Bangunan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Mereka melindungi kita dari cuaca ekstrem, memberikan tempat bagi kita untuk bekerja dan tinggal, serta menjadi fondasi ekonomi dan sosial masyarakat. -MegaBaja.co.id
Namun, pembangunan dan pemeliharaan bangunan juga memiliki dampak besar terhadap lingkungan seperti perubahan iklim. Dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif ini, para ilmuwan dan insinyur terus mencari inovasi dalam material bangunan.
Green building atau konsep bangunan hijau merupakan solusi yang dapat menyelaraskan kebutuhan manusia serta bangunan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.
Simak bahasan di bawah ini mengenai beberapa inovasi terbaru dalam material bangunan yang berfokus pada keberlanjutan!
Inovasi Terbaru Dalam Pembangunan yang Ramah Lingkungan
1. Bata Ramah Lingkungan: Membangun dengan Berkelanjutan
Bata telah menjadi bahan dasar dalam konstruksi bangunan selama berabad-abad, terutama alasannya karena kuat, awet, dan mudah didapatkan di pasaran. Namun, produksi bata konvensional menggunakan banyak energi dan sumber daya alam, serta menghasilkan emisi karbon tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, telah dikembangkan berbagai jenis bata ramah lingkungan, diantaranya:
Bata dari Limbah
Sebuah inovasi menarik dalam bahan bangunan adalah penggunaan limbah sebagai bahan baku. Misalnya, beberapa produsen telah mulai menggunakan abu terbang dari pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai bahan pembuatan bata. Ini bukan hanya mengurangi limbah yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, tetapi juga menciptakan bata yang lebih ringan dan lebih efisien secara energi.
Bata Ramah Lingkungan yang Daur Ulang
Ada juga bata yang terbuat dari bahan daur ulang, seperti botol plastik atau kaca daur ulang. Bahan-bahan ini diolah menjadi bata yang kuat dan tahan lama, dengan jejak karbon yang jauh lebih rendah daripada bata konvensional.
Bata Tepat Ukur
Inovasi lain adalah penggunaan bata yang dirancang dengan presisi untuk mengurangi pemborosan material. Bata-bata ini memiliki bentuk dan ukuran yang sama persis, sehingga mengurangi limbah selama konstruksi.
Bata yang Dapat Menyerap Polusi
Beberapa jenis bata telah dirancang untuk menyerap polusi udara. Mereka mengandung bahan kimia khusus yang membantu membersihkan udara di sekitarnya sehingga membantu mengurangi polusi udara dalam kota-kota padat.
2. Beton Swadaya: Solusi untuk Beton yang Berkelanjutan
Beton adalah bahan bangunan yang paling banyak digunakan di dunia, tetapi produksinya memerlukan sejumlah besar sumber daya alam dan menghasilkan emisi karbon yang signifikan. Namun, ada inovasi terbaru yang memungkinkan penggunaan beton yang lebih ramah lingkungan:
Beton Berteknologi Tinggi
Beton telah menjadi bahan bangunan yang sangat dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Beton berteknologi tinggi merupakan jenis beton yang diformulasikan dengan proporsi bahan-bahan yang tepat, khusus, menggunakan Teknik produksi canggih, dengan tujuan menghasilkan beton yang memiliki performa unggul berkekuatan daya tekan, ketahanan terhadap beban berat, lingkungan, serta daya tahan berjangka panjang.
Beton berteknologi tinggi mencakup berbagai jenis beton yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon. Misalnya, ada beton yang menggunakan limbah industri seperti abu terbang atau tanah liat terpanggang sebagai bahan campuran dan mengurangi ketergantungan pada bahan tambang alam.
Adapun jenis-jenis beton berteknologi tinggi:
- Beton Berkekuatan Tinggi atau High-Strength Concrete; kekuatan tekan >60 MPa, penggunaan pada proyek structural yang memerlukan beban berat seperti jembatan ataupun menara. Di Indonesia sendiri, proyek yang menggunakan jenis beton berkekuatan tinggi ini diantaranya Jembatan Suramadu, BRI Tower, dan proyek-proyek infrastruktur di Bali.
- Beton Tahan Api atau High Fire Resistant Concrete; mampu bertahan dari tekanan panas dan suhu yang tinggi.
- Beton Performa Tinggi atau High Performance Concrete; berkekuatan tinggi, tahan terhadap klorida, perubahan bentuk wujud yang rendah, daya tahan sangat kuat pada kondisi cuaca ekstrem.
