Dalam proyek konstruksi bangunan, bahan berkualitas tinggi itu sangat penting. Salah satu bahan yang sering digunakan adalah beton. Beton berkualitas terbaik yang digunakan dalam konstruksi biasanya diproduksi di Batching Plant. Apakah kamu sudah tahu apa itu Batching Plant? -MegaBaja.co.id
Pengertian Batching Plant
Batching Plant adalah tempat dengan alat-alat khusus untuk memproduksi beton ready mix atau beton siap pakai dengan kualitas tinggi. Sekarang, Batching Plant juga banyak digunakan oleh industri beton pracetak untuk membuat berbagai macam produk beton. Seperti u ditch, culvert box, pagar panel, dan beton.
Komponen yang dimiliki oleh Batching Plant tidaklah sedikit. Batching Plant juga membutuhkan lokasi khusus yang jauh dari pemukiman atau wilayah proyek konstruksi. Ini dikarenakan lokasi Batching Plant kerap menyebabkan polusi udara dan kebisingan. Lokasi yang jauh dari pemukiman ini juga menjadi salah satu syarat pembangunan Batching Plant.
Meskipun lokasinya jauh dari proyek konstruksi, Batching Plant sangat efisien untuk memproduksi beton ready mixdalam jumlah besar dengan kualitas yang tinggi.
Selain itu, Batching Plant membantu meminimalisir kesalahan yang biasanya terjadi dalam pencampuran bahan secara manual. Batching Plant juga memungkinkan penggunaan bahan yang lebih presisi serta mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Dengan Batching Plant, produksi beton menjadi lebih efisien sehingga pengerjaan proyek konstruksi bisa dilakukan lebih cepat.
Cara Kerja Batching Plant dalam Mengolah Beton
Berikut adalah tahapan dan cara kerja Batching Plant dalam mengolah beton:
Penyimpanan dan Pembuatan Bahan Baku
Semua bahan pembentuk beton seperti semen, pasir, kerikil, dan air, disimpan di tempat yang kering dan aman. Setelah itu, bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam truk molen menggunakan alat pemindah seperti conveyor belt atau hopper.
Pencampuran
Jika bahan-bahan sudah masuk ke dalam truk molen, truk ini kemudian akan masuk ke area Batching Plant dan melewati timbangan untuk menentukan jumlah bahan sesuai dengan desain yang diinginkan. Lalu, semua bahan tersebut akan diarahkan ke mesin pencampur beton di Batching Plant. Selanjutnya, mesin ini akan mencampur semua bahan secara homogen dan merata menggunakan sistem pengaduk yang berputar.
Pengiriman
Setelah beton tercampur, mesin pencampur akan mengeluarkan dan memasukkannya ke dalam truk molen. Selanjutnya, truk molen akan membawa beton siap pakai ke lokasi proyek dan mencurahkannya di tempat yang telah ditentukan.
Pembersihan dan Perawatan
Setelah digunakan, pekerja akan membersihkan dan merawat semua peralatan dan fasilitas Batching Plant. Hal itu harus dilakukan dengan benar agar Batching Plant tetap dalam kondisi baik dan siap digunakan lagi di masa depan.
Jenis-Jenis Batching Plant
Batching Plant sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut.
Mini Batching Plant
Jenis Batching Plant ini dirancang khusus untuk proyek kecil yang menghasilkan beton dalam jumlah sedikit. Kapasitas produksi Mini Batching Plant biasanya rendah dan berukuran kecil.
Compact Batching Plant
Jenis satu ini didesain untuk menghasilkan beton di ruang terbatas. Ukuran jenis ini juga lebih kecil dibandingkan Batching Plant lainnya. Biasanya, Compact Batching Plant dimanfaatkan untuk proyek yang membutuhkan beton dalam jumlah sedang hingga besar.
Transit Mix Batching Plant
Batching Plant ini memproduksi beton siap pakai yang kemudian dibawa ke lokasi proyek dengan truk mixer.
Wet Mix Batching Plant
Jenis selanjutnya ini memproduksi beton basah, di mana bahan-bahan akan dicampur dengan air selama proses produksi beton.
Dry Mix Batching Plant
Sebagaimana namanya, Batching Plant ini menghasilkan beton kering. Semua bahan akan dicampurkan terlebih dahulu, lalu ditambahkan air saat produksi beton berlangsung.
Stationary Batching Plant
Batching Plant jenis ini dibuat untuk dipasang di suatu lokasi dan dimanfaatkan untuk memproduksi beton dalam jumlah besar. Kapasitas produksi Stationary Batching Plant juga terbilang tinggi.
Mobile Batching Plant
Terakhir, ada mobile Batching Plant yang didesain untuk bisa dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Jenis ini umumnya digunakan untuk proyek kecil yang membutuhkan volume produksi beton rendah.
