Apa Itu Kayu?
Kayu merupakan bagian dari batang atau cabang tumbuhan yang mengeras dikarenakan proses lignifaksi atau penebalan dinding sel dengan zat kayu. -MegaBaja.co.id
Berasal dari alam, kayu banyak digunakan untuk berbagai hal. Mulai dari pembuatan alat makan, alat masak, furniture, struktur bangunan hingga bahan masakan pada tumbuhan tertentu.
Ada dua jenis kayu yang dibagi berdasarkan sifatnya. Pertama kayu lunak yang meliputi tumbuhan jarum seperti cemara dan pinus. Kayu dengan jenis ini umumnya digunakan untuk bahan kayu bangunan dan juga pembuatan kertas. Akan tetapi ketahanannya tidak sebaik kayu keras. lalu, apa saja kayu keras itu?
Kayu keras adalah kayu yang berasal dari pepohonan daun lebar, yang terkenal di antaranya ada kayu pohon jati, kenari dan sebagainya. Kayu dengan jenis ini biasanya memiliki ketahanan yang lebih kokoh dan tahan lama.
Untuk level ketahanannya, kayu yang digunakan untuk bahan bangunan dibagi menjadi lima golongan tergantung pada seberapa awet kayu tersebut dapat bertahan. Level ini adalah standar yang diterapkan oleh Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI) tahun 1961. Adapun pembagian golongan kelas ketahanan kayu antara lain sebagai berikut :
Level Ketahanan Kayu Menurut PPKI
Sifat Pemakaian | Gol. I | Gol. II | Gol. III | Gol. IV | Gol. V |
Selalu berhubungan dengan tanah lembab | 8 Th | 5 Th | 3 Th | Sangat pendek | Sangat pendek |
Hanya dipengaruhi cuaca, tetapi dijaga supaya tidak terendam air dan tiadk kekurangan udara | 20 Th | 15 Th | 10 Th | Beberapa tahun | Sangat pendek |
Di bawah atap, tidak berhubungan dengan tanah lembab, tidak kekurangan udara | Tidak terbatas | Tidak terbatas | Sangat lama | Beberapa tahun | Pendek |
Seperti di atas tetapi dipelihara dengan baik dan dicat teratur | Tidak terbatas | Tidak terbatas | Tidak terbatas | 20 Th | 20 Th |
Serangan rayap tanah | Tidak | Jarang | Cepat | Sangat cepat | Sangat cepat |
Serangan bubuk kayu | tidak | Tidak | Hampir tidak | Tidak berarti | Sangat cepat |
Menurut tabel di atas, semakin besar golongan kayu, maka kualitasnya semakin menurun. Umur ketahanan kayu juga dipengaruhi oleh kondisi dan perawatan, semakin bagus kualitas kayu, dan semakin baik perawatannya, maka ketahanannya pun akan semakin lama.
Untuk menambah pengetahuan, artikel ini akan membahas peranan kayu dalam bidang konstruksi bangunan. Di sini kamu akan mempelajari beberapa hal seperti jenis-jenis kayu beserta kekurangan dan kelebihannya, juga penjelasan lain seputar kayu khususnya dalam konstruksi bangunan.
Simak selengkapnya di bawah ini ya.
Jenis-jenis Kayu Beserta Kekurangan dan Kelebihannya
Walaupun keberadaan kayu semakin hari semakin langka dan terkesan jadul, akan tetapi tidak menutup kemungkinan kalau sewaktu-waktu kamu memutuskan untuk memilih kayu sebagai bagian dalam konstruksi bangunan. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui apa saja jenis-jenis kayu beserta dengan kekurangan dan kelebihannya berikut ini.
1. Kayu Ulin
Yang pertama adalah jenis kayu yang berasal dari Kalimantan Timur. Namanya adalah kayu ulin, atau biasa juga dikenal dengan nama kayu besi. Ukuran pohonnya terbilang besar, tingginya bisa mencapai 30-35 meter dengan diameter sekitar 60-120 cm.
Sesuai dengan julukannya yaitu kayu besi, ulin terkenal memiliki ketahanan dan keawetan yang optimal. Selain itu, Departemen Kehutanan bahkan menyatakan bahwa kayu ulin merupakan kayu yang mewah dan indah yang ditanam dengan berbagai tujuan.
Kayu ulin memiliki struktur yang keras, batangnya berwarna kehitaman dan biasa ditemukan di dataran rendah. Kelebihan kayu ulin sudah tidak diragukan lagi, di antaranya yaitu tahan akan serangan rayap, bahkan bisa tahan terhadap air laut dan tidak mudah keropos. Kayu ulin juga tahan terhadap perubahan suhu di daratan maupun di perairan, sehingga hal ini juga yang menjadikan kayu ulin banyak digunakan sebagai bahan pembuatan rumah yang berada di rawa.
