...
Mengenal Desain Biophilic dan Contoh Penerapannya
Mengenal Desain Biophilic dan Contoh Penerapannya

Mengenal Desain Biophilic dan Contoh Penerapannya

Desain biophilic merupakan sebuah konsep yang menggabungkan desain bangunan atau rumah dengan konsep alam. Desain ini dirancang untuk menghadirkan ruang hijau yang asri di tengah padatnya kehidupan modern perkotaan. -MegaBaja.co.id

Bukan hanya estetika semata, desain ini membangun citra alami di tengah gedung atau bangunan perkotaan. Di mana lingkungannya rentan membuat kita stress, mudah lelah, bahkan depresi.

Umumnya, desain ini banyak dijumpai pada area perkantoran di kota-kota besar dan padat. Tujuannya untuk menambahkan ruang terbuka hijau yang dapat memberikan dampak baik pada kesehatan. Lantas, bagaimana cara penerapannya? Untuk informasi lengkapnya, simak artikel berikut, yuk!

Apa itu Desain Biophilic?

Apa itu Desain Biophilic?
Apa itu Desain Biophilic?

Jika kita artikan, biophilic berasal dari kata biophilia yang berarti kecenderungan manusia untuk mencari hubungan dengan alam. Dalam dunia arsitektur, desain ini merupakan sebuah pendekatan terhadap desain suatu bangunan yang menghadirkan unsur-unsur alam ke dalam bangunan.

Meski menjadi salah satu solusi modern untuk mengatasi kurangnya ruang hijau pada bangunan, nyatanya desain ini sudah ditemukan dalam arsitektur kuno. Seperti taman gantung Babilonia yang dibangun sekitar abad 1 sebelum masehi. Di mana bangunan ini memiliki banyak taman, air yang mengalir, serta hewan-hewan dapat berkeliaran dengan tenang.

Hal tersebutlah yang diadaptasi oleh manusia untuk menghadirkan unsur-unsur alam pada bangunan atau hunian yang berada didaerah perkotaan. Tidak hanya menambah keindahan dari bangunan tersebut, tetapi juga dapat meningkatkan kembali hubungan manusia dengan alam.

Prinsip Desain Biophilic

Desain biophilic tidak dapat lepas dari elemen-elemen alam dalam penerapannya. Terdapat tiga prinsip yang perlu diterapkan, yaitu nature in the space, nature of the space, dan natural analog. Apa kiranya maksud ketiga prinsip tersebut?

Nature in The Space

Hal ini mengacu pada penambahan unsur alam ke dalam konstruksi bangunan seperti hunian atau ruang kerja. Kita bisa menempatkan tanaman di dalam pot, akuarium di ruang kerja atau kantor, bahkan memiliki hewan peliharaan yang dapat berinteraksi secara langsung dengan pemiliknya.

Penentuan letak jendela juga diperlukan untuk mendapatkan pemandangan yang tepat dan pencahayaan yang alami. Serta memanfaatkan bagian halaman, taman, dan teras, sebagai media untuk ditanami berbagai tumbuhan.

Cara ini terbilang paling mudah dan murah untuk diterapkan pada perkantoran atau rumah. Namun, dapat memberikan dampak yang langsung pada kita sebagai manusia.

Nature of The Space

Prinsip satu ini adalah salah satu cara untuk meniru dan menerapkan konfigurasi alam pada konstruksi bangunan atau rumah hunian. Seperti membangun ruangan yang menyesuaikan dengan tanaman atau pohon yang akan di tanam sebagai eksterior maupun interior.

Kesan yang ingin disampaikan adalah perasaan dekat dan berinteraksi langsung dengan alam, merasa terlindungi, dan menikmati keindahannya secara langsung. Alam seolah hadir di dalam ruangan sehingga membantu kita lebih rileks dan mengurangi stress akibat pekerjaan atau lingkungan yang sumpek.

Natural Analog

Prinsip ini adalah bagaimana kita mendapatkan unsur alam pada bangunan ataupun rumah dengan memanfaatkan elemen tiruan yang dibuat oleh manusia. Misalnya, unsur alam buatan sebagai desain dengan tujuan menciptakan relaksasi dan meningkatkan produktivitas.

Pemanfaatan tanaman imitasi atau penggunaan dinding lumut buatan, menghadirkan kesan asri dan alami tanpa perlu melakukan perawatan lebih. Penggunaan serat kayu buatan juga bisa menjadi pilihan sebagai dekorasi interior dan eksterior.

Elemen Penting Desain Biophilic

Selain terbagi atas tiga prinsip, desain biophilic juga terbagi menjadi dua dimensi. Yaitu organik atau naturalistik yang berkaitan dengan bentuk lingkungan, serta dimensi berbasis tempat atau vernakular yang menggambarkan aspek berhubungan dengan lanskap.

Kedua dimensi tersebut kemudian dipecah lagi menjadi enam elemen. Di antaranya:

Environmental features

Environmental features
Environmental features

Sederhananya, kita menghadirkan berbagai karakteristik alam yang ada dilingkungan asli ke dalam bangunan. Seperti tumbuhan, hewan, air, dan sinar matahari yang masuk secara natural ke dalam bangunan atau rumah.

Kita juga perlu memerhatikan ventilasi di setiap ruangan agar dapat mengalirkan udara masuk dan keluar secara maksimal untuk meningkatkan kesehatan. Bisa juga dengan menanam tanaman ivy atau lidah mertua yang terkenal dapat membersihkan kualitas udara.

