Tahukah kamu apa hal yang sangat penting saat membangun rumah, jalan, atau gedung? Jawabannya adalah pondasi. Pondasi yang kuat adalah kunci utama kekokohan sebuah bangunan atau infrastruktur. Dan salah satu alternatif yang bisa diandalkan adalah rabat beton. -MegaBaja.co.id
Pernahkah kamu mendengar tentang rabat beton? Rabat beton banyak digunakan dalam konstruksi, dengan fungsi utamanya yaitu sebagai lapisan permukaan tanah.
Nah, bagi kamu yang akan memulai pembangunan rumah atau bangunan lainnya, informasi ini mungkin bisa sangat berguna.
Sebab, artikel ini akan menjelaskan apa itu rabat beton secara menyeluruh. Mencakup definisi, fungsi, keunggulan, kelemahan, dan proses pembuatannya. Jadi, jika kamu membutuhkan informasi tersebut, baca artikel ini sampai habis, ya.
Dan, Baca juga artikel tentang beton non pasir pada bangunan.
Apa yang Dimaksud dengan Rabat Beton?
Rabat beton, atau yang juga dikenal sebagai lean concrete, merupakan campuran beton yang memiliki kandungan semen kurang dari sekitar 10%. Hal tersebut menjadikannya sebagai bahan berkekuatan rendah yang digunakan sebagai opsi pengganti tanah yang sudah dipadatkan.
Kepadatannya pun sangat cair dan self-level. Biasanya, rabat beton sering digunakan dalam pembangunan jalan karena kemampuannya menopang beban yang berasal dari pejalan kaki atau kendaraan yang melintas.
Lean concrete dibuat di dalam galian tanah ketika sedang membangun sebuah struktur bangunan. Tebalnya biasanya tidak lebih dari 5 cm.
Adapun perbedaan utama antara beton biasa dan rabat beton terletak pada campuran konsentrat dan semen yang digunakan dalam pembuatannya. Kualitas rabat beton juga cenderung lebih rendah dibandingkan dengan beton biasa.
Campuran rabat beton umumnya terdiri dari semen, pasir, dan kerikil dengan perbandingan tertentu seperti 1:3:5. Namun, dalam praktiknya, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lean concrete sering kali di bawah standar seharusnya. Misalnya, pasir yang tercampur dengan tanah, air yang mengandung lumpur, atau kerikil yang terlalu besar.
Oleh karena itu, lebih disarankan menggunakan beton siap pakai (ready mix) dengan kelas K125 atau B0. Karena memiliki kualitas yang lebih baik daripada beton yang dicampur secara manual.
Fungsi Rabat Beton
Jadi, apa kegunaan dari lean concrete ini? Selain sebagai bahan yang membentuk pondasi yang kuat, rabat beton memiliki beberapa fungsi tambahan, lho. Tak heran banyak yang memilih untuk menggunakan campuran material ini. Adapun beberapa fungsi dari rabat beton akan dijelaskan di bawah:
Membantu Menahan Beban Gerakan
Dalam pembangunan jalan, fungsi utama dari lean concrete adalah membantu menahan beban gerakan. Jalan sering dilalui oleh banyak pejalan kaki dan kendaraan dengan berbagai muatan. Dengan bantuan lean concrete, jalan akan menjadi lebih kokoh dalam menghadapi beban gerakan yang ada di atasnya.
Menjaga Permukaan Jalan agar Tidak Becek
Lean concrete memiliki daya serap air yang rendah. Alih-alih menjadi hambatan, sifat ini justru menjadi keunggulan dari material campuran tersebut, lho. Dengan daya serap air yang rendah, lean concrete dapat membuat permukaan jalan yang baru dibangun menjadi anti becek.
Meratakan Permukaan Beton
Fungsi lain dari lean concrete adalah meratakan permukaan beton. Yang mana ini juga menjadi salah satu fungsi utama dari rabat beton. Tanpa bantuan rabat beton, permukaan pondasi akan memiliki tekstur yang tidak merata. Sehingga dapat menghambat proses pembangunan.
Mencegah Binatang Naik ke Permukaan Beton
Kepadatan rabat beton memungkinkannya untuk menutup permukaan dengan baik. Dengan keunggulan ini, maka fungsi keempat lean concrete adalah mencegah binatang naik ke beton. Hal ini membantu mengurangi risiko kerusakan pada kualitas beton dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan atau bangunan.
Penahan Kelembaban Permukaan Tanah
Seperti fungsi sebelumnya, lean concrete juga membantu mencegah kelembaban permukaan tanah. Bagaimana caranya? Ini terjadi berkat daya serap lean concrete rendah serta kepadatan materialnya yang membentuk pondasi tanpa celah. Dengan demikian, kelembaban tanah tidak akan berdampak pada kualitas pembangunan yang sedang berlangsung.
Kelebihan Rabat Beton
Meskipun memiliki kualitas yang lebih rendah, lean concrete memiliki beberapa keunggulan yang patut dipertimbangkan dalam proses konstruksi. Berikut adalah beberapa keunggulan rabat beton pada konstruksi:
Dapat Dijadikan Landasan Beton
Rabat beton bisa dijadikan sebagai landasan bangunan. Ketika lean concrete digunakan sebagai landasan, ia bisa berperan sebagai penghalang kelembaban atau zat kimia lain dalam tanah. Seperti sulfat yang dapat merusak beton.
