Hempcrete merupakan material konstruksi yang keberadaannya masih sangat langka di Indonesia. Namun, hempcrete sudah menjadi material konstruksi alternatif yang ramah lingkungan dan sudah banyak digunakan di luar negeri, bahkan direkomendasikan oleh para kontraktor dunia yang telah tergabung ke dalam The International Hemp Building Association. -MegaBaja.co.id
Hempcrete sendiri terbuat dari bahan alami sehingga eco friendly atau ramah lingkungan. Penyusunan utama material hempcrete adalah serat tanaman ganja rami yang dicampur dengan kapur dan air.
Jangan kaget! Hempcrete memang benar – benar terbuat dari bahan organik, salah satunya ganja. Kok bisa ya? Yuk, simak penjelasan berikut agar kamu semakin mengenal material unik hempcrete.
Apa Itu Hempcrete? Beneran Dari Ganja?
Mungkin banyak yang bertanya – tanya, apa benar hempcrete terbuat dari ganja? Ganja memang sudah lengket dengan stigma yang buruk bagi masyarakat Indonesia, tanaman ini masih dikategorikan sebagai tanaman psikotropika yang penggunaannya masih ilegal karena memiliki efek samping halusinogen.
Namun di luar negeri, seperti Amerika, Prancis dan negara – negara lain yang sudah memanfaatkan ganja sebagai salah satu bahan baku pembuatan material konstruksi. Yap, material tersebut adalah hempcrete.
Secara visual, hempcrete memiliki bentuk yang hampir mirip dengan batu bata yang biasa digunakan untuk konstruksi rumah. Perbedaan keduanya ada pada material hempcrete yang lebih berserat karena menggunakan serat tanaman ganja. Oleh karena itu, hempcrete dinilai lebih ramah lingkungan atau eco friendly dan zero carbon loh.
Kombinasi antara serat tanaman ganja dan kapur menghasilkan beton alami yang lebih ramah lingkungan dengan bobot yang lebih ringan. Serat tanaman ganja rami mengandung silika yang cukup tinggi sehingga dapat merekat dengan kapur. Material organik ini sudah dapat digunakan untuk merenovasi bahkan membangun rumah atau bangunan baru.
Terus pertanyaannya sekarang adalah bagaimana bisa ganja yang memiliki zat adiktif dijadikan bahan bangunan rumah? Apa gak bikin nge-fly sekeluarga?
Jangan panik dulu! Hempcrete dijamin gak ada efek halusinogennya kok. Dilansir dari laman hemp industry daily, ganja yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan hempcrete adalah jenis yang berbeda dengan tanaman ganja atau mariyuana. Hemp atau ganja rami adalah jenis ganja yang digunakan dan tidak memiliki efek halusinogen. Hemp atau ganja rami adalah salah satu varietas dari Cannabis Sativa L yang memang dikhususkan sebagai bahan baku material konstruksi dan untuk kebutuhan industri. Jadi, hempcrete sudah terbukti aman dan tidak membuat penghuni rumah mabuk ganja.
Sebenarnya, material konstruksi yang menggunakan ganja rami telah lama digunakan dalam membuat bangunan. Namun seiring berjalannya waktu dan terus berkembangnya material konstruksi yang lebih modern, material jenis ini sudah mulai ditinggalkan dan posisinya digantikan oleh beton atau material lain. Saat ini, rami telah kembali menjadi bahan bangunan yang dibentuk sebagai hempcrete.
Hempcrete memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh material lain. Meski memiliki bentuk yang mirip batu bata, tetapi hempcrete memiliki bobot yang jauh lebih ringan meski hempcrete memiliki ukuran yang lebih besar. Perbandingannya adalah 1:7 jika dibandingkan dengan batu bata konvensional.
Ukuran hempcrete adalah 60 cm × 30 cm dengan variasi ketebalan yang berbeda – beda, berkisar antara 6 cm sampai 30 cm.
Namun sayangnya, penggunaan hempcrete di Indonesia sendiri masih tergolong ilegal karena hempcrete terbuat dari ganja. Hal ini telah tertuang dalam Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 yang berisi tentang larangan peredaran ganja.
