Batu gerinda, yang juga dikenal sebagai roda abrasif, merupakan perangkat penting untuk pemotongan, pengasahan, dan penajaman material. Penggunaan batu gerinda memerlukan kehati-hatian yang besar karena alat ini dapat menyebabkan luka serius jika tidak digunakan dengan benar. Salah satu langkah kunci dalam penggunaannya adalah memahami sistem penandaan kode yang terdapat pada batu gerinda tersebut. -MegaBaja.co.id
Kode pada batu gerinda memberikan informasi penting tentang karakteristiknya, termasuk jenis partikel abrasif yang digunakan, ukuran butiran, kekerasan, dan spesifikasi lainnya. Dengan memahami kode tersebut, kamu dapat memilih batu gerinda yang sesuai dengan kebutuhan.
Daftar Kode Batu Gerinda beserta Spesifikasinya
Untuk mengidentifikasi karakteristik batu gerinda dan spesifikasinya, terdapat kode yang berbeda-beda pada batu gerinda. Berikut daftar kode batu gerinda yang umum digunakan serta penjelasan spesifikasinya:
1. Kode Huruf untuk Kandungan Material
Kode huruf pada batu gerinda memberikan informasi tentang bahan dan kandungan material yang digunakan dalam pembuatannya. Berikut adalah beberapa contoh kode huruf yang umum digunakan pada batu gerinda beserta jenis material yang sesuai dengan masing-masing kode:
a. (A) Aluminium Oxide (Aluminium Oksida)
Batu gerinda dengan kode (A) ini biasanya digunakan untuk memotong logam atau besi. Aluminium oksida adalah bahan abrasif yang kuat dan tahan lama, sehingga cocok untuk pemotongan material yang keras seperti logam.
b. (C) Silicone Carbide (Silikon Karbida)
Kode (C) menunjukkan bahwa batu gerinda menggunakan silikon karbida sebagai bahan abrasif. Batu gerinda dengan kode ini cocok untuk memotong material batu dan bahan bangunan. Silikon karbida memiliki sifat abrasif yang baik dan tahan terhadap panas. Bahan ini menjadi pilihan yang ideal untuk pemotongan material yang keras dan tahan lama seperti batu dan keramik.
c. (GC) Green Silicone Carbide (Karbida Hijau)
Batu gerinda dengan kode (GC) menggunakan silikon karbida hijau sebagai bahan abrasif. Batu gerinda ini khususnya digunakan untuk memotong kaca dan keramik. Silikon karbida hijau memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dan ketahanan terhadap panas yang baik. Cocok untuk aplikasi yang memerlukan pemotongan material yang rapuh seperti kaca.
d. (WA) White Aluminium Oxide (Alumunium Putih Oksida)
Batu gerinda dengan kode (WA) menggunakan alumunium putih oksida sebagai bahan abrasif. Jenis batu gerinda ini umumnya digunakan untuk memotong baja tahan karat. Alumunium putih oksida memiliki sifat abrasif yang halus dan tahan terhadap panas. Cocok untuk pemotongan material yang lebih lembut seperti baja tahan karat.
2. Kode Angka untuk Tingkat Kekasaran Permukaan
Berikutnya adalah kode angka pada batu gerinda yang menginformasikan tentang tingkat kekasaran permukaan batu gerinda. Berikut adalah beberapa rentang angka yang umum digunakan beserta tingkat kekasaran permukaan yang sesuai:
a. Rentang 8 – 24
Rentang angka ini menunjukkan bahwa batu gerinda memiliki tingkat kekasaran permukaan kasar. Batu gerinda dengan tingkat kekasaran kasar cocok untuk penggunaan di awal proses pemotongan atau penggerindaan.
b. Rentang 30 – 60
Batu gerinda dengan rentang angka ini memiliki tingkat kekasaran permukaan sedang. Batu gerinda dengan tingkat kekasaran sedang digunakan untuk memperbaiki hasil pemotongan kasar dan menghasilkan permukaan yang lebih rata dan halus.
c. Rentang 70 – 220
Rentang angka ini menunjukkan bahwa batu gerinda memiliki tingkat kekasaran permukaan halus. Batu gerinda dengan tingkat kekasaran halus digunakan untuk memberikan akurasi dan detail yang lebih baik pada hasil akhir pemotongan atau pengasahan. Ini seringkali digunakan dalam aplikasi yang memerlukan ketelitian yang tinggi.
d. Rentang 221 – 800
Batu gerinda dengan rentang angka ini menawarkan tingkat kekasaran permukaan yang sangat halus. Batu gerinda dengan tingkat kekasaran sangat halus digunakan untuk menghasilkan hasil akhir yang sangat halus dan rata. Seringkali digunakan untuk meratakan permukaan dengan sangat presisi dan halus, seperti pada bidang manufaktur dan industri elektronik.
e. Rentang 801 – 1000:
Rentang angka ini menunjukkan bahwa batu gerinda memiliki tingkat kekasaran permukaan ultra halus. Batu gerinda dengan tingkat kekasaran ultra halus digunakan untuk aplikasi yang memerlukan tingkat ketelitian dan kehalusan yang luar biasa, seperti pada penggerindaan optik atau peralatan medis.
