Lahan yang terbatas seringkali menjadi hambatan utama dalam mewujudkan rumah impian yang sesuai dengan keinginan. Keterbatasan lahan tersebut membuat proses perancangan hunian ikut menjadi terbatas. Namun jangan khawatir, perkembangan dalam bidang desain dan arsitektur kini membuka solusi yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang populer dan efektif adalah konsep rumah split level. -MegaBaja.co.id
Konsep rumah split level telah mendapat perhatian yang cukup besar karena kemampuannya dalam mengakomodasi kebutuhan hunian yang terbatas oleh lahan. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan rumah split level?
Secara etimologis, istilah “split level” dalam bahasa Inggris mengandung arti “terpisah” pada level tertentu. Dalam konteks rumah, hal ini mengacu pada desain yang menunjukkan perbedaan ketinggian atau level dalam struktur bangunan.
Bangunan rumah split level cenderung memiliki lantai-lantai yang setengah tinggi dari lantai biasa. Dengan begitu, terciptalah tatanan ruang yang berbeda dan menarik.
Dalam sebuah rumah split level yang umumnya terdiri dari dua lantai, lantai-lantai tersebut dipisahkan oleh tangga pendek yang menjadi penghubung antar ruang. Ciri khas rumah split level adalah pengaturan ruang yang terbagi dalam beberapa tingkatan atau level. Padahal secara keseluruhan, tiap ruang masih berada pada satu tingkat atau lantai. Konsep ini memberikan kesan dimensi yang lebih dinamis dalam struktur rumah, sehingga menciptakan ruang yang bervariasi tanpa harus terbatas oleh luas lahan yang tersedia.
Kelebihan Rumah dengan Konsep Split Level
Konsep rumah split level, sebagaimana rumah minimalis modern, menyuguhkan sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan menarik terutama dalam lahan yang terbatas. Berikut adalah beberapa keunggulan yang dapat dinikmati dari penggunaan rumah dengan konsep split level:
1. Memiliki Ruang Tambahan
Dengan adanya sekat-sekat masif dan tangga sebagai penghubung antar lantai, rumah split level memberikan ruang tambahan yang berharga, terutama pada lahan yang terbatas. Ruangan tambahan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari ruang baca, ruang santai, hingga ruang kerja sesuai dengan kebutuhan.
2. Menciptakan Kesan Luas
Salah satu keunggulan utama rumah split level adalah kemampuannya untuk menciptakan kesan luas meskipun pada kenyataannya lahan yang tersedia terbatas. Hal ini dapat dicapai melalui peninggian area langit-langit di dalam rumah serta penggunaan sekat-sekat yang masif. Dengan demikian, rumah yang pada dasarnya memiliki ukuran yang mungil dapat tampak lebih luas dan terbuka.
3. Efisiensi Energi
Keterbukaan ruang yang menjadi ciri khas rumah split level memberikan keunggulan dalam hal sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Dengan demikian, hunian akan memiliki kondisi udara yang lebih baik dan pencahayaan yang lebih maksimal. Kelebihan ini pada akhirnya dapat menghasilkan penghematan energi listrik yang signifikan.
4. Desain yang Unik dan Dinamis
Konsep split level memungkinkan pembentukan ruangan yang lebih dinamis daripada rumah dengan lantai dua biasa. Dengan adanya perbedaan tingkat lantai dalam rumah ini, suasana interior rumah menjadi lebih menarik dan tidak monoton. Desain yang dinamis ini juga memberikan nilai estetis yang tinggi pada seluruh ruang di dalam rumah.
5. Sebagai Solusi untuk Lahan Khusus
Rumah split level menjadi solusi yang ideal untuk lahan-lahan dengan kontur tertentu, seperti di daerah pegunungan. Konsep ini memungkinkan pembangunan rumah dengan lebih mudah dan efisien dibandingkan dengan rumah-rumah konvensional di lahan datar.
Kekurangan Rumah dengan Konsep Split Level
Meskipun rumah dengan konsep split level menawarkan sejumlah keunggulan yang menarik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa aspek yang perlu kamu ketahui:
1. Tidak Ramah bagi Lansia
Salah satu kelemahan utama dari rumah split level adalah ketidaknyamanan bagi anggota keluarga yang lanjut usia. Tangga yang merupakan bagian integral dari desain ini dapat menjadi hambatan bagi lansia dalam beraktivitas sehari-hari, terutama dalam hal menaiki dan menuruni tangga. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan apakah anggota keluarga yang ada memiliki mobilitas yang cukup untuk mengatasi tantangan ini.
