Rumah panggung menjadi salah satu aset warisan budaya Indonesia yang sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Meski sudah ada sejak dulu kala, rumah panggung tetap relate dengan keadaan dan kondisi saat ini. Terlebih iklim dan cuaca di Indonesia yang sering kali mengakibatkan terjadinya banjir. Maka tak heran jika rumah panggung masih tetap eksis sampai sekarang. -MegaBaja.co.id
Tak hanya desain rumah panggung kayu dan bambu, model rumah panggung sudah semakin berkembang dan mengikuti perubahan zaman, menjadi lebih modern dan mampu bersaing dengan rumah lainnya.
Zaman dulu, rumah panggung dibangun untuk berlindung dari serangan hewan buas, cuaca yang buruk, banjir, gempa bumi dan lain sebagainya. Namun kini, manfaat rumah panggung semakin banyak seiring dengan berkembangnya teknologi arsitektur yang digunakan. Apalagi rumah panggung yang dibangun di kawasan perkotaan.
Rumah panggung masih mempertahankan gaya arsitektur vernakular sebagai interpretasi dari kebutuhan, keadaan dan tradisi serta kebudayaan masyarakat setempat. Maka material yang diperlukan pun menyesuaikan dengan kondisi alam yang ada di sekitar. Selain itu, biasanya dalam membangun rumah panggung tidak diperlukan lagi intervensi dari arsitek profesional karena arsitektur rumah ini sangat menyesuaikan dengan kebutuhan pemilik.
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang kontekstual dan masih mempertahankan tradisi dan keadaan lingkungan sekitar. Maka tak heran, jika di Indonesia banyak sekali jenis rumah panggung yang berbeda – beda di setiap daerah.
Hingga saat ini rumah panggung masih terus berkembang dan berinovasi mengikuti zaman. Rumah panggung sudah banyak dibuat dengan desain yang lebih modern dan kekinian. Selain itu, manfaatnya yang segudang juga membuat rumah ini masih terus terlestari hingga kini.
Sejarah Rumah Panggung di Indonesia
Sejarah rumah panggung Keberadaan rumah panggung dapat dijumpai di tiap-tiap daerah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke memiliki jenis rumah panggungnya masing – masing. Seperti rumah bolon, rumah adat Toba dan rumah gadang dari daerah Sumatera Barat yang mengusung konsep rumah panggung.
Rumah adat ini biasanya dibangun di atas pilar – pilar atau tiang – tiang besar yang saling berhubungan sehingga membentuk seperti sebuah panggung. Jadi, rumah panggung tidak langsung dibangun menyatu di atas tanah, melainkan ada sebuah panggung yang menopangnya.
Rumah panggung sendiri memiliki penyebutan lain, yaitu rumah kolong. Hal ini karena adanya space kosong di bagian bawah rumah. Kolong rumah ini biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan barang atau gudang dan kandang ayam atau unggas lain.
Hingga kini, rumah panggung masih banyak menggunakan kayu sebagai material konstruksinya. Kayu dipilih karena kualitasnya yang kuat dan mudah didapatkan, mengingat masih banyaknya hutan yang menyediakan kayu berkualitas. Selain kayu, rumah panggung yang lebih modern dibangun dengan beton dan bebatuan alami.
Untuk interiornya sendiri, rumah panggung memiliki ruang – ruang yang tidak jauh berbeda dengan rumah pada umumnya. Terdapat ruang tamu, kamar tidur, teras dan lain sebagainya. Untuk area dapur biasanya diletakan terpisah dengan area rumah panggung, biasanya berada di bagian belakang rumah. Hal ini karena kompor api tidak memungkinkan diletakan di atas kayu yang mudah terbakar.
Manfaat Rumah Panggung Segunung
Rumah panggung memiliki kelebihan dan keunggulan yang sangat membantu masyarakat Indonesia. Struktur bangunannya yang menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar membawa manfaat bagi kita. Apa saja ya? Yuk, simak penjelasannya!