Untuk landasan, sebaiknya gunakan lean concrete dengan ketebalan tidak lebih dari 5 cm. Agar posisinya lebih tepat.
Permukaan Rata
Konstruksi yang menggunakan lean concrete sebagai landasan, biasanya memiliki permukaan yang rata. Jadi, memungkinkan pondasi ditempatkan di atasnya. Memasangan rabat beton dapat membantu menciptakan permukaan yang seragam pada pondasi. Serta menghindari kontak langsung dengan tanah.
Mempermudah Pengecoran
Dengan sifat cair dan komposisinya, lean concrete akan mempermudah proses pengecoran. Meskipun begitu, rabat beton tidak mempengaruhi kualitas keseluruhan bangunan.
Sebenarnya, tidak semua bangunan wajib mengaplikasikan lean concrete selama proses konstruksi.
Pembesian Tulangan Beton akan Lebih Mudah
Pembesian beton bertulang akan jauh lebih mudah setelah menggunakan lean concrete. Hal ini disebabkan oleh permukaan yang lurus dan stabil yang dihasilkan oleh lean concrete.
Setelah permukaannya kering, proses pembesian tulangan beton dapat dilakukan dengan mudah daripada tanpa menggunakan lean concrete.
Mempercepat Proses Konstruksi
Karena mampu mempermudah pengecoran, proses konstruksi akan lebih cepat secara keseluruhan. Lean concrete sangat cocok untuk dipakai sebagai lapisan pada tanah dengan tekstur dan kontur yang tidak stabil dan becek.
Kelemahan Rabat Beton
Meski rabat beton mempunyai beragam keunggulan, seperti mempercepat proses konstruksi dan tampilannya yang rata dan rapi, ada beberapa kelemahan yang mungkin harus kamu pertimbangkan. Lalu, apa saja sih kekurangan lean concrete? Lihat pembahasan di bawah ini.
Kurang Fleksibel
Dibanding dengan aspal atau bahan lainnya, beton merupakan material yang kurang bisa beradaptasi dengan perubahan kecil dalam cuaca atau tanah. Rabat beton bisa mengalami kerusakan apabila tanah di sekitarnya bergerak atau berubah volume.
Harus Dihitung dengan Cermat
Saat membuat rabat beton, campuran materialnya harus direncanakan dengan akurat. Jika materialnya kamu campurkan tanpa perhitungan yang tepat dan akurat, maka bisa mengakibatkan terjadinya retakan pada lean concrete seiring berjalannya waktu.
Tidak hanya itu, pemakaian kerikil yang terlalu banyak akan menghasilkan permukaan rabat beton kasar. Itulah kenapa campuran material yang digunakan penting untuk diperhitungkan dengan cermat.
Mesti Dikerjakan saat Cuaca Cerah
Air hujan bisa menurunkan kualitas rabat beton. Oleh sebab itu, proyek sebaiknya dilakukan saat cuaca sedang cerah dan tidak hujan. Hujan bisa membuat campuran beton menjadi lebih encer. Akibatnya, pengaturan materialnya akan sulit.
Pekerjaan Harus Dilakukan Sekaligus
Selain memilih cuaca yang cocok, pemasangan rabat beton juga harus dilakukan secara berkelanjutan. Beton yang sudah mengering dengan beton segar akan sulit menyatu apabila digabungkan. Juga berpotensi menciptakan celah yang tidak diinginkan.
Tertarik untuk menggunakan rabat beton? Sebelum menggunakannya, kamu tentu harus membuatnya dulu, kan? Berikut akan dijelaskan cara membuatnya.
Cara Membuat Rabat Beton
Material dasar yang diperlukan untuk membuat lean concrete adalah portland cement (semen), air, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), dan bahan lainnya. Secara garis besar, cara membuat rabat beton untuk pembuatan jalan ialah:
- Campurkan bahan dasar beton dengan mengaplikasikan ukuran yang sudah dikalibrasi, yakni untuk semen dan air: 1, agregat: 2, dan bahan additive: 3.
- Sekiranya kamu ingin mengubah campuran seperti di penambahan air, maka pastikanlah disertai dengan penambahan semen setidaknya 1%.
- Angkat campuran beton tersebut dari mixer atau batch plant.
- Tempatkan di tempat pembetonan yang diinginkan.
- Padatkan permukaan di bawahnya sampai 13mm 1/2 di tingkat akhir sebelum meletakkan beton ramping.
- Basahi material di bawahnya sebelum kamu meletakkan lean concrete, ini dilakukan untuk memastikan beton ada dalam kondisi lembab dan kokoh saat ditempatkan.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya proses konstruksi ini dikerjakan oleh tenaga profesional saja. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, jika pengukuran dan prosedurnya salah, maka bisa mengakibatkan bangunan rentan retak.
Dengan karakteristiknya yang unik, rabat beton telah terbukti membawa inovasi pada industri konstruksi. Meskipun memiliki kelebihan, seperti bisa menciptakan permukaan jalan yang rata dan penahan kelembaban tanah, namun tidak bisa dipungkiri pula kekurangannya. Seperti risiko retak jika campurannya tidak sesuai. Pemahaman tentang rabat beton merupakan faktor penting dalam menentukan apakah lean concrete merupakan hal yang tepat untuk konstruksi tertentu atau tidak. Semoga bermanfaat, ya!
Leave a Reply