Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital saat ini. Berbeda dengan zaman dulu, saat ini hampir semua kegiatan dasar di rumah tangga membutuhkan energy listrik sebagai penggeraknya. Mulai dari memasak, mencuci hingga membersihkan area tempat tinggal. Selaras dengan itu, penggunaan listrik dan tagihan pun otomatis meningkat. Sebagai pengguna listrik, tentu banyak sekali cara yang dilakukan untuk melakukan penghematan. –MegaBaja.co.id
Jumlah daya yang digunakan setiap harinya dapat dilihat pada sebuah alat yang biasa disebut dengan istilah meteran listrik atau Kwh Meter. Dulu, kebanyakan rumah di Indonesia menggunakan meteran berjenis analog dengan sistem pembayaran listrik pascabayar. Sedangkan saat ini kebanyakan rumah di Indonesia sudah mulai beralih mengguakan meteran digital dengan metode pembayaran prabayar.
Nah, di dalam artikel ini kami akan menjelaskan secara singkat perbedaan antara penggunaan listrik prabayar dan pascabayar. Akan tetapi, sebelum beranjak ke sana, mari kita pelajari dulu jenis-jenis meteran listrik yang banyak digunakan di Indonesia. Check this out!
Jenis-Jenis Meteran Listrik yang Ada di Indonesia
1. Jenis Meteran Listrik Analog
Yang pertama adalah meteran listrik jenis analog. Jenis ini bisa dibilang jenis meteran ‘jadul´ karena merupakan meteran yang sudah ada sejak lama.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, meteran listrik analog digunakan oleh pelanggan dengan metode pembayaran listrik pascabayar. Pada meteran analog ini terdapat penghitung digit angka yang menunjukan jumlah kwH listrik yang terpakai per-harinya.
Dari angka-angka tersebutlah nantinya tagihan listrik akan dihitung tiap bulan dan dilakukan penagihan oleh petugas PLN.
2. Jenis Meteran Listrik Digital
Sesuai namanya yang terdengar sangat modern, jenis meteran listrik yang satu ini memang hadir di era yang lebih baru dan mulai menggantikan meteran analog. Perbedaan mencolok tentu terlihat dari sistem penghitungannya yang lebih akurat.
Meteran ini memiliki layar LCD yang akan menunjukkan jumlah daya listrik yang tersisa. Saat ini sudah banyak sekali rumah yang menggunakan jenis meteran ini karena dirasa lebih akurat dan efisien. Perbedaan mencolok lainnya antara meteran analog dan digital terdapat pada sistem pembayarannya. Jika meteran analog menggunakan sistem pascabayar, maka meteran digital menggunakan sistem prabayar.
Nah, itulah dua jenis meteran listrik yang paling umum digunakan saat ini. Mari kita fokuskan pada sistem pembayaran yang terlihat sangat berbeda di antara keduanya. Saat ini, apakah kamu lebih sering melihat meteran listrik analog atau meteran listrik digital? Apa yang menjadi pembeda di antara keduanya sehingga menjadi pertimbangan untuk dipilih? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Perbedaan Listrik Pascabayar dan Prabayar
Secara harfiah, pasca sendiri memiliki arti “sesudah” atau “setelah”. Pascabayar berarti metode pembayaran yang dilakukan seorang pelanggan setelah mendapatkan suatu manfaat dari produk atau jasa itu sendiri. Maka sebaliknya, kata pra secara harfiah berarti “sebelum”, sehingga prabayar berarti metode pembayaran yang dilakukan seorang pelanggan sebelum mendapatkan manfaat dari produk tersebut. Bagaimana? Cukup jelas, bukan?
Pada dasarnya, perbedaan antara listrik prabayar dan pascabayar hanya terletak pada bagaimana metode pambayarannya. Jika menggunakan listrik pascabayar, maka kamu bisa bebas menggunakan daya listrik di rumah selama satu bulan penuh, setelah itu PLN akan mengkalkulasikan penggunaannya untuk dihitung dan dilakukan penagihan. Semakin besar daya yang digunakan, maka tagihannya pun akan lebih tinggi.
Sedangkan jika menggunakan metode prabayar, kamu harus membeli token terlebih dahulu untuk bisa menggunakan listrik di rumah. Jumlah token yang diisi mulai dari Rp. 20.000 hingga Rp. 1.000.000, nominal tersebut tentu disesuaikan dengan kebutuhan listrik di rumah. Bedanya, penggunaan listrik prabayar ini tidak terbatas untuk per-bulan saja. Artinya, jika kamu membutuhkan daya listrik selama dua bulan, maka kamu tinggal membeli token sesuai kebutuhan. Jika satu bulan membutuhkan token sebanyak Rp. 400.000, maka untuk dua bulan kamu bisa membeli token sebanyak Rp. 800.000 dengan catatan penggunaan listrik di rumah sehari-hari tetap stabil.
Lalu, apa kelebihan dan kekurangan dari kedua metode pembayaran listrik di atas? Mana yang lebih baik? Apakah benar penggunaan listrik prabayar lebih hemat? Atau justru sebaliknya?
Yuk kita bahas lebih lanjut!
