Septic tank telah menjadi salah satu elemen penting dalam infrastruktur rumah tangga maupun bangunan komersial yang berfungsi untuk mengolah limbah domestik. Baik itu rumah sederhana maupun bangunan mewah, kehadiran septic tank menjadi suatu keharusan guna memastikan sistem saluran pembuangan berjalan lancar. -MegaBaja.co.id
Dalam memilih jenis septic tank, faktor kualitas dan keberlanjutan sangatlah penting. Salah satu pertimbangan utama dalam memilih septic tank adalah bahan baku dan teknologinya. Ada beberapa jenis bahan yang umum digunakan dalam pembuatan septic tank, antara lain plastik, fiberglass, beton, dan baja.
Setiap jenis bahan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.
Sementara itu, ada pula jenis septic tank berdasarkan teknologi atau sistem pengelolaan limbahnya. Jenis tersebut terbagi dua, yakni septic tank konvensional dan septic tank biofil. Untuk mengetahui jenis septic tank berdasarkan material pembuatnya maupun sistem pengelolaan limbahnya, simak penjelasan di bawah ini.
Jenis Septic Tank Berdasarkan Bahan Baku dan Karakteristiknya
Berdasarkan bahan bakunya, terdapat beberapa jenis septic tank yang umum digunakan, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut ini jenis-jenis septic tank berdasarkan bahan bakunya serta kelebihan masing-masing tipe:
1. Septic Tank Plastik
Yang pertama adalah septic tank plastik dan merupakan salah satu jenis septic tank yang banyak dipilih karena kepraktisannya. Terbuat dari Polyethylene, material ini memberikan kelebihan pada septic tank seperti ringan dan elastis. Keistimewaan tersebut membuat proses pemasangan menjadi lebih mudah.
Salah satu keunggulan utamanya adalah ketahanan terhadap karat yang membuatnya cocok untuk berbagai lingkungan. Dengan ciri khas yang ringan, elastis, dan bebas karat, septic tank jenis ini menjadi pilihan populer karena kekuatannya yang mumpuni. Selain itu, septic tank dari bahan plastik juga mampu bertahan lama.
2. Septic Tank Fiberglass
Septic tank fiberglass merupakan inovasi dalam industri pengolahan limbah domestik. Dibuat dari serat kaca yang diperkuat dengan plastik, septic tank ini menawarkan kekuatan, ketahanan, dan ringan dalam satu paket. Material fiberglass memberikan keistimewaan pada septic tank untuk menjadi kokoh dan tahan lama.
Selain itu, ketahanan terhadap korosi serta perubahan suhu membuatnya menjadi pilihan ideal dalam jangka panjang. Ciri khasnya yang ringan, kokoh, dan bebas karat menjadikan septic tank jenis ini sebagai solusi pengolahan limbah secara efektif dan ramah lingkungan.
3. Septic Tank Baja
Meskipun jarang digunakan saat ini, septic tank baja dahulu kerap menjadi pilihan karena kekuatannya yang luar biasa. Terbuat dari baja, septic tank ini menawarkan keandalan dalam penggunaan. Namun, kelemahan utamanya terletak pada ketidakmampuannya untuk menghadapi korosi dan kerentanan terhadap lapuk.
Meskipun demikian, dengan perawatan yang tepat, septic tank baja masih mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan ciri khasnya yang berat dan kokoh, septic tank jenis ini menawarkan keandalan dan daya tahan yang cukup baik dalam mengolah limbah domestik.
4. Septic Tank Beton
Berikutnya adalah septic tank beton yang telah lama menjadi pilihan utama dalam pengolahan limbah domestik. Terbuat dari campuran semen, septic tank ini dikenal karena kekokohannya serta kemampuannya untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama. Meskipun cenderung lebih berat dibandingkan jenis septic tank lainnya, namun hal ini menjadi indikator kekokohan dan keandalannya.
Ciri khasnya yang berat, kokoh, dan tidak berkarat membuat septic tank beton menjadi pilihan tepat untuk instalasi permanen yang membutuhkan sedikit perawatan. Selain itu, septic tank berbahan beton juga dapat memberikan hasil yang optimal dalam pengolahan limbah.