Karakteristik Dari Material Hempcrete
Meski hempcrete masih dilarang beredar di Indonesia, tetapi tidak ada salahnya untuk mengenal material jenis ini. Berikut adalah beberapa karakteristik hempcrete yang tidak dimiliki material lain.
Hempcrete Lebih Berserat
Jika diperhatikan, material hempcrete memiliki serat yang lebih kasar jika dibandingkan dengan batu bata. Hal ini bisa saja terjadi karena pada dasarnya hempcrete memang terbuat dari percampuran antara serat ganja rami dan kapur. Bahkan menurut bbc news , hempcrete bisa mengingatkan pada bal jerami karena seratnya.
Hempcrete Merupakan Insulasi Yang Baik
Karakteristik dari hempcrete yang kedua adalah hempcrete mampu bertugas sebagai insulator panas. Insulasi adalah keadaan ketika sebuah material mampu menangkal dan menyerap suhu panas agar ruangan terasa lebih sejuk.
Hal ini karena hempcrete mempunyai massa termal yang tinggi sehingga dapat mencegah dan menghambat perpindahan arus panas. Penggunaan hempcrete sebagai bahan bangunan dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca akibat insulasi yang ideal.
Memiliki Bobot Yang Lebih Ringan
Meski memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan bata sejenis, hempcrete ternyata memiliki bobot yang lebih ringan loh. Namun meski begitu, hempcrete tetap memiliki kekuatan yang tidak bisa diragukan. Hempcrete tetap kokoh dan kuat serta tidak mudah pecah walaupun memiliki bobot ringan.
Bobot hempcrete yang ringan akan sangat memudahkan dalam proses instalasinya karena akan memerlukan energi yang lebih sedikit.
Hempcrete Lebih Ramah Lingkungan
Walaupun kontroversial, hempcrete memiliki karakteristik yang ramah lingkungan. Hempcrete hanya terbuat dari bahan organik, serat tanaman ganja rami, kapur sebagai pengikat mineral dan air. Sehingga material ini menjadi jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan material lain yang memerlukan waktu penguraian yang lama.
Hempcrete bahkan bisa langsung dibuang jika sudah tidak terpakai karena bahannya yang alami sehingga akan cepat dan mudah terurai. Hal ini, menjadikan hempcrete lebih unggul.
Tidak Beracun dan Tahan Api
Selain ramah lingkungan, hempcrete juga tidak beracun dan aman untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Walaupun terbuat dari ganja yang dipikir berbahaya, namun hempcrete merupakan bahan bangunan yang tidak beracun.
Dilansir dari bbc news, hempcrete mampu menyerap karbon selama masa penggunaannya. Ganja rami sebagai bahan baku hempcrete dinilai mampu menyerap karbon dioksida (CO2) sampai pada 9 hingga 15 ton karbon dioksida. Terlebih hempcrete memiliki mineral yang bersifat anti jamur dan mendukung klaimnya yang tidak beracun.
Selain itu, hempcrete juga tahan terhadap api loh. Hal ini karena kandungan yang terdapat dalam material hempcrete sehingga tidak perlu khawatir api membesar dan cepat menyebar luas apabila terjadi kebakaran. Tetapi waspada dan berhati – hati tetap menjadi hal utama ya.
Meski memiliki banyak keunggulan, saat ini hempcrete masih menjadi bahan material yang langka dan mahal. Selain itu, regulasi hukum di beberapa negara yang masih membatasi peredaran hempcrete juga menjadi salah satu kendala material ini bisa berkembang. Hingga saat ini, hempcrete dari ganja rami masih digunakan sebagai bahan bangunan sederhana dan berskala kecil karena keterbatasan pasokan.
Selain itu, penggunaan kapur juga masih jadi pertimbangan dalam pembuatan hempcrete nih. Pasalnya untuk memproduksi kapur membutuhkan pemanasan batu kapur hingga 1000°C dan melepaskan karbon. Hal ini tentu masih harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan hempcrete.
Hmm, kira-kira bagaimana perkembangan hempcrete untuk kedepannya ya? Apa hempcrete benar – benar menjadi solusi material konstruksi yang ramah lingkungan?
Leave a Reply