Semua orang pasti ingin menciptakan hunian yang memancarkan keindahan saat dilihat dari berbagai sisi. Tampilan hunian kamu akan lebih sedap dipandang jika dirancang secara tepat. Sekaligus memberi petunjuk bahwa pemiliknya memiliki selera bagus. -MegaBaja.co.id
Penting untuk diingat, tingkat keindahan sebuah rumah tidak selalu terkait dengan rumah-rumah mewah dengan ukuran besar. Membuat hunian yang indah juga bisa kita ciptakan pada rumah sederhana. Mulai dari penataan dekorasi hingga penggunaan jenis material.
Banyaknya jenis-jenis material yang digunakan dalam pembuatan bangunan, membuat kita lebih bebas untuk menghias interior dan eksterior rumah. Ini bukan tanpa sebab, karena masing-masing jenis material memiliki karakteristik dan fungsi yang unik.
Satu dari banyaknya jenis material yang digunakan untuk mempercantk tampilan interior dan eksterior rumah adalah lisplang.
Elemen ini adalah salah satu bagian dari struktur atap rumah. Digunakan untuk melengkapi bagian ujung atap supaya terlihat lebih rapi. Sekaligus memperlambat terjadinya kerusakan pada bagian atap dengan melindunginya dari sinar matahari dan air hujan.
Nah, selain itu, pemasangan lisplang juga sering digunakan sebagai identitas dan pemisah antar lantai.
Lisplang memiliki karakteristik tersendiri. Namun, banyak yang belum tahu tentang apa yang dimaksud dengan lisplang. Nah, secara kebetulan pula di kesempatan ini seluk beluk seputar lisplang akan dibahas.
Yuk kita simak langsung ulasannya di bawah ini.
Pengertian Lisplang
Coronis adalah asal kata Lisplang dari istilah Latin yang berarti “exterior cornice”. Kemudian jika ditelusuri lebih dalam, Lisplang diketahui berasal dari kata Yunani yang memuat arti mahkota.
Lisplang ialah sebuah bilah (belahan) papan yang biasanya diaplikasikan di pinggir atap. Fungsinya untuk menambah keindahan bangunan. Sekaligus untuk menutupi rangka atap.
Bagian ini biasanya jarang diperhatikan karena memang terletak di bagian atas. Yang mana arah tersebut jarang sekali dilihat orang. Tapi ternyata, tepian atap ini memiliki segudang fungsi yang agaknya kurang begitu disadari pemilik hunian.
Pengaplikasian tepian atap ini tidak selalu ada pada bangunan dikarenakan beberapa faktor. Meski manfaat atau fungsi yang didapatkan dari tepian atap ini tidak bisa disepelekan. Baik pada konstruksi maupun estetika.
Fungsi Lisplang
Fungsi Lisplang bisa dilihat dari 2 perspektif. Yaitu perspektif konstruksi dan perspektif estetika. Berikut penjelasannya:
1. Dilihat dari Perspektif Konstruksi
Jika dilihat dari perspektif konstruksi, fungsi lisplang ternyata cukup penting. Tepian atap ini ternyata berguna untuk membuat bentuk rigid dari susunan kaso. Wajib diketahui bahwa untuk menahannya, batang-batang kayu kaso hanya mengandalkan paku kecil. Hal ini memungkinkan susunan kaso untuk bergeser. Maka dipasanglah lisplang supaya pergeseran tersebut dapat dicegah.
Tidak hanya itu, jika melihat segi konstruksi, tepian atap ini juga memiliki fungsi lain yang tidak bisa disepelekan. Atap bagian pinggir dapat dilindungi oleh tepian atap ini. Dilindungi dari paparan sinar matahari juga air hujan.
Apabila tepian atap ini tidak ada, air hujan tidak akan jatuh dengan baik. Hal ini menyebabkan air hujan akan tertampung di bagian atas rumah. Sehingga, bisa merembes melalui atap-atap rumah. Apabila tidak dicegah, rembesan ini dapat merusak reng dan usuk.
2. Dilihat dari Perspektif Estetika
Susunan kaso dapat merusak pemandangan ruangan dalam rumah jika dibiarkan dan tidak ditunjang dengan adanya lisplang. Apabila lisplang digunakan, tampilan suatu rumah atau bangunan bisa jadi lebih rapi dan enak dipandang. Banyak yang mengatakan jika tepian atap merupakan salah satu aksesoris penting pada bagian atap. Supaya rumah lebih manis kelihatannya.
Pemasangan lisplang tidak bisa sembarangan. Lisplang harus dipasang dengan rencana tata bangunan. Sebelum dipasang, ketinggian dan lebarnya harus direncanakan betul agar sesuai dengan desain rumah.