Natural shapes and forms

Elemen ini merepresentasikan dan menstimulasi alam pada bangunan, baik desain internal maupun eksternal ruangan. Mencakup bentuk atau pola tumbuh-tumbuhan, pepohonan, dedaunan, binatang, atau struktur yang dibangun secara alami seperti sarang atau jaring.

Hasilnya, bentuk ruangan tidak hanya lurus atau siku-siku seperti pada umumnya. Melainkan mampu mengikuti bentuk yang dihasilkan oleh alam secara natural yang terkesan lebih mengalir dan organik.

Natural patterns and processes

Berbeda dengan shape and forms, elemen ini lebih berfokus pada sifat-sifat yang dapat ditemukan di alam, sehingga dapat meningkatkan lingkungan sekitar. Seperti memberikan detail pada bangunan yang dapat kita rasakan dengan panca indera, memainkan pencahayaan atau suara, lorong ruangan dengan batas yang jelas, kontras, sensasi pola, dan perbedaan antar ruang.

Light and space

Penempatan cahaya pada ruangan merupakan bagian penting dalam desain biophilic. Dengan berbagai cara, kita bisa membuat ruangan terkesan lebih harmoni antara interior dan eksterior.

Misalnya dengan memainkan peran cahaya. Seperti memantulkan cahaya yang masuk, interaksi cahaya dan bayangan, serta manipulasi cahaya yang dapat menciptakan efek visual dari cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan.

Place-based relationships

Biasanya, kita memiliki keterikatan terhadap tempat-tempat tertentu yang mampu menciptakan rasa nyaman, baik secara budaya maupun ekologi. Faktor-faktor seperti karakteristik geografis, sejarah, ekosistem lokal, dan budaya dapat membuat hubungan menjadi lebih emosional.

Evolved human-nature relationships

Elemen satu ini mencerminkan hubungan manusia dan lingkungan alam, melihat bagaimana unsur-unsur utama hubungan dapat tercermin dari lingkungan sekitar. Ini mencakup hal-hal seperti rasa ingin tahu, eksplorasi, rasa aman, dan perlindungan. Sehingga desain biophilic dapat membantu kita menimbulkan rasa ketertarikan dan ikatan dengan alam.

Kelebihan dan Contoh Penerapan Desain Biophilic

Desain biophilic seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mampu mengurangi stres, gangguan mental, dan kardiovaskular yang kerap dijumpai di perkotaan. Dapat kita lihat beberapa kantor besar seperti Google, Apple, dan Amazon, telah menerapkan desain ini di lingkungan kerja mereka.

Konsep ini perlahan mulai diikuti oleh perkantoran maupun perumahan di daerah perkotaan. Penerapannya pada interior maupun eksterior sendiri cukup fleksibel. Seperti:

Penerapan pada interior

Penerapan pada interior
Penerapan pada interior

Menempatkan berbagai macam tanaman di dalam ruangan dapat memberikan warna berbeda pada ruangan. Warna hijau tanaman dapat memberi pembeda yang kontras pada warna calm atau bahkan menjadi penambah keceriaan warna pada desain interior.

Penerapan tanaman tidak perlu terpatok pada tanaman di pot area lantai atau meja. Area dinding juga bisa dimanfaatkan untuk menempatkan tanaman atau menggantung pot pada langit-langit bangunan.

Kita juga dapat membuat akuarium atau membangun kolam ikan kecil dengan air mancur untuk memberikan ketenangan pada penghuni. Letakkan beberapa bebatuan alami ataupun buatan untuk mendapatkan kesan alami.

Meski demikian, perlu diperhatikan unsur-unsur yang mudah dijangkau oleh penghuni untuk berinteraksi dengan tanaman atau hewan yang ada. Perhatikan pula estetika tanaman bahkan hewan agar tidak mengganggu akses dari satu ruangan ke ruang lainnya. Berikut adalah benda membuat rumahmu jadi lebih kekinian, Simak selengkapnya

Penerapan untuk eksterior

Di area eksterior, kita bisa memanfaatkan lahan kosong yang sudah ada atau membangun dari awal untuk area khusus biophilic. Dinding, atap, atau halaman, bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun ekosistem atau menjadikannya tempat beristirahat.

Namun, jika kita hendak membangun area biophilic dari awal, rumah kaca merupakan solusi pelindung ekosistem tanaman maupun hewan. Dengan demikian, area tersebut akan menjadi sebuah sudut khusus tanpa menyulitkan masuknya sinar matahari.

Bisa juga merombak area fasad menjadi ruang untuk kita berinteraksi dengan alam. Ini tidak hanya sekadar unik, tetapi juga mampu memberikan nilai estetika lebih.

Desain biophilic tidak hanya sekadar mempercantik bangunan atau hunian secara visual, tetapi juga mengembalikan hubungan antar manusia dengan alam. Hadirnya ekosistem baru di tengah hirup pikuk kehidupan di perkotaan, dapat meningkatkan kesehatan fisik maupun mental, kesejahteraan, dan meningkatkan produktivitas.

Oleh karenanya, di tengah urbanisasi yang terus berkembang dan perlahan mengurangi ruang terbuka hijau, biophilic dapat menciptakan sebuah keberlanjutan lingkungan. Bangunan atau rumah hunian menjadi lebih menyenangkan untuk ditinggali. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu pencarianmu, ya!

Just an ordinary people.