat untuk keperluan rumah tangga maupun komersil lainnya. Adapun manfaat lainnya dari penggunaan drainase cell, antara lain:
Mengurangi Genangan Air
Penggunaan drainase cell membantu mengurangi genangan air di permukaan tanah dengan memberikan saluran alami agar air hujan masuk ke dalam tanah. Ini dapat mencegah terjadinya genangan air di permukaan tanah atau bangunan yang dapat menyebabkan erosi dan kerusakan pada bangunan.
Peningkatan Drainase Tanah
Kapabilitas drainase yang baik memungkinkan mengalirkan kelebihan air secara optimal dan mempertahankan kelembapan bagi tanah. Dengan kondisi demikian, drainase cell mampu mendorong pertumbuhan tanaman tanpa menyebabkan pembusukan akar karena terendam air.
Peningkatan Kualitas Air
Dengan mengurangi jumlah air yang berada dipermukaan, drainase cell juga membantu mengurangi risiko pencemaran air. Air hujan yang meresap ke dalam tanah kemudian akan disaring oleh lapisan tanah.
Penyaringan tersebut bertujuan untuk mengurangi zat berbahaya yang berada di dalamnya. Kualitas air di lingkungan sekitar pun akan meningkat, terutama yang masih menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan harian.
Penggunaan Ruang Fleksibel
Drainage cell digunakan untuk membuat jalur yang bisa dilalui oleh kendaraan atau pejalan kaki tanpa menggangu sistem drainase. Ini memungkinkan penggunaan ruang yang lebih fleksibel. Seperti tempat parkir, area pejalan kaki yang ramah lingkungan, atau akses ke area yang sulit dijangkau.
Perancangan Lanskap yang Menarik
Kemampuannya untuk meresap air dan menyokong pertumbuhan tanaman, drainase cell mendukung perancangan lanskap yang menarik. Salah satunya penggunaan grass pavers yang dapat diintegrasikan ke dalam taman, halaman rumah, atau area public, untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan sejuk.
Jenis-Jenis Drainage Cell
Drainage cell memiliki beberapa jenis yang bisa kita pilih dan tentukan mana yang cocok dan paling dibutuhkan. Masing-masing jenis drainase cell memiliki fungsi yang sama, tetapi berbeda dari material pembuatannya. Di antara jenis-jenis tersebut yaitu:
Permeable Pavers
Drainase cell jenis permeable pavers dirancang untuk memungkinkan air meresap melalui permukaan dan mengurangi genangan air untuk meningkatkan drainase. Material ini terdiri dari blok-blok atau bebatuan dengan terdapatnya celah dan rongga yang memungkinkan air mengalir dan terkumpul di bawah permukaan.
Penggunaan drainase ini sering diaplikasikan pada proyek hardscape. Seperti trotoar, jalur pejalan kaki, dan area parkir, untuk membantu mengelola air hujan dan mengurangi risiko banjir.
Plastic Grass Pavers
Merupakan paving yang terbuat dari bahan plastik yang kokoh dan didesain dengan lubang-lubang terbuka. Material ini memiliki panel berbentuk segi enam atau persegi dan terintegrasi satu sama lain untuk membentuk lapisan. Biasanya digunakan untuk penahan atau penstabil tanah di area parkir atau lalu lintas ringan.
Untuk tanaman sendiri, plastic grass pavers menciptakan permukaan terbuka yang memungkinkan tanaman atau rumput untuk tumbuh melalui lubang-lubang tersebut. Material ini memungkinkan tanaman tumbuh secara alami di antara lubang-lubangnya untuk memberikan tampilan yang hijau dan alami.
Geo Cells Drainage
Drainase geo cell merupakan struktur ber-sel, terbuat dari bahan plastik polietilena atau bahan daur ulang yang membentuk jaringan sel bersegi tiga. Geo cell digunakan untuk penahan dan penguatan tanah pada proyek-proyek konstruksi serta rekayasa tanah.