Lain lagi, jika dilihat dari segi estetika, mungkin tepian atap ini tidak terlalu wajib ada. Lisplang tidak harus dipasang jika dirasa mengganggu pemandangan atau mengurangi nilai estetika sebuah rumah atau bangunan.
Namun, sebenarnya tepian atap ini bisa didesain dengan menyesuaikan tema rumah itu sendiri. Misalnya jika ingin mengangkat tema rumah adat tradisional, lisplang bisa didesain menjadi ciri khas bangunan tersebut. Caranya yaitu dengan penggunaan ukiran atau motif yang dibutuhkan.
Seperti yang sudah disinggung di atas, lisplang adalah salah satu komponen atap bangunan yang tidak wajib ada. Artinya tanpa lisplang pun sebenarnya tidak apa-apa. Namun dengan adanya lisplang bangunan menjadi lebih bisa menjadi sempurna.
Meski keberadaan lisplang tidak wajib, bukan berarti antusiasme masyarakat untuk menggunakan elemen ini pada bangunan tidak ada. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya berbagai jenis bahan lisplang. Dengan adanya bermacam-macam jenis bahan lisplang, ini semakin mewadahi kebutuhan lisplang yang beragam. Terutama bagi kebutuhan estetika.
Lalu, apa saja jenis-jenis bahan lisplang ini? Ikuti terus artikel ini untuk menjawabnya.
Jenis-Jenis Bahan Lisplang
Saat ini hampir setiap bangunan yang memiliki atap menggunakan lisplang. Baik itu bangunan tradisional, modern atau bahkan bangunan dengan desain minimalis. Maka jangan heran jika produsen material bangunan berlomba-lomba menciptakan bahan untuk lisplang. Namun dari sekian banyak material bangunan, yang paling populer untuk bahan lisplang ada 6 yaitu:
Lisplang Kayu Polos
Lisplang kayu merupakan lisplang tertua dan mungkin sudah begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Ini terbukti yang mana, Lisplang Kayu Polos sering diaplikasikan pada bangunan-bangunan tradisional di daerah Jawa dan Bali.
Dari segi bahannya, Lisplang Kayu Polos dibuat dari papan kayu yang ukuran besarnya mencapai 20 cm. Dengan tebal 2 cm hingga 3 cm. Sedangkan untuk bobotnya, ia memiliki tekstur yang lebih ringan tapi tetap kuat.
Ada keunggulan dari Lisplang Kayu Polos yang tidak dimiliki oleh jenis lisplang lainnya. Yakni bentuknya yang bisa diukir sesuai kebutuhan kedalam beberapa varian sekaligus. Karena keunggulan itulah Lisplang Kayu Polos selalu menjadi opsi utama untuk mempercantik tampilan rumah-rumah bergaya tradisional.
Kendati demikian, pengaplikasian Lisplang Kayu Polos ini bisa juga pada rumah-rumah bergaya modern, lho. Adapun beberapa jenis kayu terbaik yang kerap dijadikan bahan baku Lisplang Kayu Polos ialah Kayu jati, Kayu bengkirai, Kayu merbau, Kayu keruing dan lain sebagainya.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa material kayu ini memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya dari segi ketersediaan bahan. Pasokan kayu di Indonesia semakin berkurang dari waktu ke waktu. Terutama di daerah perkotaan. Akibatnya, harga material ini menjadi jauh lebih mahal.
Selain itu, dibandingkan dengan bahan lain, ketahanan kayu juga jauh lebih rendah. Hal ini dikarenakan penggunaannya sebagai lisplang pada bagian luar bangunan. Yang berarti terpapar langsung dengan cuaca. Sehingga kayu bisa cepat mengalami kerusakan akibat pembusukan. Juga memungkinkan menjadi tempat rayap bersarang.
Lisplang Kayu Motif
Nuansa etnik dan alami yang kental dan khas dipancarkan oleh Lisplang Kayu Motif. Dengan memilih Lisplang Kayu Motif, tampilan rumah kamu akan terlihat lebih alami, anggun, dan mewah. Untuk memperoleh hasil terbaik, kamu disarankan untuk memilih sentra pengrajin dengan reputasi yang baik.
Jika perlu, kamu dapat menunjukkan motif yang diinginkan untuk mendapatkan corak yang sesuai dengan gaya rumah kamu. Oleh karena itu, kamu perlu menyiapkan motif beserta pola ukirannya. Agar serasi dengan tampilan fasad rumah kamu.
Lisplang Metal
Apabila harga lisplang berbahan kayu terlalu mahal, maka Lisplang Metal dapat menjadi pilihan terbaik. Harga yang ditawarkan Lisplang Metal lebih terjangkau dibanding lisplang kayu. Mengenai materialnya, Lisplang Metal dibuat dari campuran aluminium, galvanis, dan alumezine. Meskipun harganya lebih terjangkau, kualitasnya tidaklah murahan.