Akan tetapi, kayu ini juga hadir dengan beberapa kekurangan. Kamu harus sedikit mengeluarkan tenaga ekstra untuk memaku permukaan kayu ulin karena sifatnya yang keras. selain itu, harganya pun terbilang mahal karena stoknya yang kian menipis dan langka. Harganya bahkan bisa mencapai belasan hingga puluhan juta per meter kubiknya, dan untuk saat ini kayu ulin adalah termasuk kayu yang dilindungi dan tidak lagi diperdagangkan secara bebas.
2. Kayu Mahoni
Salah satu jenis kayu yang terkenal yaitu kayu mahoni. Kayu jenis ini memiliki ciri berupa serat-seratnya yang lurus mirip dengan kayu jati. Mahoni dipilih sebagai bahan pembuatan berbagai macam, mulai dari furniture hingga bahan bangunan.
Untuk bisa menggunakan kayu mahoni, kamu dapat memanennya setelah masa penanaman selama kurang lebih 10 tahun. Akan tetapi, jika kamu berniat untuk menggunakannya sebagai bahan bangunan maka butuh waktu lebih lama, yaitu sekitar 15 tahun. Hal ini bertujuan agar tekstur dan seratnya tumbuh sempurna sehingga menjadikannya cukup kokoh untuk dijadikan pilihan.
Kelebihan kayu mahoni ini terdapat pada tampilannya yang indah dengan warna kemerahan. Cocok untuk dijadikan dekorasi bangunan atau furniture. Akan tetapi, walaupun tidak sekokoh dan sekuat kayu ulin, mahoni tetap bisa dijadikan alternatif dengan harga yang lebih murah.
3. Kayu Merbau
Jika kamu tertarik dengan kayu ulin yang sudah langka, maka tidak ada salahnya untuk melirik kayu merbau sebagai gantinya. Berasal dari Papua, kayu merbau memiliki kualitas yang hampir mirip dengan Ulin. Bahkan sebagian orang juga menyebut Kayu Merbau sebagai kayu besi, sama seperti julukan yang dimiliki Kayu Ulin.
Merbau memiliki ketahanan yang sama-sama bagusnya. Kayu Merbau sendiri dapat bertahan dengan kualitasnya selama 40 tahun, agak lebih cepat dibandingkan dengan Kayu Ulin yang bisa bertahan selama 100 tahun. Akan tetapi, Merbau memiliki kelebihan lain seperti tingkau muai susutnya yang rendah, sehingga meminimalisir keretakan setelah diolah. Selain itu, Kayu Merbau juga lebih mudah dipaku, berbeda dengan Kayu Ulin yang sangat keras.
4. Kayu Jati
Siapa yang tidak tahu dengan jenis kayu ini?
Salah satu yang paling populer dalam dunia kayu adalah kayu jati. Kualitasnya sudah banyak dibicarakan dan tentunya terbukti. Kayu jati merupakan pohon besar dengan tinggi mencapai 50-70 m. Selain berukuran besar dan kokoh, Jati juga dikenal akan keindahan seratnya yang unik sehingga cocok untuk dijadikan bahan interior maupun eksterior rumah.
Ketahanannya akan rayap dan jamur tidak usah diragukan lagi, selain itu daya tahannya terhadap cuaca juga patut diacungi jempol. Hal ini pula lah yang akhirnya menjadikan jati sebagai salah satu jenis pohon yang populer dan mahal.
Harga Kayu Jati pada saat ini bisa mencapai belasan hingga puluhan juta per meter kubiknya sesuai dengan kualitas. Karena merupakan jenis kayu yang populer dan banyak dicari, tak ayal jika kamu akan menemukan banyak sekali penjual kayu jati dengan harga murah namun kualitas tiruan. Hati-hati jangan sampai tertipu ya.
5. Kayu Kamper
Berikutnya adalah kayu kamper. Kayu ini memiliki kualitas hampir mirip dengan kayu jati namun dengan harga yang lebh murah. Termasuk ke dalam kayu golongan II – III, kayu kamper diperoleh dari sebuah pohon kamper yang memiliki nama latin Cinnamomum Champora, dan masih satu rumpun dengan pohon kayu manis serta alpukat.
Akan tetapi, kayu kamper memiliki sedikit kelemahan. Yaitu mudah menyusut apalagi jika terlalu lama terkena air. Oleh karena itu tidak terlalu cocok jika dijadikan kusen pintu atau jendela yang terkena langsung oleh air. Namun kabar baiknya, kayu ini terkenal sebagai kayu anti rayap, jadi bisa dijadikan opsi untuk bahan pembuatan interior rumah.
Kayu kamper biasanya juga dijual per batang maupun per kubik. Harganya berkisar antara 8 – 10 juta rupiah per meter kubik.
Itulah ulasan mengenai bahan kayu yang bisa kamu gunakan dalam pembangunan rumah. Baik itu interior mauoun eksterior. Tertarik untuk mencoba?
Leave a Reply