2. Proses Pengerjaan yang Rumit
Pembangunan rumah split level seringkali melibatkan proses yang lebih rumit dibandingkan dengan pembangunan rumah pada umumnya. Manipulasi lahan yang terbatas memerlukan perencanaan yang lebih teliti dan detail, serta konstruksi yang lebih rumit. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan arsitek yang ahli dalam bidang ini untuk memastikan bahwa proses pembangunan berjalan lancar dan sesuai dengan rencana.
3. Potensi Risiko Kecelakaan
Salah satu poin dari rumah split level adalah tangga yang menjadi penghubung antar ruangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi anak-anak atau orang dewasa yang mungkin tidak berhati-hati saat menggunakan tangga. Namun, risiko ini dapat diminimalisir dengan menggunakan material tangga yang aman dan memberikan pegangan yang memadai di kedua sisi tangga.
Perbedaan Split Level dan Mezzanine
Walaupun seringkali disamakan dalam konsep dasarnya, split level dan mezzanine memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal rancangan dan dekorasi. Untuk memahami perbedaan yang lebih dalam antara keduanya, mari telaah beberapa poin berikut:
1. Tinggi Lantai
Perbedaan paling mencolok antara split level dan mezzanine terletak pada ketinggian lantai dalam desainnya. Lantai mezzanine cenderung memiliki ketinggian yang lebih tinggi, biasanya sekitar 4-5 meter di atas lantai dasar. Sementara itu, lantai pada rumah split level hanya memiliki perbedaan ketinggian sekitar 1,5 meter dari lantai sebelumnya.
Lebih lanjut, tinggi ruangan pada mezzanine tidak boleh terlalu jauh berbeda dengan tinggi ruangan pada lantai dasar, umumnya sekitar 2,5-3 meter. Hal ini penting untuk menjaga proporsi dan kenyamanan ruang. Selain itu, jarak antara plafon atau atap dengan lantai harus mencapai minimal 5 meter untuk memudahkan proses pembangunan.
2. Penataan Ruang
Ruangan pada mezzanine umumnya terletak pada lantai yang sama dengan ruang utama, namun dibangun lebih tinggi. Ini akan memberikan kesan rumah dengan dua lantai yang bertumpuk. Di sisi lain, desain split level juga menambahkan lantai tambahan dalam satu tingkat, tetapi lantai-lantai tersebut saling terhubung dan biasanya diakses melalui tangga.
3. Luas Ruangan
Perbedaan yang signifikan antara keduanya terletak pada luas ruangan. Ruang mezzanine cenderung memiliki luas sekitar sepertiga dari total luas rumah. Sementara itu, luas ruang pada split level bisa lebih kecil, misalnya 6 x 12 meter. Mezzanine biasanya menjadi pilihan dalam rumah-rumah modern yang memiliki luas ruang yang lebih besar.
4. Penempatan Ruangan
Secara etimologis, mezzanine mengacu pada ruangan yang berada di tengah-tengah satu lantai, sehingga memerlukan pertimbangan khusus terkait luas ruang yang tersedia. Namun, rumah split level tidak mengikat penempatan ruangan pada bagian tengah rumah, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam perancangan.
5. Minimalis vs. Maksimalis
Konsep mezzanine seringkali diterapkan pada rumah dengan tinggi atap yang cukup, karena memberikan kesan minimalis namun efisien dalam pemanfaatan ruang. Di sisi lain, split level menawarkan solusi untuk rumah dengan lahan terbatas, di mana ruang dimaksimalkan dengan cara yang efisien namun tetap estetis.
Demikian informasi seputar rumah dengan konsep split level dari mulai kelebihan, kekurangan, hingga perbedaannya dengan mezzanine. Penting untuk selalu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelebihan dan kekurangan dari setiap konsep rumah sebelum membuat keputusan akhir.
Dengan memahami secara menyeluruh tentang kelebihan dan kekurangan rumah split level, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat sebelum mengadopsi konsep ini pada hunian. Dengan begitu, rumahmu bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi seluruh anggota keluarga.
Leave a Reply