Ketebalan Lisplang Metal yang tersedia di pasaran mulai dari 0,6 cm hingga 0,9 cm. Secara tampilan, Lisplang Metal cenderung memiliki kesan minimalis. Sehingga cocok untuk digunakan pada rumah-rumah bergaya modern.
Tidak hanya itu, proses pemasangan Lisplang Metal juga dianggap lebih praktis. Karena memiliki bobot yang lebih ringan. Selain mudah dipasang, Lisplang Metal terbukti mudah dirawat juga.
Dengan campuran aluminium dan galvanis, Lisplang Metal tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Jika kamu ingin menggunakan Lisplang Metal, pastikan genteng yang digunakan adalah genteng metal.
Lisplang Beton
Seperti namanya, Lisplang Beton ini terbuat dari campuran semen, pasir, dan material lainnya. Bentuk Lisplang Beton ini tampak lebih rapi dan presisi. Karena pada proses pembuatannya menggunakan alat cetak khusus. Biasanya, Lisplang Beton sering digunakan di perumahan mewah, rumah bertingkat, atau rumah atap yang berbentuk datar.
Dari segi kekuatan dan daya tahan, Lisplang Beton Beton jelas unggul dibandingkan dengan lisplang kayu maupun lisplang metal. Lisplang Beton terbukti tahan terhadap perubahan cuaca ekstrim, anti korosi, tidak mengalami pemuaian-penyusutan, dan tidak mengalami pelapukan. Oleh karena itu, tidak heran jika harga Lisplang Beton ini lebih mahal daripada jenis lisplang lainnya.
Sedangkan dari segi estetika, Lisplang Beton memang mungkin terlalu istimewa karena tampilannya yang terkesan monoton. Tak hanya itu, pilhanmodel Lisplang Beton juga terbatas. Umumnya, jenis Lisplang Beton tersedia dalam bentuk motif dan polos. Dengan ketebaan mencapai 0,9 cm.
Lisplang GRC
Sesuai dengan nama bahan, GRC atau Glassfiber Reinforced Concrete merupakan jenis lisplang terbaru yang terbuat dari campuran serat, kaca, dan diperkuat dengan beton. Karena ini, GRC sangat cocok dengan kondisi iklim Indonesia, dengan curah hujan tinggi. Terutama untuk keperluan lisplang. GRC tidak mudah memudar atau berjamur meskipun terpapar sinar matahari dan hujan. Selain itu, GRC juga tahan terhadap api.
Dari segi harga, Lisplang GRC cukup terjangkau. Sehingga dapat dibeli oleh berbagai kalangan. Itulah mengapa Lisplang GRC mudah ditemukan di pasaran. Biasanya, Lisplang GRC tersedia dalam dua motif berbeda: polos dengan warna abu-abu atau putih, dan motif kayu.
Untuk mendapat tampilan yang lebih alami dan mewah, disarankan untuk memilih Lisplang GRC dengan motif kayu. Berbeda dengan Lisplang GRC polos yang memiliki kesan sederhana, sehingga lebih cocok hanya untuk rumah bergaya minimalis.
Lisplang PVC
Lisplang PVC (Polyvinyl Chloride) atau terkenal pula sebagai PVC plank, adalah material pabrikan yang sangat populer saat ini. Tergolong banya penggemar lisplang PVC karena memiliki berbagai keunggulan. Termasuk beragam desain dan warna, pemasangan yang sangat mudah, ringan, tahan air, elastis, anti rayap, dan tidak rentan terhadap jamur.
Itulah 6 jenis lisplang untuk meningkatkan estetika rumah kamu. Lalu, bagaimana jika muncul pertanyaan, adakah dampak jika tidak menggunakan lisplang? Tentu ada. Terutama bagi konstruksi itu sendiri. Misalnya memberi kesan bangunan asal jadi, rangka atap cepat berkarat dan lapuk, serta atap bangunan bisa saja menjadi sarang tikus dan serangga.
Demikianlah pembahasan mengenai lisplang. Semoga dengan adanya artikel ini kamu lebih bisa memerhatikan salah satu bagian rumah ini. Semoga ini juga bisa membantu kamu dalam menemukan ide untuk membangun atau merenovasi rumah kamu.
Jangan lupa, saat ingin memasang lisplang pastikan biaya kamu cukup, ya. Pastikan pula pemasangannya dilakukan dengan sempurna. Agar fungsi lisplang maksimal dalam melindungi dan memberi keindahan pada rumah kamu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Leave a Reply