Tahan Gempa Bumi
Kondisi geografis Indonesia membuat gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang sangat sering terjadi di Indonesia. Oleh karenanya diperlukan rumah yang mampu bertahan meski dihadapi oleh guncangan yang hebat. Nah, rumah panggung merupakan solusi yang tepat untuk rumah tahan gempa.
Secara umum, bangunan yang menggunakan material kayu memang akan lebih lentur dan fleksibel terhadap guncangan. Terlebih jika dipadukan dengan struktur rumah panggung yang dibangun dengan prinsip yang tepat. Ikatan dan sambungan yang tepat pada struktur rumah panggung membuat rumah lebih tahan terhadap gempa bumi dan tidak mudah roboh.
Hampir semua jenis rumah panggung di Indonesia telah dibuat dan dibangun dengan prinsip yang tepat sehingga mampu bertahan meski getaran gempa begitu kuat. Seperti rumah gadang yang tetap berdiri kokoh meski gempa hebat sempat melanda Kota Padang.
Rumah Bebas Banjir
Rumah panggung tidak hanya mampu bertahan di daerah yang rawan gempa, tetapi juga pada daerah rawan banjir seperti Jakarta. Pondasi rumah yang dibuat tinggi dapat menghalau air agar tidak langsung masuk ke dalam rumah. Jika menggunakan rumah panggung ini, kamu sudah tidak perlu ribet memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi saat banjir melanda.
Banyak Ruang Kosong Yang Multifungsi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, desain rumah panggung pasti akan menghasilkan ruang kosong di bawah rumah. Bagian kolong ini akan menjadi ruang tambahan yang multifungsi. Kamu bisa mengkreasikan ruangan tersebut menjadi sesuai dengan apa yang kamu mau dan butuhkan.
Misalnya untuk menjadikan kolong rumah sebagai tempat memelihara unggas atau bisa juga sebagai gudang dan tempat penyimpanan barang tidak terpakai. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan ruang kosong di bawah ini sebagai tempat bermain anak atau kumpul keluarga.
Hemat Listrik
Siapa sangka dengan membangun rumah dengan tema rumah panggung dapat menghemat pengeluaran liat dulu bulanan. Pada rumah panggung, kita akan mendapat pencahayaan yang lebih baik sehingga tidak perlu lagi menyalakan lampu selama 24 jam.
Selain itu, ventilasi dan sirkulasi udara di rumah ini sangat memadai. Sehingga rumah akan terasa adem alami. Kita jadi tidak memerlukan lagi AC karena suasana rumah sudah sejuk dengan sendirinya.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membangun Rumah Panggung
Sebelum membangun rumah panggung, kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut agar rumah panggung bisa berfungsi secara maksimal.
Sebelum membangun rumah panggung, hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih lokasi. Selain itu, perhatikan juga kondisi dan kontur tanahnya. Apabila lokasi yang kamu pilih merupakan daerah rawan banjir, maka pastikan tanah di daerah tersebut mampu menyerap air dengan baik agar tidak terjadi longsor.
Setelah itu perhatikan ketinggian pondasi rumah. Jika rumah panggung dibangun hanya bertujuan untuk menahan banjir, maka pondasi rumah hanya memerlukan ketinggian kurang lebih 1 meter.
Yang ketiga adalah pilih material yang terbaik. Jika ingin menggunakan kayu, pilih material kayu yang kokoh dan tahan lama. Dengan begitu, rumah panggung menjadi lebih aman untuk dihuni.
Kemudian, buat desain yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Kamu bisa memilih antara desain rumah panggung yang lebih jadul dan bergaya vintage atau rumah panggung yang lebih modern.
Hal terakhir yang harus kamu perhatikan adalah gunakan bahan material yang ringan. Material yang ringan akan memberikan beban yang lebih ringan pula, sehingga rumah panggung tidak akan mudah roboh dan lebih fleksibel terhadap guncangan akibat gempa. Semoga bermanfaat, ya!
Leave a Reply