Tangga bukan hanya sekadar alat penghubung antar lantai, tapi juga mempunya peran penting dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penghuni rumah. Bentuk tangga bisa bermacam-macam, ada yang lurus, berbentuk huruf L, huruf U, bahkan melingkar. Karena fungsinya yang krusial, mendesain tangga tidak bisa asal-asalan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar tangga tidak hanya terlihat keren, tapi juga aman digunakan. -MegaBaja.co.id
Mendesain tangga dengan cermat pastinya akan membuat hasilnya lebih nyaman dipakai dan minim risiko kecelakaan. Apalagi kalau kamu tinggal di rumah bertingkat, keamanan tangga jadi prioritas utama. Tidak hanya soal desain, kamu juga harus memperhatikan detail lain yang kadang dianggap sepele, tapi sebenarnya penting. Simak juga Cara Mengukur dan Membuat Tangga Rumah yang Benar dan Ideal.
Jika kamu mengabaikan faktor-faktor keselamatan dalam pembangunan tangga, risiko kecelakaan bisa lebih tinggi. Misalnya, pemilihan bahan yang tidak sesuai, seperti lantai tangga yang licin, bisa meningkatkan kemungkinan tergelincir. Ini bisa menjadi masalah besar, apalagi kalau ada anak-anak atau orang tua di rumah.
Maka dari itu, sangat diperlukan perhitungan yang tepat saat merancang tangga. Nah, berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat kamu merancang tangga rumah:
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mendesain Tangga Rumah
1. Sudut Kemiringan Tangga
Salah satu aspek penting yang sering luput diperhatikan adalah sudut kemiringan tangga. Idealnya, sudut kemiringan tangga tidak boleh lebih dari 40 derajat. Kalau sudah lebih dari 45 derajat, akan lebih berisiko jatuh saat kamu turun. Nah, supaya aman dan tetap nyaman dipakai, ukuran langkah horizontal (aantrede) dan tegak (optrade) harus pas dan seimbang.
2. Lebar Anak Tangga
Menapaki anak tangga yang sempit tentu tidak nyaman, bukan? Maka dari itu, lebar anak tangga tidak boleh terlalu kecil. Kalau lebarnya di bawah 200 mm, bukan hanya tidak nyaman, anak tangga juga bisa membahayakan. Hal ini karena kaki tidak dapat berpijak dengan sempurna dan bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Untuk rumah, minimal lebar anak tangga yang disarankan adalah 250 mm. Sementara untuk bangunan komersial atau tempat umum yang banyak lalu lalang orang, sebaiknya lebarnya mencapai 300 mm agar lebih aman.
3. Ketinggian Anak Tangga
Selain lebarnya, ketinggian anak tangga juga sangat penting untuk diperhatikan. Tangga yang ideal mempunyai tinggi anak tangga maksimal 190 mm dan minimal 150 mm. Jika lebih dari 190 mm, tangganya akan terasa tidak nyaman, terutama untuk anak kecil dan lansia. Untuk rumah tinggal, batas maksimal ini masih bisa dipakai. Namun, untuk tangga gedung komersial, sebaiknya tingginya tidak lebih dari 170 mm supaya lebih nyaman bagi semua orang.
4. Konsistensi Ukuran Anak Tangga
Satu hal lain yang kadang terlupakan: pastikan tinggi dan lebar setiap anak tangga konsisten. Jika tingginya berbeda-beda, irama langkah bisa kacau. Masalah ini bisa membuatmu tersandung atau hilang keseimbangan saat naik-turun tangga. Jadi, usahakan setiap anak tangga memiliki ukuran yang sama, dari atas sampai bawah.
5. Jumlah Anak Tangga
Setelah ukuran anak tangga sudah ditentukan, sekarang hitung jumlahnya. Caranya gampang, cukup bagi tinggi total antar lantai dengan tinggi setiap anak tangga. Misalnya, kalau jarak antar lantai di rumahmu 3 meter dan tinggi setiap anak tangga 20 cm, berarti jumlah anak tangga yang dibutuhkan adalah 15 buah (300 cm ÷ 20 cm = 15).
6. Pegangan atau Railing Tangga
Supaya lebih aman saat naik-turun tangga, tidak kalah penting untuk memasang pegangan tangga. Railing atau pegangan ini tidak cuma berfungsi sebagai penopang, tapi juga memberi rasa aman, terutama saat gelap. Pastikan pegangannya mudah terlihat, baik siang maupun malam.