- Beton Serat atau Fiber Reinforced Concrete; berisi serat polipropilena yang dapat meningkatkan ketahanan retak dan deformasi.
Beton Daur Ulang
Penggunaan beton daur ulang telah menjadi lebih umum. Beton bekas bangunan dihancurkan dan digunakan kembali sebagai agregat dalam beton baru. Ini mengurangi pemborosan material dan mengurangi kebutuhan akan penambangan bahan baru.
Beton Transparan
Inovasi menarik lainnya adalah pengembangan beton transparan. Beton ini memiliki kemampuan untuk menghantarkan cahaya, sehingga dapat digunakan dalam desain bangunan yang memungkinkan lebih banyak cahaya alami masuk ke dalam ruang dalam. Beton transparan dicapai dengan mengganti agregat dengan bahan alternatif transparan memiliki material pengikat pada beton transparan mungkin bisa mentransmisikan cahaya dengan menggunakan resin bening campuran beton. Penggunaan serat optik dan beton halus juga digunakan sebagai beton transparan.
Beton yang Menyerap CO2
Beberapa penelitian telah fokus pada pengembangan beton yang dapat menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara selama umur bangunan. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh bangunan. Dengan cara menambahkan sejumlah kecil titanium dioksida skala nano ke dalam pasta semen yang membentuk beton, dapat melipatgandakan kemampuan alami beton dalam menyerap CO2. Penyerapan karbon dioksida pada beton bervariasi berdasarkan campuran air, pasta semen, pasir, dan kerikil yang digunakan.
3. Material Bangunan Berkelanjutan Lainnya
Selain bata dan beton, ada banyak inovasi lain dalam material bangunan yang berkelanjutan. Diantaranya:
Kayu Laminasi Silang
Kayu laminasi silang atau Cross Laminated Timber (CLT) adalah alternatif yang ramah lingkungan untuk beton dan baja dalam konstruksi struktural. Kayu berjenis ini lebih ringan, mudah didaur ulang, dan mengurangi emisi karbon. Keunggulan Kayu laminasi silang ini adalah dimungkinkan memodifikasi atau mengkombinasikan kayu kelas kuat, rendah, sedang, maupun tinggi, sehingga diperoleh produk berkualitas tinggi.
Material Isolasi Hijau
Material isolasi yang ramah lingkungan, seperti wol domba daur ulang atau busa poliuretan bebas CFC, membantu meningkatkan efisiensi energi bangunan.
Material Bahan Bangunan Termoaktif
Ini adalah material yang dirancang untuk mengatur suhu dalam bangunan secara alami, mengurangi kebutuhan akan pemanas dan pendingin.
Cat yang Ramah Lingkungan
Cat berbasis air dengan rendah VOC (Volatile Organic Compound) telah menggantikan cat berbasis pelarut yang lebih berbahaya bagi lingkungan.
Menghadapi Tantangan untuk Masa Depan
Meskipun ada banyak inovasi menarik dalam material bangunan berkelanjutan, masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan kesadaran dan penerimaan terhadap material bangunan baru ini dalam industri konstruksi.
Pemilik proyek dan pembangun perlu diberi insentif untuk mengadopsi material bangunan berkelanjutan, terutama jika biayanya lebih tinggi daripada material konvensional. Di mana hal ini sering terabaikan demi menghemat pengeluaran dalam pembangunan.
Selain itu, pengembangan material bangunan berkelanjutan memerlukan penelitian dan investasi yang signifikan dalam teknologi dan infrastruktur produksi. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari konstruksi, banyak perusahaan dan lembaga telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung pengembangan dan penggunaan material bangunan berkelanjutan.
Kesimpulan: Menuju Bangunan yang Lebih Berkelanjutan
Inovasi dalam material bangunan adalah kunci untuk menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan. Bata ramah lingkungan, beton yang lebih ramah lingkungan, dan berbagai material bangunan inovatif lainnya membuka pintu menuju masa depan di mana konstruksi tidak hanya efisien dari segi biaya, tetapi juga ramah lingkungan.
Sebagai konsumen dan pemilik proyek, kita juga memiliki peran dalam mendorong adopsi material bangunan berkelanjutan. Dengan memilih material yang lebih ramah lingkungan dan mendukung perubahan menuju konstruksi berkelanjutan, kita dapat membantu menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup bagi generasi mendatang.
Leave a Reply