Pintu depan yang menjadi akses utama mobilitas di rumah tentu harus memiliki standar yang ideal. Mulai dari kualitas bahkan desainnya. Terletak di bagian depan rumah dan memberikan kesan pertama, maka adanya pintu depan harus disesuaikan dengan desain keseluruhan rumah. Hal tersebut tentu agar tampilan fasad rumah terlihat lebih menarik dan bisa memberikan kesan pertama yang baik. -MegaBaja.co.id
Di dalam artikel ini akan membahas beberapa hal mengenai pintu depan yang menjadi bagian penting dalam sebuah rumah. Seperti kita ketahui, banyak sekali jenis pintu yang sering kita temukan di lingkungan sekitar. Mulai dari jenis daun pintunya, bahan-bahannya, hingga desain yang disesuaikan dengan gaya arsitektur bangunan.
Nah, mari kita bahas satu per satu di bawah ini!
Serba – Serbi Pintu Depan
Jenis Pintu Depan Berdasarkan Daun Pintunya
Pintu depan memiliki beragam bentuk daun yang berbeda. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa pintu memiliki bagian-bagian penting yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing.
Setidaknya ada 4 bagian utama pada pintu, yaitu kusen, daun, engsel dan handle. Daun pintu merupakan bagian dari pintu yang memiliki fungsi sebagai pemisah antara ruangan satu dan lainnya. Bagian ini dapat dibuka-tutup dengan bantuan engsel yang menempel pada kusen.
Nah, Pintu depan sendiri pun memiliki bentuk yang berbeda tergantung kebutuhan. Mulai dari daun pintu jenis single, double dan Mother and Son. Yuk, kita bahas satu-satu!
Daun Pintu Jenis Single
Jenis daun pintu yang satu ini adalah yang paling umum dan sering ditemui di berbagai desain rumah. Sesuai namanya, daun pintu jenis ini hanya memiliki satu daun saja. Daun pintu jenis ini biasanya memiliki ukuran tinggi 210 centimeter dengan lebar kurang lebih 80 centimeter.
Daun Pintu Jenis Double
Berbeda terbalik dengan single, daun pintu jenis double memiliki dua daun dengan ukuran sama persis di kedua sisinya. Umumnya berukuran lebar 90 centimeter per-daun dan tinggi 210 centimeter. Namun, ada juga daun pintu jenis ini yang memiliki lebar lebih kecil dan biasanya memiliki ukuran tinggi yang berbeda daripada daun pintu double pada umumnya.
Ukuran pintu double yang lebih lebar daripada pintu single biasanya banyak digunakan untuk rumah-rumah dengan kebutuhan perabot yang besar juga. Hal ini supaya memudahkan di saat akan memasukkan atau mengeluarkan perabot berukuran besar.
Daun Pintu Jenis Mother and Son
Selanjutnya adalah daun pintu jenis mother and son yang desainnya hampir mirip dengan daun pintu double. Bedanya, pada daun pintu jenis ini, kedua daun memiliki perbedaan ukuran yang cukup signifikan. Satu sisi berukuran lebih lebar, sementara sisi satunya lagi berukuran lebih kecil.
Sisi yang lebih lebar umumnya berukuran 90 – 150cm, sementara sisi satunya berukuran 4 – 5cm. Untuk tingginya, sama seperti ukuran pintu pada umumnya, yaitu sekitar 210 – 230cm.
Nah, itulah jenis-jenis pintu berdasarkan daunnya. Selain dibedakan berdasarkan jenis daunnya, pintu juga memiliki perbedaan pada jenis material yang digunakan. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan di bawah ini tentang jenis material pintu yang sering digunakan serta kekurangan dan kelebihannya.
Jenis Material Pintu Serta Kekurangan dan Kelebihannya
Kayu
Kayu menjadi material nomor satu yang paling banyak digunakan untuk pembuatan pintu. Sudah ada sejak zaman dulu, material kayu langgeng digunakan sampai saat ini karena kualitas dan karakternya yang apik.