Untuk tangga yang berada di antara dua dinding, idealnya pegangan ini dipasang di kedua sisinya. Tinggi pegangan juga harus diperhatikan, minimal 800 mm dan maksimal 900 mm. Jarak antara penyangga pegangannya tidak boleh lebih dari 250 mm. Sementara penyangga horizontal atau miring sebaiknya dipasang 150 mm dari ujung anak tangga.
Material pegangan tangga pun bervariasi, ada yang terbuat dari besi, stainless steel, atau kayu. Pemilihan material ini bukan hanya soal estetika, tapi juga kenyamanan dan keamanan saat digunakan. Railing yang dipilih dengan baik bisa membuat tangga jadi lebih aman dan nyaman digunakan sehari-hari.
7. Desain Tangga
Dalam mendesain tangga, usahakan tampilannya sederhana dan tidak membuat rumah menjadi terkesan penuh atau sempit. Desain tangga yang terlalu rumit kadang malah membuat rumah terlihat tidak seimbang. Pilih desain yang sesuai dengan gaya arsitektur rumahmu, dan pastikan material yang dipakai juga cocok dengan tema ruangan.
Selain sebagai penghubung antar lantai, tangga bisa dimanfaatkan menjadi ruang penyimpanan. Misalnya, kamu bisa membuat rak buku di bawah tangga atau menambah laci-laci untuk barang-barang kecil. Beberapa desain tangga menarik yang bisa dijadikan inspirasi adalah tangga melayang, tangga lipat, tangga spiral, atau tangga multifungsi. Desain seperti ini tidak hanya fungsional, tapi juga menambah nilai estetika rumahmu.
8. Material Tangga
Selain memperhatikan desain, material yang digunakan untuk tangga juga harus dipilih dengan bijak, agar sesuai dengan konsep arsitektur rumah secara keseluruhan. Ada banyak pilihan material untuk tangga, seperti kayu, besi, atau keramik. Pemilihan material biasanya disesuaikan dengan desain rumah yang ingin kamu tampilkan. Misalnya, untuk rumah dengan gaya minimalis, kayu bisa jadi pilihan yang ideal karena memberi kesan hangat dan hemat ruang.
Tidak kalah penting, pilihlah material yang aman, terutama yang anti selip. Keramik atau material lain yang halus dan licin bisa jadi cukup berisiko, karena meningkatkan kemungkinan terpeleset, terutama saat tangga basah. Kalau kamu tetap harus menggunakan material bertekstur halus, bisa diakali dengan menambahkan karpet di atasnya. Pastikan karpet dipasang rapat tanpa celah, agar tidak ada yang tersandung karpet yang lepas atau menganga.
9. Pencahayaan Area Tangga
Supaya tangga lebih aman dan nyaman, pastikan pencahayaan di area tangga cukup terang. Kamu bisa memasang lampu atau memanfaatkan pencahayaan alami dari jendela. Ventilasi dan cahaya alami tidak hanya membuat tangga lebih terang, tapi juga lebih hemat listrik di siang hari. Kalau kamu memilih untuk memasang lampu khusus di sekitar tangga, pastikan saklarnya bisa diakses dari atas dan bawah tangga, agar tidak sulit untuk menyalakan lampunya.
10. Penambahan Bordes
Apakah kamu pernah memperhatikan area datar di tengah-tengah tangga? Itu adalah bordes. Area ini berfungsi sebagai tempat istirahat sejenak ketika menaiki atau menuruni tangga. Lebar bordes biasanya sekitar 80 cm hingga 100 cm. Biasanya diletakkan di antara anak tangga, terutama di bagian tangga yang berbelok. Selain memberi tempat untuk istirahat, bordes juga membantu mengurangi kelelahan saat menapaki tangga yang panjang.
Material bordes biasanya disamakan dengan anak tangga dan rangka tangga, agar terlihat serasi dan menyatu. Dengan menambahkan bordes, tangga di rumahmu tidak cuma lebih fungsional, tapi juga terasa lebih nyaman untuk digunakan setiap hari.
Memperhatikan hal-hal di atas bisa membuat tangga di rumahmu tidak hanya menjadi elemen fungsional, tapi juga mempercantik desain interior secara keseluruhan.
Leave a Reply