Bagi orang awam, mungkin istilah secondary skin masih terdengar asing di telinga, tapi hampir semua orang pernah melihatnya. Pada bangunan residential pun, secondary skin juga tak jarang digunakan karena memiliki beragam fungsi penting dan menarik. Jika ingin tahu lebih dalam mengenai secondary skin beserta fungsinya, mari simak artikel berikut ini. -MegaBaja.co.id
Pengertian Secondary Skin
Secondary skin adalah lapisan tambahan pada fasad bangunan yang berfungsi untuk menciptakan estetika, memberikan perlindungan, dan berbagai fungsi lainnya.
Pada bangunan komersial, secondary skin cukup sering digunakan untuk menunjukkan citra, status sosial dan identitas bangunan.
Sebenarnya, ide konsep secondary skin ini berasal dari lapisan kulit tubuh manusia. Kulit tubuh mampu melindungi manusia dari berbagai bahaya, seperti kuman, virus, dan ancaman lain. Kulit manusia juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dalam batas normal.
Ketika manusia menghadapi suhu dingin dan panas. Biasanya, memiliki cara untuk mengatasi suhunya dengan mengenakan pakaian. Begitu juga dengan penggunaan konsep secondary skin. Konsep ini didesain untuk mengatasi suhu pada rumah dan bangunan. Dinding luar sebuah bangunan ibarat seperti kulit tubuh untuk menjaga bangunan agar suhu di dalamnya tidak berlebihan.
Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Menggunakan Secondary Skin
Kamu tertarik menggunakan secondary skin di rumahmu? Nah, ada beberapa faktor yang harus kamu perhatikan sebelum menggunakannya. Berikut diantaranya:
Peletakan Secondary Skin
Jika kamu hendak menggunakannya, alangkah baiknya disesuaikan dengan arah sinar matahari. Misalnya di Indonesia, menghadap ke arah barat dan timur. Apalagi jika rumahmu menghadap ke arah tersebut. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan secondary skin.
Material Secondary Skin
Setiap material yang digunakan pastinya memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri, tergantung kondisi bangunan dan fungsi yang ingin didapatkan. Beberapa material yang sudah umum digunakan pada daerah tropis antara lain kayu, baja, bambu, GRC, kayu sintetis, perforated metal atau besi berpori, beton roster dan tanaman hias.
Biaya
Penggunaan secondary skin pada rumah dan bangunan ini bisa menambah biaya bangunan. Dalam proses pemasangannya diperlukan perhitungan yang tepat pula. Seperti konsep yang akan diusung, penyesuaian jarak dengan dinding utama, dan perhitungan seberapa banyak intensitas sinar matahari yang masuk.
Luas bangunan
Kamu perlu mempertimbangkan luas rumah juga. Karena, secondary skin membutuhkan ruang yang cukup agar bisa terpasang dengan sempurna.
Manfaat Secondary Skin
Penggunaan secondary skin ini patut diacungi jempol dan tidak bisa disepelekan karena memiliki segudang fungsi yang sangat bermanfaat bagi penghuni rumah dan bangunan lain. Pasti penasaran dengan berbagai keunggulannya, kan? Yuk, simak keterangan berikut ini.
Meminimalisir Hawa Panas pada Hunian
Berkat kemampuannya menghalau sinar matahari yang langsung masuk, secondary skin dapat meredam hawa panas yang berasal dari cahaya alami tersebut. Selain itu, jika kamu menggunakan secondary skin tanpa ada jendela lagi di bagian dalamnya, kamu bisa langsung merasakan angin segar di setiap waktu yang masuk melalui celah-celahnya. Dengan begitu, hunianmu akan terasa sejuk setiap waktu.
Dapat Digunakan Menjadi Taman Vertikal
Secondary skin rumah juga memiliki model yang beragam. Selain berbentuk rangka yang berfungsi sebagai ventilasi, ada juga yang memiliki model rangka bentuk vertikal. Dalam konsep seperti ini, kamu bisa menanam tanaman rambat. Tanaman tersebut jika ditata dengan baik akan menghasilkan taman berbentuk vertikal di rumah atau sering disebut dengan vertical garden.
Untuk menciptakan taman yang indah, tentunya memakan proses hingga tanaman rambat benar-benar tumbuh subur dan merambati secondary skin. Hal tersebut mampu membuat visualnya menjadi tampak natural, cocok buat kamu yang mengusung konsep bangunan eco-friendly.