3. Kode Huruf untuk Kekuatan Rekatan dan Tingkat Kekerasan
Kode huruf tidak hanya menginformasikan tentang bahan yang digunakan dalam batu gerinda, tetapi juga tentang tingkat kekasaran dan kekerasan yang dimilikinya. Semakin kecil angka yang terkait dengan huruf, maka makin kasar batu gerinda tersebut.
Pemilihan batu gerinda yang tepat sangat penting, terutama dalam hal mempertimbangkan material yang akan dipotong atau dipoles serta tingkat kehalusan yang diinginkan. Misalnya, jika kamu perlu memotong atau mengasah material yang sangat keras, kamu memerlukan batu gerinda dengan kode yang menunjukkan tingkat kekerasan yang tinggi.
Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang tingkat kekerasan dan kekuatan batu gerinda berdasarkan kode huruf:
D | E | F | G | Mengindikasikan tingkat kekerasan batu gerinda yang sangat lunak. | ||
H | I | J | K | Mengindikasikan tingkat kekerasan batu gerinda yang cukup lunak. | ||
L | M | N | O | Mengindikasikan tingkat kekerasan batu gerinda yang moderat atau sedang. | ||
P | Q | R | S | Mengindikasikan tingkat kekerasan batu gerinda yang keras. | ||
T | U | V | W | X | Z | Mengindikasikan tingkat kekerasan batu gerinda yang sangat keras. |
5. Kode Huruf untuk Jenis Perekatan Material
Berikut ini adalah penjelasan tentang beberapa kode huruf untuk jenis perekatan material pada batu gerinda:
a. Kode B
Batu gerinda dengan kode huruf “B” menunjukkan bahwa batu gerinda tersebut menggunakan perekatan resinoid. Resinoid adalah bahan perekat yang sering digunakan dalam pembuatan batu gerinda karena kekuatan dan fleksibilitasnya. Batu gerinda dengan perekatan resinoid umumnya cocok untuk aplikasi pemotongan dan pengasahan yang umum, dan biasanya lebih fleksibel dalam penggunaannya.
b. Kode BF (Resinoid Reinforced)
Kode huruf “BF” menunjukkan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan resinoid yang diperkuat. Perekatan resinoid yang diperkuat memiliki kekuatan tambahan yang diberikan oleh bahan penguat seperti serat kaca atau serat aramid. Ini membuat batu gerinda lebih tahan terhadap tekanan dan beban yang tinggi. Cocok untuk aplikasi yang memerlukan kinerja yang lebih tahan lama dan stabil.
c. Kode V
Kode huruf “V” menandakan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan vitrified. Perekatan vitrified adalah jenis perekatan yang dibuat dari bahan keramik atau kaca yang dipanaskan hingga suhu tinggi. Batu gerinda dengan perekatan vitrified umumnya memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap panas. Cocok untuk aplikasi yang memerlukan pemotongan atau pengasahan pada material yang keras atau tahan lama.
d. Kode S
Kode huruf “S” menunjukkan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan silicate. Perekatan silicate adalah jenis perekatan yang menggunakan bahan silikat untuk membentuk ikatan antara partikel abrasif. Batu gerinda dengan perekatan silicate biasanya memiliki sifat-sifat yang serupa dengan batu gerinda dengan perekatan vitrified.
Cara Membaca Kode pada Batu Gerinda
Contoh kode batu gerinda “A24SBF” memiliki spesifikasi dan kualifikasi berikut:
A: Mewakili Aluminium Oxide (Aluminium Oksida), yang merupakan material yang umum digunakan untuk memotong logam dan besi karena kekuatan dan kekerasannya.
24: Menunjukkan tingkat kekerasan yang relatif kasar.
S: Menunjukkan bahwa batu gerinda memiliki kekuatan rekat pada tingkat keras.
BF: Menandakan bahwa batu gerinda menggunakan perekatan Resinoid yang diperkuat (Resinoid Reinforced).
Dengan memahami kode-kode pada batu gerinda, kamu dapat membuat pilihan yang tepat dalam memilih batu gerinda yang paling sesuai dengan kebutuhan. Semoga informasi ini membantu, ya!
Leave a Reply