Orang yang selalu berkutat dengan konstruksi bangunan pasti tahu apa itu teknik bracing. Apakah kamu pernah mendengarnya? Jika belum, kami akan menjelaskan tentang bracing, mulai dari fungsi, jenis dan tekniknya. Simak penjelasannya, yuk! -MegaBaja.co.id
Apa Itu Bracing?
Bracing merupakan suatu teknik yang diaplikasikan untuk memperkuat struktur dengan menambahkan elemen atau komponen tambahan agar struktur tersebut lebih kokoh, kuat dan stabil.
Teknik bracing dapat diterapkan untuk berbagai jenis struktur, seperti jembatan, menara, bangunan, dan struktur lainnya. Teknik ini berfungsi utama yakni untuk mengendalikan gaya lateral atau gaya yang bekerja secara vertikal pada sumbu utama struktur.
Penyebab gaya lateral ini bisa dari berbagai faktor, seperti gempa bumi, angin, atau elemen struktur lain yang mentransfer beban. Dengan menggunakan bracing, secara efektif dapat menahan dan mengarahkan gaya lateral ini, sehingga menjaga stabilitas dan mencegah terjadinya keruntuhan pada struktur tersebut.
Di dalam struktur bangunan, bracing dapat berupa elemen tambahan seperti, tiang penopang, balok diagonal, atau rangkaian dinding pengisi. Fungsi semua elemen tersebut sebagai penambah kekakuan dan membagi gaya lateral.
Dalam merancang bracing, harus ada pertimbangan antara kekuatan, kekakuan, dan interaksi dengan elemen struktural lain agar mampu mencapai stabilitas optimal. Perlu kamu ketahui, bahwa bracing tidak hanya diaplikasikan pada struktur bangunan, tetapi berbagai jenis struktur dan peralatan lain juga dapat menggunakan teknik bracing untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitasnya.
Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa fungsi bracing adalah sebagai berikut:
- Bracing mampu memperkuat struktur utama baja.
- Mampu menahan beban konstruksi dari luar dan sebagai penyalur beban ke bagian struktur yang lebih kuat atau lebih rendah posisinya.
- Sebagai pengikat seluruh kuda kuda sehingga bisa bekerja sebagai satu kesatuan sistem rangka atap.
Kamu bisa menggunakan beberapa jenis material untuk bracing. Untuk pengetahuan, mari kita simak jenis bracing ini.
Jenis Material Bracing
Perlu diketahui bahwa material untuk bracing bukan sembarang material mengingat bracing memiliki fungsi sebagai batang tekan dan batang tarik dalam waktu bersamaan. Berikut ini beberapa jenis material bracing baja yang biasa dipakai.
Baja H-Beam
Jenis material baja ini terdapat penampang berbentuk huruf H dengan dimensi lebar dan tinggi yang sama pula. Tersedia dalam beberapa pilihan ukuran baja H-Beam, misalnya 100 x 100, 200 x 200, dan 350 x 350.
Sebutan lain untuk baja H-Beam adalah balok baja. Baja H-Beam ini sangat penting untuk pembuatan struktur atap atau bangunan. Umumnya, baja H-Beam dipakai untuk membuat top chord bracing, bottom chord bracing, tiang pancang, dan balok.
Baja WF
Sekilas, bentuk baja WF (Wide Flange) seperti H-Beam. Namun, keduanya berbeda dalam hal dimensi. Baja WF mempunyai dimensi lebar dan tinggi yang berbeda pula, contohnya 150 x 75 dan 500 x 200.
Baja WF memiliki kekuatan tarik dan tekan yang cukup besar. Umumnya, Baja WF dipakai untuk balok, tiang pancang, top chord bracing, bottom chord bracing, dan kolom.
Baja Kanal U
Fungsi baja kanal U hampir sama dengan baja WF. Tetapi, karena sifat kanal U yang lebih mudah melengkung, maka kanal U tidak digunakan untuk kolom.
Besi Siku
Penampang dari besi siku berbentuk huruf L. Material ini terdapat dalam beberapa jenis, yaitu besi siku biasa, besi siku lubang, besi siku unequal atau tidak sama kaki, dan besi siku equal atau sama kaki.
Semua material tersebut tersedia dalam beberapa ukuran yang bisa dipilih. Yang umum dipakai untuk bracing adalah besi siku biasa.
Besi Pipa
Besi pipa atau steel pipe bersifat kuat dan kokoh. Steel pipe ini cocok untuk konstruksi dengan bentang lebar. Material ini biasa digunakan untuk secondary beam dan bracing.
Pada umumnya, ada beberapa jenis bracing yang diaplikasikan dalam konstruksi, namun tergantung pada kebutuhan dan karakteristik struktur. Berikut ini ada beberapa jenis bracing yang umum digunakan, sebagai berikut.
Jenis-jenis Bracing yang Umum Digunakan
1. Bracing Diagonal
Merupakan jenis penguat struktur yang terdiri dari balok atau tiang diagonal yang diletakkan secara diagonal pada struktur. Fungsinya untuk meningkatkan kekakuan dan menahan gaya lateral pada struktur. Biasanya, bracing diagonal ini dipasang membentuk pola X atau V agar dapat menahan gaya geser dan memperkuat struktur secara efektif.
2. Bracing Eksentrik
Jenis bracing eksentrik ini merupakan teknik yang menggunakan elemen eksentrik atau offset, dalam pemasangannya untuk meningkatkan efisiensi dan daya tahan pada beban lateral. Umumnya, jenis bracing ini diterapkan pada struktur baja.