Komponen pada Batching Plant
Sebagai tempat di mana ready mixconcrete atau beton siap pakai diproduksi, Batching Plant terdiri dari beberapa komponen utama yang masing-masing memiliki tugasnya sendiri. Berikut adalah beberapa komponen utama Batching Plant beserta fungsinya:
Cement Silo
Cement Silo merupakan wadah atau tempat yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan semen dan menjaga kualitasnya agar tetap baik sebagai bahan dasar pembuatan beton.
Belt Conveyor
Sebuah alat yang digunakan untuk menarik material pembuat beton, seperti agregat kasar dan agregat halus dari bin ke storage bin.
Agregate Bin
Merupakan tempat yang berfungsi untuk mengumpulkan agregat kasar dan agregat halus dengan bantuan wheel loader. Lalu, kedua agregat tersebut ditarik oleh belt conveyor ke storage bin.
Simak selengkapnya tentang Berbagai Jenis Agregat dan Fungsinya yang Penting dalam Konstruksi Beton.
Storage Bin
Tempat untuk memisahkan agregat menjadi empat bagian. Yakni agregat kasar, agregat halus, agregat menengah, dan fly ash.
Timbangan
Komponen vital Batching Plant karena berperan sebagai penimbang material dasar pembuatan beton. Timbangan ini memiliki 3 jenis, yaitu untuk semen, air, dan agregat kasar serta halus.
Dosage Pump
Sistem yang berfungsi untuk menambahkan bahan tambahan yang dibutuhkan dalam pencampuran material, seperti retarder atau adonan admixture.
Wadah Air
Tempat penampungan air yang diperlukan dalam proses pencampuran ready mixconcrete.
Control System
Sebuah sistem pengendalian yang digunakan untuk mengatur semua operasi di Batching Plant. Selain itu, Sistem ini juga dimanfaatkan untuk memeriksa semua bahan apakah sudah tercampur dengan benar atau tidak.
Kelebihan dan Kekurangan Batching Plant
Batching Plant merupakan solusi efisien dalam proyek konstruksi. Karenanya, penggunaan Batching Plant ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan Batching Plant dalam proyek konstruksi:
Kelebihan Batching Plant
- Menciptakan Beton yang Berkualitas Tinggi
Bahan-bahan yang dimasukkan ke Batching Plant dipastikan akan tercampur dengan baik, dengan proporsi dan jumlah yang tepat. Sehingga, kualitas beton yang dihasilkan sangat baik dan sesuai dengan standar desain.
- Meningkatkan Efisiensi
Dengan Batching Plant, bahan-bahan yang digunakan dalam produksi beton akan diukur dengan presisi yang tinggi. Jadi, terhindar dari kelebihan dan kekurangan bahan. Hal ini akan berdampak pada kualitas dan biaya beton.
- Meningkatkan Produktivitas
Karena Batching Plant, pencampuran beton bisa dilakukan dengan otomatis dan efisien. Sehingga, hemat waktu dan biaya.
- Meminimalisir Potensi Kesalahan Manusia
Dengan menggunakan Batching Plant, kesalahan manusia seperti pengukuran bahan yang tidak tepat dan pencampuran yang salah bisa dicegah. Sehingga, kualitas beton tetap terjamin dan hemat biaya.
Kekurangan Batching Plant
- Biaya Awal Tinggi
Investasi awal Batching Plant cukup besar. Belum lagi biaya operasionalnya konstan. Sehingga, mungkin saja tidak direkomendasikan untuk proyek kecil.
- Butuh Perawatan Rutin
Batching Plant harus dirawat secara rutin dan perlu penggantian suku cadang yang mungkin akan menambah biaya lagi.
- Harus Dipelihara dengan Khusus
Pemeliharaan Batching Plant harus dilakukan secara khusus yang mana ini memakan waktu dan biaya. Seperti pemeliharaan mesin pencampur beton, timbangan, dll.
- Butuh Lahan yang Besar
Ruang yang diperlukan Batching Plant cukup besar dikarenakan untuk pembuatan dan penyimpanan barang, pengoperasian mesin pencampur beton, dan parkir truk molen.
Agar penggunaan Batching Plant dalam proyek konstruksi berjalan dengan baik, maka butuh perencanaan yang matang. Baik itu dalam pemilihan jenis Batching Plant, kapasitas produksi yang dibutuhkan, lokasi yang strategis dan pemilihan bahan yang berkualitas.
Selain itu, Batching Plant perlu diawasi secara ketat, dirawat secara rutin, dan ditambahkan teknologi canggih demi meningkatkan efisiensi produksi serta memastikan hasil akhir sesuai dengan standar yang diinginkan.
Leave a Reply