Kelebihan dan Kekurangan Listrik Prabayar dan Pascabayar
a. Kelebihan Listrik Prabayar
Lebih Mudah Dikontrol
Karena melakukan pembayaran di awal, kita jadi tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan listrik selama satu bulan. Sehingga kita bisa menyesuaikan biaya listrik dengan penggunaan sehari-hari. Hal ini tentu membantu penghuni rumah untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik di rumah. Selain itu, dengan mengetahui besaran biaya yang dikeluarkan, kita jadi bisa untuk menyesuaikan anggarannya.
Jika pengeluaran untuk listrik terlalu besar, maka akan lebih mudah untuk menghematnya dengan cara memperhatikan penggunaan listrik dan menyesuaikannya dengan jumlah kwH yang terlihat di layar LCD meteran tersebut.
Tidak ada Denda
Salah satu kelebihan listrik prabayar adalah tidak adanya denda keterlambatan. Tentu saja, karena metode pembayarannya berupa pengisian token dan bukan tagihan. Sehingga hidup atau tidaknya aliran listrik ditentukan oleh penghuni rumah itu sendiri, tidak bergantung pada tagihan.
Jika listrik habis dan kamu tidak ingin mengisinya lagi, dalam hal ini untuk rumah yang akan ditinggalkan lama, misalnya. Maka kamu tidak perlu khawatir akan mendapatkan teguran seperti halnya pada pembayaran pascabayar.
Bebas Pemutusan
Hal yang sama jika kamu telat membeli token/daya listrik maka tidak akan terjadi pemutusan. Hal tersebut karena penggunaan listrik prabayar tidak tersambung langsung ke PLN sehingga tidak ada kewajiban dari petugas untuk memutuskan aliran listrik pada meteran yang tidak diisi tokennya.
Terlihat sangat efisien dan praktis, bukan? Lalu apakah metode prabayar ini juga memiliki kekurangan? Tentu saja, mari kita ulas di bawah ini!
b. Kekurangan Listrik Prabayar
Alat yang Cukup Rentan Rusak
Walaupun praktis dan efisien, sayangnya meteran digital yang digunakan cukup sensitive dan rentan rusak. Kerusakan tersebut pun bermacam-macam, mulai dari kesalahan instalasi yang menyebabkan korsleting, kelebihan bebann saat pemakaian hingga kesalahan saat mengutak-atik meteran listrik itu sendiri. Maka diharapkan untuk lebih hati-hati saat menggunakannya.
Jika terdapat eror maka sebaiknya hubungi petugas PLN alih-alih mengutak-atik secara mandiri karena rentan terjadi kerusakan.
Ada Batas Waktu Pengisian Token
Jika menggunakan listrik prabayar, maka jangan kaget jika listrik di rumahmu tiba-tiba padam karena kehabisan token. Sayangnya, jika listrik padam antara jam 23.00 – 01.00 malam, maka kamu harus bersabar untuk menunggu terlebih dahulu. Pasalnya, pada jam-jam tersebut pihak PLN sedang melakukan proses pemeliharaan sistem sehingga segala transaksi tidak bisa diproses.
Namun kamu tidak perlu khawatir karena biasanya sebelum token habis, meteran listrik akan memberikan alarm yang menunjukkan bahwa sisa token yang tersediah sudah menipis. Jadi jangan lupa untuk segera isi ulang, ya!
Nah, itulah ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan listrik prabayar. Lalu bagaimana dengan listrik pascabayar?
Kelebihan dan Kekurangan Listrik Pascabayar
c. Kelebihan Listrik Pascabayar
Anti Was-Was Listrik Padam Tiba-Tiba
Berbeda dengan listrik prabayar, penggunaan listrik pascabayar ini akan mengurangi kecemasan listrik padam tengah malam, terkecuali jika memang terjadi pemadaman dari pusat. Selama kamu masih rutin membayar tagihan, maka listrik di rumahmu tidak akan padam secara tiba-tiba.
Tidak Repot Isi Ulang
Kamu tidak perlu bolak-balik mengecek sisa token yang tersedia, dan tidak perlu juga repot-repot mengisi ulang token listrik rumahmu. Karena itungan tersebut sudah diatur oleh petugas PLN, sehingga tugasmu hanya menunggu tagihan dan membayarnya dengan tertib. Hal ini tentu sangat menguntungkan apalagi jika kamu tidak memiliki aplikasi yang menunjang untuk melakukan pembayaran secara online.
Lalu, apa sih kekurangan menggunakan listrik pascabayar ini? Berikut penjelasannya.
d. Kekurangan Listrik Pascabayar
Rawan Tagihan Membengkak
Karena tidak mendengar suara alarm token berbunyi, tidak melihat sisa daya yang tersedia, maka akan sedikit sulit untuk mengontrol penggunaan listrik di rumah. Tahu-tahu tagihan sudah membengkak. Inilah yang banyak dijadikan keluhan oleh pengguna listrik pascabayar.
Terdapat Pemutusan Aliran
Hati-hati jika kamu lupa membayar tagihan. Berbeda dengan listrik prabayar yang membebaskanmu untuk mengisi token listrik kapan saja, listrik pascabayar memiliki waktu tertentu untuk dibayar. Jika lewat dari waktu tersebut maka akan terdapat resiko untuk pemutusan aliran listrik.
Dengan ulasan di atas, kira-kira metode pembayaran yang mana yang menurutmu lebih efisien? Ya! Tentu kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing karena semua produk dan layanan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semoga bermanfaat, ya!
Leave a Reply