Seperti yang kita ketahui, atap memiliki fungsi yang sangat krusial dalam sebuah rumah atau gedung. Atap berfungsi sebagai lapisan pelindung terluar yang melindungi seluruh penghuni dari hujan, panas matahari bahkan sampai pada cuaca yang ekstrem. Maka dari itu, ketahanan dari sebuah atap haruslah memiliki standar yang kuat dan kokoh agar tidak mudah rusak. -MegaBaja.co.id
Banyak aspek yang menentukan seberapa tahan sebuah atap, salah satunya adalah faktor kemiringan atap. Atap yang baik harus dibuat sesuai dengan standar kemiringan atap yang berlaku. Standard kemiringan atap juga berbeda – beda untuk setiap jenis atap.
Atap yang miring berfungsi untuk mengalirkan air hujan agar tidak mengendap dan merembes ke dalam rumah. Jika atap terlalu landai, maka akan mengakibatkan air hujan yang mengendap dan rembes perlahan – lahan karena air hujan tidak bisa mengalir. Sebaliknya, atap yang terlalu tegak agak memudahkan genteng – genteng berjatuhan apabila tertiup angin kencang.
Jika sudah begitu, pihak yang paling direpotkan adalah pemilik rumah bukan? Jadi, simak penjelasan tentang kemiringan atap yang ideal di bawah yuk
Berapa Kemiringan Atap Yang Ideal?
Iklim tropis pada seluruh kawasan Indonesia membuat hampir semua rumah di sini memiliki atap yang miring atau berbentuk menyerupai segitiga. Kemiringan atap ini akan sangat berguna pada saat musim hujan, karena air hujan bisa mengalir dengan baik dan tidak mengendap di atap.
Untuk mengantisipasi kebocoran akibat curah hujan yang cukup tinggi, maka memerlukan kemiringan atap yang sesuai.
Umumnya, kemiringan atap yang ideal adalah berkisar antara 25 hingga 30 derajat. Namun, kemiringan ini juga harus disesuaikan dengan luas bangunan, desain dan model bangunan yang diterapkan, serta jenis atap yang digunakan.
Standard Kemiringan Atap Berdasarkan Jenis – Jenis Atap
Atap rumah harus dibangun sesuai dengan standard yang berlaku agar bisa berfungsi secara maksimal, termasuk standard ideal kemiringan atap. Atap yang dibangun tanpa mempertimbangkan hal tersebut akan memiliki struktur yang lemah, sehingga atap lebih rentan roboh dan ambruk. Untuk mengetahui standard kemiringan atap, yuk perhatikan penjelasan di bawah!
Atap Keramik / Genteng Tahan Liat
Atap keramik masih menjadi primadona di Indonesia. Tak heran, karena atap ini memiliki fungsi insulasi yang baik. Artinya, atap keramik mampu memantulkan panas matahari lebih baik dari atap jenis lain dan membuat rumah menjadi lebih adem.
Atap keramik sendiri harus dipasang dengan kemiringan yang ideal, yaitu minimal 30 derajat. Tidak terlalu landai, namun tidak tegak juga. Pas untuk menjaga struktur atap keramik agar tetap awet dan kuat.
Atap Aspal / Genteng Bitumen
Genteng bitumen sering disebut juga sebagai atap aspal, karena memang terbuat dari campuran aspal, pasir dan lainnya. Aspal tak hanya digunakan untuk meratakan jalan, namun juga menjadi material atap rumah. Genteng bitumen memiliki elastisitas yang cukup tinggi karena dapat dibentuk dengan mudah.
Walaupun mudah dibentuk, kemiringannya tetap harus diperhatikan. Kemiringan ideal untuk atap jenis ini berkisar antara minimal 30 derajat dan maksimal 90 derajat.
Atap Seng atau Asbes
Jika atap keramik menjadi primadona karena memiliki fungsi insulasi yang baik, atap seng atau asbes menjadi favorit sebagian masyarakat karena harganya yang terjangkau dengan kualitas yang bagus. Atap seng tergolong sebagai atap yang tahan bocor.