Rasanya sulit menggeser posisi kayu sebagai material untuk pembuatan pintu. Bukan hanya karena karakteristiknya saja, tampilan pintu berbahan kayu juga memiliki khasnya tersendiri yang tentu tidak bisa ditiru secara sempurna oleh material lain. Walaupun sekarang sudah banyak material yang memberikan tampilan yang mirip dengan kayu, mulai dari kayu olahan (triplek, papan MPF, teakwood) hingga bahan berat seperti baja dan aluminium yang diberi polesan seperti serat kayu.
Namun, harus kita sadari bahwa kayu merupakan material yang tidak tahan terhadap rayap dan suhu lembap.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan kayu untuk pembuatan pintu:
- Warna dan karakternya cocok digunakan untuk segala jenis gaya rumah
- Artistik dan alami
- Fleksibel dan mudah untuk diukir
- Tidak tahan terhadap rayap dan rentan lapuk
- Kayu berkualitas seperti Jati, Merbau, Ulin dan sebagainya terbilang mahal dan langka
Panel Aluminium
Semakin modern, bahan-bahan bangunan semakin beragam, salah satunya adalah panel aluminium. Panel aluminium adalah lembaran atau batangan aluminium yang kemudian disusun menjadi sebuah pintu.
Untuk saat ini, banyak jenis pintu yang terbuat dari panel aluminium yang disusun menyerupai susunan kayu. Sehingga, pintu bisa terlihat berbahan kayu padahal nyatanya terbuat dari bahan lain yaitu aluminium.
Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan bahan ini?
- Banyak pilihan warna
- Material ringan, mudah untuk dipasang
- Murah
- Tahan rayap dan udara lembap
- Desainnya monoton dan flat
- Sekilas bisa terlihat seperti pintu berbahan kayu, namun jika dilihat dari dekat, garis-garisnya terlihat jelas sehingga memberikan kesan yang kurang alami
Pintu Kaca
Selanjutnya adalah pintu kaca tempered. Memiliki 2 jenis, ada yang berbingkai, ada juga yang tidak berbingkai atau frameless. Nah, pintu kaca ini jarang digunakan sebagai pintu utama, biasanya hanya digunakan untuk pintu ruangan. Berfungsi untuk menyekat antara ruangan satu dengan lainnya, seperti pintu antara ruang makan dan dapur, atau antara ruang keluarga dan halaman belakang.
Kelebihan dan kekurangannya yaitu:
- Mudah dirawat dan dibersihkan, cukup dilap menggunakan cairan pembersih kaca
- Memberi kesan elegan dan terang
- Tidak cocok di area yang sering terkena air hujan, karena akan menyebabkan oksidasi dan meninggalkan bercak kerak air di kaca
- Mahal dan pemasangannya tidak sederhana
Besi Tempa
Besi tempa adalah jenis besi olahan yang memiliki kadar karbon yang rendah sehingga lebih kokoh. Besi tempa terbuat dari beberapa campuran bahan khusus, sehingga lebih lunak dan mudah dibentuk saat masih panas. Maka tidak heran jika bahan ini juga banyak digunakan untuk membuat ornamen-ornamen rumah klasik dengan ukiran yang unik.
Besi tempa juga dibuat dengan campuran terak (slag), dengan adanya kandungan ini, membuat besi tempa menjadi lebih tahan dari karat. Walaupun tidak banyak digunakan di rumah-rumah pada umumnya, namun pintu berbahan besi tempa dapat dijumpai pada rumah-rumah mewah berarsitektur klasik.
Namun, tentu sekuat-kuatnya besi tetap memiliki kekurangan. Kelebihan dan kekurangan pintu berbahan besi tempa ini antara lain:
- Kokoh dan lebih tahan karat daripada jenis besi lainnya
- Tampilannya elegan, memberikan kesan megah
- Tahan lama dan tidak mudah rusak
- Mahal
- Berat dan pemasangannya butuh waktu agak lama
Itulah serba – serbi pintu utama yang akan menambah pengetahuanmu terkait pintu. Walau sering diabaikan, namun memilih jenis dan desain pintu yang sesuai dengan gaya rumah akan menambah poin plus. Terutama untuk keamanan dan tampilan rumah yang cantik.
Nah, setelah membaca artikel di atas, kira-kira jenis pintu seperti apa yang cocok untuk hunianmu?
Leave a Reply