3. Bracing Kabel
Kabel bracing diaplikasikan untuk menambah kekakuan dan stabilitas pada struktur dengan menggunakan kabel baja tegang. Pola melintang dipasang untuk menahan gaya lateral.
Desain struktur yang mempunyai tampilan ringan dan transparan sering menggunakan bracing kabel ini karena tampak estetik. Kabel bracing juga mempertimbangkan prinsip fisika dan teknik untuk menentukan ketahanan dan keamanan struktur.
4. Bracing Dinding Pengisi
Pengaplikasian dinding atau panel beton atau bata pada struktur untuk memberikan kekakuan dan menahan gaya lateral ini disebut bracing dinding pengisi. Fungsinya adalah untuk menyebarluaskan gaya lateral ke seluruh struktur sebagai elemen penahan.
5. Bracing Rigid Frame
Merupakan sebuah sistem yang menggunakan rangkaian balok dan tiang untuk memberikan kekakuan dan stabilitas pada struktur. Fungsinya sebagai penjaga agar rangkaian tiang dan balok tetap terhubung secara kaku, sehingga membentuk rangkaian yang kuat, kokoh dan mampu menahan gaya lateral.
Dengan adanya bracing rigid frame ini, akan membuat struktur menjadi lebih tahan terhadap beban lateral yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan.
6. Bracing Tubular
Pipa atau tabung baja diaplikasikan sebagai elemen bracing untuk menambah kekakuan struktur dan menahan gaya lateral. Pipa-pipa tersebut dapat diposisikan dengan cara melintang atau paralel dalam bracing tubular.
Fungsinya untuk menguatkan struktur agar lebih stabil dan tahan terhadap beban lateral yang bisa saja terjadi. Bracing tubular ini merupakan teknik yang digunakan dalam konstruksi bangunan dan infrastruktur sebagai pendukung keamanan dan ketahanan struktur.
Jenis bracing yang digunakan pada struktur tergantung pada desain dan kebutuhan khusus strukturnya. Pada beberapa situasi, lebih dari satu jenis bracing bisa digunakan bersama-sama untuk meningkatkan kekakuan dan menstabilkan keseluruhan struktur.
Terdapat beberapa teknik bracing yang selalu diaplikasikan pada struktur konstruksi bangunan. Lantas, apa saja tekniknya?
Umumnya, jenis teknik bracing dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni horizontal bracing dan vertical bracing. Namun, teknik bracing pada atap baja ringan dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu top chord bracing, bottom chord bracing, diagonal web bracing, dan lateral tie. Simak penjelasannya berikut ini:
Macam-macam Teknik Bracing
1. Horizontal Bracing
Teknik ini merupakan batang yang dipasang secara horizontal atau mendatar untuk menghubungkan dua balok struktur. Teknik bracing ini dapat ditemukan pada berbagai konstruksi, contohnya jembatan.
Dalam struktur jembatan, horizontal bracing ini menghubungkan balok-balok utama sehingga membuat satu kesatuan dan beban terdistribusi dengan merata.
2. Vertical Bracing
Teknik ini merupakan batang yang dipasang secara vertikal atau tegak yang berfungsi menghubungkan tiang struktur atau dua kolom. Biasanya, vertical bracing dipasang bersama horizontal bracing pada berbagai struktur, contohnya saja struktur jembatan dan menara sutet.
3. Bottom Chord Bracing
Jenis teknik ini merupakan batang yang terpasang di bagian bawah kuda-kuda atap baja ringan. Bracing ini selalu terkena gaya tarik yang berasal dari plafon. Fungsi dari teknik bracing adalah sebagai pengkaku batang tarik.
Umumnya, bottom chord bracing terpasang secara horizontal. Tetapi, ada juga yang dipasang secara miring jika pemilik konstruksi ingin menciptakan plafon miring.
4. Top Chord Bracing
Jenis teknik ini merupakan batang yang terpasang di bagian atas kuda-kuda atap baja ringan. Umumnya, jenis bracing tersebut menjadi tempat diletakkannya reng. Karena top chord selalu mengalami gaya tekan, maka fungsinya untuk pengkakuan batang tekan.
5. Diagonal Web Bracing
Teknik bracing ini sering dikenal dengan istilah web saja. Web ini diinstal untuk menghubungkan bottom chord dan top chord. Fungsi web ini sebagai penghubung antara kuda kuda atap baja ringan dan meneruskan gaya dari lateral tie.
Adanya web ini, semua beban yang bekerja pada kuda- kuda atap baja ringan dapat ditopang dengan baik oleh struktur kuda-kuda tersebut.
6. Lateral Tie
Yang terakhir adalah jenis bracing Lateral tie. Lateral tie adalah jenis bracing yang berupa batang, posisinya terikat pada diagonal web bracing bagian tengah antara kuda kuda lurus secara horizontal. Jenis bracing ini berfungsi untuk mengurangi panjang tekuk web tekan.
Demikian penjelasan mengenai teknik bracing yang bisa kami sampaikan, mulai dari fungsi bracing, jenis material bracing, jenis bracing yang umum digunakan dan macam-macam teknik bracing.
Teknik bracing dalam konstruksi bangunan merupakan suatu keharusan untuk mengokohkan strukturnya. Untuk itu, perlu dikonsultasikan dan dikerjakan oleh ahlinya jika hendak mengaplikasikan pada bangunan. Semoga artikel ini bermanfaat.
Leave a Reply