Namun, karena berbentuk lembaran yang cukup tipis, atap seng akan dengan mudah terbang dan terlepas jika tertiup angin kencang. Maka dari itu, diperlukan kemiringan atap adalah 15 sampai 25 derajat. Dan pastikan kemiringan atap tidak terlalu curam agar atap tidak mudah copot.
Atap Kaca
Biasanya atap kaca digunakan untuk model atap skylight atau sebagai kanopi rumah. Material ini cukup fleksibel sehingga bisa dibangun dengan kemiringan atap mulai dari 2 derajat sampai 90 derajat.
Atap Polycarbonate
Atap polycarbonate sering digadang -gadang sebagai material pengganti atap kaca yang lebih ramah kantong. Atap polycarbonate memiliki ciri khusus, yaitu dapat dibangun dengan kemiringan yang cukup landai.
Kemiringan ideal atal ini adalah di atas 2 derajat dengan minimal presentasenya adalah 1,5% dari jumlah ukuran panjang bentang.
Atap Beton
Atap beton sendiri terkenal lantaran bobotnya yang cukup berat dan kekuatannya yang tinggi. Karena itu, atap ini bisa dibangun dengan kemiringan ideal antara 30 derajat hingga 35 derajat.
Atap Spandek
Belakangan ini, atap spandek memang sedang banyak digunakan. Atap yang terbuat dari silikon, aluminium dan seng ini dirasa mampu bertahan dalam berbagai kondisi dan cuaca. Maka tak heran, jika atap spandek sedang naik daun.
Atap ini juga mudah dipasang dengan kemiringan ideal yaitu 5 derajat sampai maksimal 60 derajat.
Atap Metal
Pertama kali dikenalkan pada tahun 2000an. Dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang tak main – main, atap ini masih terus dipilih hingga saat ini. Atap metal memiliki sudut kemiringan ideal antara 25 derajat sampai 35 derajat.
Atap Dak
Yang terakhir ada atap dak. Atap ini cukup unik dan berbeda dengan atap – atap sebelumnya. Pasalnya, atap dak tidak memiliki sudut kemiringan lantaran dibangun pada posisi 0 derajat. Karenanya atap dak ini harus dibarengi dengan sistem drainase air yang baik.
Atap datar tersebut akan sangat cocok untuk dibangun pada daerah yang memiliki suhu panas yang ekstrem karena dapat menjadi insulasi panas yang baik. Atap jenis ini biasanya dibangun pada bangunan bertingkat.
Menghitung Kemiringan Atap yang Tepat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, faktor yang menentukan kemiringan atap bukan hanya dari materialnya saja melainkan juga dari luas bangunan dan lain – lain. Bagaimana cara menghitung kemiringan atap yang tepat ya?
Perhatikan Tinggi Atap
Untuk mengetahui berapa Kemiringan atap yang ideal, pertama kamu harus mengetahui berapa tinggi atap rumah mu. Kamu bisa mengeceknya dengan mengukur dari batas plafon hingga ke sisi atap paling tinggi. Misalnya ditemukan tinggi atap adalah 3 meter.
Cek Panjang Setengah Alas Atap
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan menghitung berapa panjang setengah alas atap. Caranya dengan mengukur panjang alas atap, kemudian dibagi dua. Misal alas atap rumah mu 8 meter, maka panjang setengah alas atapnya adalah 4 m.
Hitung Kemiringan Atap Rumah
Atap pada umumnya memiliki bentuk seperti sebuah segitiga. Maka dari itu untuk mengetahui berapa kemiringan sisi atap adalah dengan menggunakan rumus teori pythagoras.
C2= B2+ A2
- C adalah kemiringan atap
- B adalah alas atap
- A adalah tinggi atap
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemiringan atap rumah adalah sebagai berikut
√C² = B² + A²
√Alas² + Tinggi² = Kemiringan Atap
√4² + 3² = Kemiringan Atap
√16 + 9 = Kemiringan Atap
√25 = Kemiringan Atap
25 = Kemiringan atap
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemiringan atap tersebut adalah 5 meter dengan sudut yang disesuaikan dengan jenis atap yang digunakan. Perlu diingat bahwa rumus di atas adalah rumus untuk menentukan kemiringan atap ya!
Leave a Reply