Ada tiga jenis marmer putih Italy yang sangat populer di dunia, yakni Statuario, Calacatta, dan Carrara. Masing-masing menampilkan kesan indah dan elegan yang khas. Ketiga marmer import ini juga dikenal mahal harganya, lho. -MegaBaja.co.id
Meskipun sekilas terlihat serupa, namun sebenarnya ada beberapa perbedaan yang signifikan antara marmer Statuario, Calacatta, dan Carrara. Nah, dalam artikel ini, akan dibahas secara detail mengenai perbedaan antara ketiganya.
Apa Itu Marmer Putih Italy?
Marmer putih Italy adalah salah satu jenis marmer alam yang berasal dari tambang di Italia. Marmer putih Italia terkenal dengan warna putih murni yang sangat indah. Selain itu, kualitas marmer dari Italia ini sangat baik, indah, dan telah digunakan secara luas dalam bidang arsitektur dan desain interior di seluruh dunia.
Bentuk unik dan tekstur halus dari marmer putih Italy membuatnya sangat diminati dalam dunia arsitektur. Dengan menggunakan marmer ini, ruangan rumah kamu akan terasa lebih terang, modern, dan mewah.
Marmer berwarna putih ini bahkan bisa memancarkan cahaya dari permukaannya, sehingga menciptakan suasana hangat di ruangan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika marmer dari Italy ini kerap dipilih untuk berbagai bagian interior rumah, seperti kamar, ruang tamu, dapur, dan sebagainya.
Yang lebih menarik, kamu masih bisa menambahkan warna dengan menggabungkan beberapa warna. Dengan begitu, kesan yang lebih mewah akan tercipta.
Marmer putih ini terbagi menjadi tiga jenis. Yaitu marmer Statuario, Calacatta, dan Carrara. Dalam sekali lihat, mungkin kamu akan mengira ketiganya sama saja. Padahal, nyatanya berbeda.
Lantas, apa saja sih perbedaan dari marmer Statuario, Calacatta, dan Carrara? Simak ulasannya di bawah ini!
Perbedaan Marmer Statuario, Calacatta, dan Carrara
Asal Marmer Statuario, Calacatta, dan Carrara
Marmer Statuario, Calacatta, dan Carrara berasal dari wilayah tambang marmer yang sama di Kota Carrara, Tuscany, Italia. Jenis marmer Statuario ditambang dari daerah pegunungan atau lapisan yang lebih tinggi daripada marmer Calacatta dan Carrara. Marmer Statuario tersedia dalam jumlah terbatas, akan tetapi memiliki permintaan yang sangat tinggi.
Daerah pegunungan marmer yang luas di Kota Carrara menghasilkan berbagai jenis marmer yang berbeda. Selain Statuario, marmer Calacatta dan Carrara juga ditambang dari pegunungan yang berbeda di area tambang tersebut. Kota Carrara setidaknya memiliki 600 area tambang marmer, tepatnya di Pegunungan Alpen. Jumlah tambang ini sangatlah besar, jauh melebihi jumlah tambang marmer di tempat lain di seluruh dunia.
Pola Vein (Urat Marmer)
Statuario adalah jenis batu marmer yang sangat eksklusif. Tampilannya unik dengan pola vein yang unik dan menonjol. Polanya terdiri dari kombinasi warna abu-abu dan emas yang mencolok. Pola vein ini beragam, dari yang tebal dan berani, hingga yang lebih tipis. Hal ini menciptakan kontras yang mencolok antara warna gelap dan terang.
Calacatta memiliki pola vein yang terdiri dari warna abu-abu dan emas, dengan dasar putih. Marmer ini tidak mengikuti pola linear, sehingga terkesan murni dan mewah. Dibandingkan dengan Carrara, Calacatta cenderung lebih mencolok dan berani dalam hal pola veinnya. Meskipun jika dibandingkan dengan Statuario, variasi warna Calacatta terbilang lebih banyak.
Marmer Calacatta dibagi menjadi beberapa sub-kategori yang dibedakan berdasarkan pola dan warna. Pertama, ada Calacatta Borghini dengan penampilan rustic dan vein berwarna hitam atau abu-abu dengan sentuhan coklat emas samar. Kedua, Calacatta Michelangelo yang lebih jernih dengan warna yang solid, sangat cocok digunakan sebagai pintu masuk atau jalur masuk rumah.