Jenis Septic Tank Berdasarkan Pengelolaan Limbahnya
Jika dilihat dari teknologinya dalam mengelola limbah, terdapat dua jenis septic tank yang dikenal, yakni septic tank konvensional dan septic tank bio. Ada perbedaan mendasar di antara keduanya yang memicu pertanyaan: apa sebenarnya perbedaan esensial antara kedua sistem ini? Berikut penjelasannya.
1. Septic Tank Konvensional
Septic tank konvensional merupakan salah satu sistem pengelolaan limbah yang banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia untuk rumah dan bangunan. Sistem ini umumnya terdiri dari struktur bata yang disusun secara terencana di bawah tanah. Dari struktur tersebut, akan tercipta wadah yang menyerupai kolam dengan kedalaman yang mencapai lapisan tanah bawah. Desainnya yang sederhana memungkinkan bakteri alami untuk mengurai limbah dengan lebih efisien, sehingga septic tank tidak mudah terisi penuh.
Keunggulan utama septic tank konvensional terletak pada biayanya yang relatif terjangkau dan kemudahan pembuatannya. Dibandingkan dengan jenis septic tank lainnya, proses pembuatan septic tank konvensional cenderung lebih sederhana dan memerlukan investasi yang lebih rendah. Inilah yang membuat banyak masyarakat memilih jenis ini untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah di rumah atau bangunan mereka.
Selain itu, septic tank konvensional juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan di rumah atau bangunan. Ada model-model yang menawarkan dua ruangan atau tiga ruangan, dengan fungsi masing-masing untuk mengoptimalkan proses pengolahan limbah.
Namun demikian, penggunaan septic tank ini juga memiliki dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Salah satu dampaknya adalah potensi pencemaran air tanah. Limbah yang terurai oleh bakteri dalam septic tank dapat meresap ke dalam pori-pori tanah seiring waktu. Akibatnya, kualitas air tanah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari akan terancam. Untuk mengurangi risiko pencemaran, pembangunan septic tank konvensional harus memperhatikan jarak minimal 10 meter dari sumur bor atau sumur resapan.
2. Septic Tank Biofil
Di samping septic tank konvensional, kini ada pilihan lain yang juga banyak digunakan, yaitu septic tank biofil. Disebut sebagai septic tank modern, septic tank biofil menawarkan solusi yang lebih canggih dalam pengelolaan limbah. Berbeda dengan septic tank konvensional yang dibuat dari bata semen, septic tank biofil terbuat dari fiberglass. Ini merupakan bahan yang anti karat, kokoh, tidak bocor, dan memiliki masa pakai yang lebih tahan lama.
Nama “biofil” sendiri merujuk pada penggunaan bioteknologi dalam proses pengolahan limbah. Sebagai bagian dari teknologi canggih, septic tank jenis ini dilengkapi dengan bio filter dan bioball yang berperan penting dalam menguraikan limbah secara efisien. Berikut beberapa keunggulan septic tank biofil yang perlu diperhatikan:
- Ramah Lingkungan
Salah satu keunggulan utama septic tank biofil adalah ramah lingkungan. Sebelum limbah dilepaskan ke alam, limbah tersebut diolah dan difilter menggunakan teknologi biologi. Dengan demikian, limbah yang dibuang melalui saluran pembuangan limbah cair aman dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
- Masa Pakai yang Panjang
Septic tank konvensional sering mengalami masalah seperti kerusakan, kebocoran, dan penyumbatan. Namun, septic tank biofil menawarkan masa pakai yang lebih panjang. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan limbah yang lebih efisien dengan bantuan bioteknologi. Limbah dapat diurai lebih cepat, sehingga septic tank tidak cepat penuh. Dengan demikian, pengguna tidak perlu repot-repot melakukan sedot WC atau memperbaiki septic tank secara berulang-ulang.
Dengan teknologi canggih dan keunggulan yang dimilikinya, septic tank biofil menjadi pilihan yang menarik untuk peduli terhadap lingkungan. Septic tank ini juga banyak dipilih bagi mereka yang menginginkan sistem pengelolaan limbah yang efisien dan handal. Dengan menggunakan septic tank biofil, bukan hanya kebutuhan pengelolaan limbah terpenuhi, namun juga memberikan kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan.
Leave a Reply