Penggunaan material logam seperti besi dan baja semakin marak saja saat ini. Keunggulan produk tersebut tentunya sangat banyak sehingga pamornya bisa menyalip material tradisional dan kini mulai banyak digunakan di berbagai pekerjaan konstruksi. Namun, kekurangan material logam juga tetap harus menjadi perhatian, yaitu mudahnya terkena korosi atau karat jiga tidak dirawat dengan benar. –MegaBaja.co.id
Besi dan baja merupakan material yang tidak tahan terhadap korosi. Korosi sendiri berarti sebuah kerusakan pada material logam yang disebabkan oleh reaksi terhadap lingkungannya. Bisa terjadi karena berbagai zat korosif seperti asam sulfat, asam nitrat, natrium hidroksida, asam asetat, asam klorida, formalin dan asam ammonia.
Sederhananya, permukaan logam akan cepat rusak jika bersinggungan dengan zat-zat korosif yang sudah disebutkan di atas. Dalam contoh sehari-hari, logam yang digunakan di luar ruangan seperti untuk pembuatan pagar dan elemen eksterior lainnya akan cepat rusak jika sering terkena air hujan.
PH air hujan disebut netral seperti air pada umumnya, namun seiring bertambahnya polusi di bumi, maka air hujan pun ikut terkontaminasi. Sehingga ada beberapa zat yang ikut tercampur dengan air hujan seperti contohnya hasil dari polusi kendaraan bermotor yaitu ammonia sehingga menghasilkan zat lain yaitu asam nitrat.
Nah, dengan fakta di atas, maka sudah tentu penggunaan produk logam akan sangat beresiko terkena karat atau korosi. Hal ini tentu akan mengurangi tampilan sekaligus kualitas dari logam itu sendiri. Maka, solusi yang bisa digunakan adalah dengan melapisi permukaan logam menggunakan lapisan anti karat. Di dalam artikel ini, kamu akan mengetahui bagaiamana cara melindungi permukaan logam menggunakan lapisan anti karat dengan benar. Simak terus, ya!
Mengenal Proses Galvanisasi Untuk Produk Logam
Sebelum mempelajari dan mengetahui bagaimana proses galvanisasi terjadi pada permukaan logam, apakah kamu sudah tahu apa itu galvanisasi?
Galvanisasi merupakan sebuah proses melapisi permukaan bahan logam dengan zat lain sehingga memungkinkan logam untuk terhindar dari korosi dan karat. Zat yang biasa digunakan untuk proses galvanisasi adalah Seng atau Zinc.
Zinc digunakan sebagai bahan untuk proses galvanisasi karena memiliki sifat anti karat dan titik lelehnya lebih rendah daripada logam. Sehingga secara otomatis bisa melindungi bagian terluar dari logam yang mungkin akan bersentuhan dengan zat-zat lain di sekitarnya. Lapisan zinc yang digunakan biasanya lebih familiar dengan sebutan lapisan galvanis. Proses ini tentunya memberikan banyak manfaat untuk permukaan logam sehingga bisa lebih awet dan tahan lama.
Nah, dalam prosesnya, pelapisan galvanis pada logam ini memiliki berbagai macam metode atau cara. Apa sajakah itu? Yuk, simak terus!
4 Metode Pelapisan Galvanis Pada Logam
1. Metode Hot Dip Galvanising
Cara yang satu ini dimulai dengan mencelupkan bagian logam ke dalam cairan seng murni dengan kadar 98%. Sebelum dimasukkan ke dalam cairan seng, permukaan logam dibersihkan dengan cara kimiawi dan mekanis, gunanya untuk mengangkat kotoran-kotoran yang mungkin akan mempengaruhu proses menempelnya cairan seng dengan logam. Setelah dipastikan bersih, baru kemudian dilakukan pencelupan sampai seluruh bagian permukaan logam tertutup dengan sempurna.
Suhu ideal yang harus dimiliki cairan seng minimal berkisar antara 440 hingga 460 derajat celciu. Suhu tersebut dibuat bukan tanpa alasan, karena pada suhu tersebut senyawa oksida yang masih tersisa pada logam akan menghilang sehingga membuat seng dan logam merekat dengan sempurna.