Melindungi Rumah dari Perubahan Cuaca
Secondary skin memang didesain khusus untuk melindungi rumah terhadap perubahan cuaca yang tidak bisa diprediksi, seperti hujan deras, panas terik, dan terjangan angin kencang. Secondary skin akan menjadi pelindung ketika sinar matahari baru saja muncul, jadi tidak semua cahaya akan masuk secara langsung karena terhalang oleh celah-celahnya. Dengan demikian, hunianmu akan jadi lebih teduh tanpa menghilangkan sinar alami.
Ketika terjadi hujan deras yang disertai angin kencang, kehadiran secondary skin membuat air hujan, debu, dan kotoran akan lebih sulit masuk. Dengan demikian, hunianmu pasti jadi lebih sehat dan bersih.
Meningkatkan Privasi
Saat ini, banyak orang yang membangun rumah dengan mengusung konsep terbuka. Seperti halnya terdapat jendela kaca besar sehingga bagian interior atau indoor terekspos dengan jelas. Hal ini memang memiliki tujuan tersendiri, yaitu membuat hunian tampak lebih estetik atau bagian dalam rumah jadi terasa lebih luas dan lapang. Namun, di waktu-waktu tertentu, kamu pasti membutuhkan privasi, kan?
Nah, solusinya, kamu tidak perlu mengganti jendela kaca dengan dinding, tapi gunakan saja secondary skin. Celah-celah yang terdapat pada permukaan secondary skin mampu menjaga privasi meski tinggal dalam hunian terbuka.
Di zaman yang semakin berkembang ini sudah ada perusahaan yang membuat secondary skin dengan menggunakan bantuan teknologi. Jadi, sama seperti jendela, model secondary skin yang canggih ini bisa ditutup dan dibuka. Jadi, kapanpun kamu membutuhkan privasi, hanya perlu menutupnya saja.
Menjadi Peredam Suara Alami
Ketika jendela internal terbuka, secondary skin mampu meredam suara bising dari luar dibandingkan dengan fasad yang tanpa menggunakan secondary skin. Tidak semua material bisa menghasilkan isolasi akustik. Isolasi akustik atau peredaman suara bisa kamu dapatkan jika konsepnya menggunakan material kayu, atau menggabungkan elemen kedap suara dan perforated metal sebagai kulit di bagian luar.
Mempercantik Tampilan Bangunan
Selain fungsinya yang sangat bermanfaat, salah satu alasan lain secondary skin rumah sangat sering digunakan oleh para arsitek adalah mampu membuat bangunan lebih nyaman. Penerapan konsep tersebut menghasilkan tampilan fasad yang lebih estetik. Pemasangannya sangat bervariasi, mulai dari selubung yang menutupi bangunan sepenuhnya, atau sebagai selubung yang hanya parsial, dan sebagai kisi-kisi pada jendela.
Setelah mengetahui ragam manfaatnya, apakah kamu tertarik menggunakan secondary skin? Tapi, ada beberapa kekurangan yang harus kamu perhatikan juga, ini bisa jadi bahan pertimbangan ke depannya. Yuk, simak ulasannya.
Kekurangan Secondary Skin
Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari secondary skin, di antaranya sebagai berikut:
Perlu Ruang yang Luas
Penggunaan secondary skin ini membutuhkan ruang yang lebih luas pada hunian agar mudah dipasang. Jadi, jika dipasang pada hunian dengan ukuran terbatas bisa mengalami kesulitan.
Biaya Tinggi
Konsep secondary skin diaplikasikan pada hunian membutuhkan biaya konstruksi yang jauh lebih tinggi karena pemasangannya juga tidak mudah. Perlu pekerja profesional untuk membantu memasangnya.
Perawatan Lumayan Rumit
Diperlukan perawatan rutin yang cukup rumit agar tampilannya tetap menarik. Jika dipasang pada hunian bertingkat, pastinya harus menyewa jasa pembersih secondary skin dan ini perlu alat panjat khusus untuk membersihkan celah-celahnya.
Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan pemasangan secondary skin ini gagal berfungsi. Misalnya, area rumah tetap terasa panas karena terdapat posisi bayangan dari bangunan lain.
Meskipun terdapat kekurangan, pemakaian secondary skin rumah masih menjadi pilihan favorit para arsitek dan desainer interior. Bagaimana dengan kamu, apakah masih berminat?
Demikian pembahasan mengenai secondary skin yang menjadi pelindung dan menambah estetika. Jika benar-benar berminat mengaplikasikan secondary skin pada hunianmu, konsultasi dahulu pada ahlinya dan serahkan pekerjaan kepada pekerja profesional dan berpengalaman. Belilah di tempat terpercaya agar menawarkan harga terbaik. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca juga artikel lainya tentang Arsitektur Hacienda: Pengertian, Karakteristik dan Jenisnya, Mari simak Selengkapnya.
Leave a Reply