Struktur ber-sel ini diisi dengan tanah, kerikil, atau bahan pengisi lainnya dan ditempatkan di atas permukaan tanah. Dengan membentuk dinding-dinding penahan yang terstruktur, geo cell mampu meningkatkan stabilitas tanah, mencegah erosi, dan memberikan dukungan struktural pada lapisan tanah di berbagai aplikasi. Seperti pelestarian tanah, penahan tebing, jalan, dan area parkir.
Drainage Gravel Cell atau Gravel Grids
Gravel grid adalah sistem penahan tanah dan terdiri dari panel-panel plastik yang membentuk struktur ber-sel. Setiap sel diisi dengan kerikil atau material agregat lainnya dan menciptakan permukaan stabil yang berpori. Susunan batu kerikil tersebut memungkinkan air dapat mengalir dengan baik.
Gravel grids digunakan untuk stabilisasi tanah di area parkir, akses jalan, pekarangan, dan jalur pejalan kaki. Sistem ini membantu meningkatkan drainase dan memberikan dukungan yang baik untuk lalu lintas pejalan kaki atau kendaraan.
Sistem ini sering digunakan sebagai solusi ekonomis untuk menciptakan area parkir atau area berat lainnya. Tujuannya agar permukaan jalan bisa tahan lama tanpa merusak tanah di bawahnya.
Porous Concrete
Yaitu jenis beton yang dirancang khusus untuk meningkatkan drainase dan mengurangi run-off air hujan. Dalam porous concrete, agregat kasar biasanya digantikan oleh kerikil yang lebih besar ukurannya. Sebagian besar celah biasanya dibiarkan terbuka di antara butiran-butiran beton.
Permukaannya berpori inlah yang memungkinkan air meresap ke dalam tanah dan mengurangi risiko erosi serta pencemaran air. Sama halnya seperti jenis drainase yang lain, porous concrete pun sering digunakan dalam proyek-proyek hardscape. Tujuannya untuk menciptakan permukaan yang ramah lingkungan dan mengurangi beban pada sistem drainase perkotaan.
Kenali cara menjernihkan air di rumah dalam artikel, Mari simak tentang 9 Metode Untuk Menjernihkan Air di Rumah.
Tips Memilih dan Menggunakan Drainage Cell
Sebelum memutuskan untuk menggunakan drainage cell, mungkin kamu membutuhkan beberapa tips di bawah ini sebagai bahan pertimbangan.
Pertimbangkan Kebutuhan Spesifik
Tentukan jenis drainase cell yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Apakah kamu membutuhkan plastic grass pavers untuk tanaman, atau proyek hardscape yang dapat menahan tanah dari erosi dan kerusakan strukturnya.
Evaluasi Kapasitas Beban
Pastikan drainase cell yang dipilih dapat menanggung kapasitas beban yang diperlukan. Hal ini penting karena beban masing-masing jenis drainase cell berbeda-beda terutama jika ditujukan untuk dilewati kendaraan.
Perawatan Rutin
Drainase cell memerlukan perawatan rutin untuk memastikan kinerjanya tetap terjaga secara maksimal. Rajin-rajinlah membersihkan kotoran atau material organik yang dapat menghambat infiltrasi air.
Konsultasikan dengan Ahli
Jika kamu tidak yakin tentang jenis drainase cell mana yang paling sesuai untuk proyek, konsultasikan dengan ahli drainase atau arsitek lanskap. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan.
Demikian informasi mengenai drainage cell yang telah dirangkum dalam artikel kali ini. Perlu diingat jika pemilihan jenis yang tepat serta pemahaman tentang kebutuhan spesifik proyek dapat memberikan dampak positif pada lingkungan.
Dengan mengaplikasikan teknologi ini ke dalam proyek-proyek konstruksi dan desain lanskap, sedikitnya kita bisa berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan khususnya di perkotaan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Leave a Reply