Dengan begitu, seng atau zinc yang terbentuk di lapisan terluar logam secara otomatis akan melindungi logam dari karat dan korosi. Namun, proses tidak selesai sampai di situ saja. Setelah dilakukan proses galvanisasi, logam kemudian dicelupkan ke dalam larutan sodium cromote di dalam suhu ruang. Proses yang satu ini juga tidak kalah penting, sebab bisa meminimalisir atau bahkan menghilangkan adanya white rust atau kerusakan yang disebabkan karat putih.
Dari keempat metode galvanisasi, metode hot dip galvanizing ini menjadi salah satu metode yang paling banyak digunakan. Selain harganya yang tejangkau, proses pencelupan logam ke dalam cairan seng dengan suhu 440an derajat celcius ini juga hanya membutuhkan waktu 1-2 menit saja.
2. Metode Galvanealing
Cara yang kedua yaitu dengan metode galvanealing, cara ini digunakan pada logam yang tujuan akhirnya akan dicat. Berbeda dengan proses hot dip galvanizing sebelumnya, metode ini meleburkan bahan logam dengan seng sehingga terjadi proses pengolahan (metalurgi). Biasanya, proses galvanealing akan menghasilkan logam dengan warna yang lebih kusam, hal tersebut karena senyawa logam sudah tercampur dengan seng dan sebagian besar logam sudah menyebar rata ke permukaan.
Namun, proses galvanealing ini tidak terlalu tahan karat dibanding dengan permukaan logam yang proses galvanisasinya menggunakan metode pencelupan. Sehingga, seperti yang sudah disebut di atas tadi bahwa metode ini biasanya dilakukan untuk logam yang nantinya akan dicat sehingga permukaannya akan terbantu dengan lapisan cat.
3. Metode Pra Galvanising
Metode yang satu ini hampir mirip dengan metode pencelupan atau hot dip galvanizing. Bedanya, pada proses pra galvanizing ini, produk yang digalvanisasi biasanya berbentuk lembaran-lembaran logam. Pertama-tama, logam tersebut dibersihkan, kemudian lembaran logam tersebut akan berjalan melewati cairan seng dalam jumlah yang banyak dengan suhu yang tinggi. Setelah beberapa menit, logam akan ditarik kembali lalu proses selanjutnya adalah pemotongan lembaran logam menjadi ukuran yang lebih kecil.
Sayangnya, metode ini memiliki kekurangan seperti menyisakan bagian tepi yang tidak terlapisi galvanis. Hal tersebut karena saat lembaran logam di potong, bagian permukaan akan rata tertutup dengan galvanis, namun bagian tepi dari hasil potongan tersebut tidak terlapisi dengan baik.
4. Metode Elektro Galvanising
Cara terakhir ini bisa dibilang cara yang paling modern dan praktis. Elektro berarti arus listrik, maka sesuai namanya, metode ini menggunakan arus listrik untuk melapisi logam dengan seng. Pada proses ini, logam tidak dilapisi dengan cairan seng seperti pada metode sebelumnya. Akan tetapi, yang digunakan adalah berupa ion yang kemudian ditransfer ke dalam logam dengan menggunakan metode elktro tadi.
Metode ini akan menghasilkan permukaan logam yang lebih halus sehingga banyak diminati, selain itu beberapa kelebihan lain pada metode elektro galvanizing ini juga bisa dijadikan pertimbangan. Mulai dari sedikitnya bahan baku yang digunakan, hasil lapisannya seragam, warnanya lebih terang, hasil maksimal walau pengerjaannya terbilang singkat.
Nah, itulah penjelasan mengenai proses galvanisasi pada produk logam yang memiliki empat metode berbeda. Metode-metode tersebut tentunya dilakukan oleh produsen baja untuk menghasilkan produk logam yang lebih berkualitas. Dengan adanya lapisan galvanis pada logam seperti besi dan baja, maka ketahanan produk akan lebih baik.
Sebagai konsumen, kita hanya perlu memilih produk besi dan baja dengan lapisan galvanis yang berkualitas. Dengan begitu, kamu akan memiliki produk logam yang tahan lama karena bisa bertahan terhadap karat dan korosi. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Leave a Reply