Di sisi lain, Carrara memiliki pola vein yang sangat halus dan lembut, dengan kombinasi warna biru dan abu-abu yang mencolok sebagai tampilannya. Jika dibandingkan dengan Statuario dan Calacatta, Carrara memiliki motif vein yang paling lembut.
Ketersediaan
Dalam hal ketersediaannya di pasar, marmer Carrara menjadi yang paling banyak tersedia. Tambang marmer Carrara lebih banyak dibandingkan dengan tambang Calacatta dan Statuario. Ini menjadikan ketersediaan marmer Carrara melimpah.
Kemudian, diikuti oleh Calacatta yang cukup banyak tersedia. Dan yang terakhir adalah Statuario yang pasokannya lebih sedikit atau langka.
Penggunaan
Awalnya, marmer Statuario sering digunakan dalam pembuatan patung. Namun, saat ini, marmer Statuario banyak digunakan di area indoor, seperti countertop, backsplash dapur, lantai, dinding sekitar perapian, dinding shower, dan wastafel kamar mandi. Penggunaan marmer ini tidak disarankan digunakan area outdoor.
Marmer Calacatta dengan tampilannya yang klasik, cocok untuk digunakan baik di rumah maupun di area komersial. Marmer ini bisa digunakan sebagai lantai, countertop, dan backsplash.
Sedangkan, Carrara bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya, beberapa patung dan monumen terkenal seperti the Pantheon, Michelangelo’s David, dan London’s Marble Arch dibuat dari marmer Carrara. Selain itu, marmer Carrara cocok juga digunakan sebagai lantai, countertop, panel dinding, dan anak tangga.
Perawatan
Dalam segi perawatan, tidak ada perbedaan mendasar antara ketiga jenis marmer tersebut. Karena semuanya adalah batu marmer, mereka memiliki porositas yang hampir sama.Oleh karena itu, semua jenis marmer memerlukan perawatan yang serupa.
Karena marmer merupakan bahan yang rentan terhadap asam, permukaannya perlu dilindungi dengan pelapis khusus atau di coating. Pengaplikasian lapisan ini perlu dilakukan secara teratur untuk menjaga kilau dan kebersihan permukaan marmer.
Harga
Ketersediaan juga mempengaruhi harga masing-masing jenis marmer tersebut. Barang yang paling banyak tersedia biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah.
Oleh karena itu, jika diurutkan dari harga terendah ke tertinggi, urutannya adalah marmer Carrara, marmer Calacatta, lalu marmer Statuario. Dengan demikian, di antara ketiga jenis marmer tersebut, marmer Statuario adalah yang paling mahal.
Itulah 6 perbedaan antara marmer Statuario, Calacatta, dan Carrara. Dari perbedaan-perbedaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan utamanya ada pada pola vein yang dimiliki.
Marmer Statuario memiliki pola vein yang unik dan mencolok, berwarna abu-abu dan emas, pola nya beragam yang menciptakan kontras mencolok antara gelap dan terang. Di sisi lain, marmer Calacatta memiliki pola vein berwarna abu-abu dan emas dengan dasar putih. Sedangkan, pola vein pada marmer Carrara sangat halus dan lembut dengan kombinasi warna abu-abu dan biru yang mencolok.
Lalu, marmer mana yang paling cocok untuk kamu? Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah harga.
Dari ketiganya, marmer Carrara adalah yang paling terjangkau. Selain itu, polanya yang halus dan tersebar membuat noda atau perubahan warna tidak terlalu mencolok. Namun, jika budget tidak menjadi masalah, kamu bisa memilih antara marmer Calacatta atau Statuario.
Selanjutnya, yang perlu kamu pertimbangkan tentu saja adalah preferensi pribadi. Jika kamu suka tampilan yang kontras dan mencolok, maka marmer Calacatta dan Statuario adalah pilihan yang tepat. Untuk tampilan warna yang lebih beragam, Calacatta adalah opsi terbaik. Namun, jika kamu ingin pola yang halus, maka marmer Carrara jawabannya.
Jika kamu masih merasa ragu, langkah terbaik adalah melihat langsung potongan marmer yang tersedia. Kamu bisa mengunjungi supplier marmer untuk membandingkan warna dan pola vein pada setiap jenis marmer. Hal ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang hasil akhirnya nanti.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Leave a Reply