Saat akan mendirikan sebuah bangunan, agar tetap kokoh dan bertahan lama tentu ada banyak komponen penting yang harus Anda pikirkan secara matang selain pemilihan material. Salah satunya adalah keberadaan pondasi bangunan. – MegaBaja.co.id
Konstruksi cakar ayam adalah salah satu metode rekayasa teknik dalam pembuatan pondasi bangunan. semua di proses dan di ciptakan oleh orang Indonesia.
Jenis dan Manfaat Pondasi Bangunan
Perlu Anda ketahui bahwasanya pondasi ibarat akar dari sebuah bangunan atau gedung. Sebuah pohon, apalagi akarnya bagus dan kokoh maka ia tidak akan mudah tergerus banjir atau longsor. Begitu juga dengan pondasi bangunan, semakin baik pengerjaannya maka bangunan juga semakin kokoh.
Ada beragam jenis pondasi bangunan, salah satunya adalah pondasi cakar ayam. Sebelum mengetahui seluk beluk mengenai pondasi tersebut. Tentu tak afdhol jika tidak tahu apa saja manfaat dari pondasi bangunan. Berikut ini ulasannya;
– Pondasi bangunan dapat memperkokoh dan menguatkan struktur bangunan.
– Pondasi bangunan adalah komponen utama dari sebuah gedung atau bangunan.
– Dapat mencegah rumah tergeser oleh tanah saat terjadi perubahan struktur tanah.
– Sebagai perisai dari gangguan unsur organik maupun anorganik.
– Dapat membantu menahan pergerakan air dalam tanah sehingga tidak mudah bergeser / ikut longsor.
Jenis-Jenis pondasi bangunan
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, ada beragam jenis pondasi yang awam digunakan dalam pembangunan sebuah gedung atau hunian. Berikut beberapa contohnya:
– Pondasi rumah batu kali, pondasi yang terbuat dari campuran batu kali dan semen.
– Pondasi tapak, terbuat dari beton dengan kerangka dasar berbentuk persegi empat / persegi panjang.
– Pondasi plat beton lajur, juga terbuat dari bebatuan dan semen hanya saja berbentuk lajur memanjang.
– Pondasi sumuran adalah pondasi beton yang pengerjaannya dengan menggali tanah dengan kedalaman kurang lebih 8 meter dengan ukuran diameter sekitar 60-80 meter.
– Pondasi bored pile merupakan pondasi dengan beton berkerangka yang ditancapkan ke dalam lubang bor.
– Pondasi cakar ayam, merupakan jenis pondasi yang terbuat dari potongan besi beton dan kawat dan menyerupai seperti cakar ayam.
Mengenal Serba-Serbi Pondasi Cakar Ayam
Artikel kali ini, akan membahas lebih detail mengenai salah satu jenis pondasi bangunan yaitu pondasi cakar ayam, mulai dari sejarah, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Sejarah pondasi cakar ayam
Berdasarkan sumber informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bahwasanya Prof. Dr. Ir. Sedyatmo adalah yang pertama kali memperkenalkan jenis pondasi ini ke masyarakat pada tahun 1962. Beliau ini merupakan seorang profesor teknik sipil.
Beliau mendapatkan gagasan pembuatan cakar ayam ketika sedang memikirkan solusi untuk pembangunan menara listrik bertegangan tinggi di daerah Ancol, Jakarta Utara. Menara-menara itulah yang akan men-supply listrik dari Tanjung Priok ke GOR Senayan yang akan menjadi lokasi pagelaran Asian Games 1962.
Karena keterbatasan waktu serta struktur tanah yang cenderung lembek karena merupakan daerah bekas rawa, muncullah inovasi beliau untuk membuat sebuah pondasi yang berasal dari gabungan plat beton dan pipa beton yang dilekatkan secara monolit serta dapat mencengkeram tanah dengan baik.
Fungsi pondasi cakar ayam
Jika pada awalnya, pondasi cakar ayam diperuntukkan untuk pembangunan gedung dengan kondisi tanah yang lembek, namun sekarang tidak lagi. Sebab, cakar ayam dapat diaplikasikan pada struktur tanah maupun jenis bangunan apa saja.
Pondasi cakar ayam ini bisa dibilang lebih unggul dibandingkan dengan jenis pondasi batu kali atau pondasi beton konvensional. Tentu saja meskipun begitu, masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Kelebihan cakar ayam : karya anak bangsa yang diakui dunia
Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, bahwasanya pondasi cakar ayam ini merupakan hasil karya salah satu anak bangsa yaitu Prof. Dr. Ir. Sedyatmo. Kita perlu berbangga diri karena keberadaan cakar ayam sebagai pondasi bangunan ini telah mendapatkan pengakuan paten dari 40 negara.
Padahal Indonesia sendiri bukan termasuk negara maju, namun ternyata ada warganya yang berhasil melahirkan inovasi di bidang konstruksi bangunan. Bahkan berbagai negara di Eropa dan Amerika seperti Jerman, Prancis, Denmark, Belgia, Belanda, Italia hingga Kanada pun mengakui kehebatannya.
Kelebihan cakar ayam: dapat diaplikasikan pada berbagai bangunan
Pondasi cakar ayam telah terbukti dan teruji dapat menahan beban hingga ratusan bahkan ribuan ton, sehingga sangat cocok diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan mulai dari gedung bertingkat, landasan pacu, jalan layang, gedung pencakar langit dan sebagainya.
Jika Anda tinggal di daerah yang rawan longsor pun, pondasi cakar ayam ini sangat membantu karena dapat menahan pergerakan arus air dan pergeseran tanah. Sehingga dapat diaplikasikan juga ke rumah hunian pribadi,
Kelebihan cakar ayam: pengerjaannya menghemat waktu
Karena pondasi cakar ayam berasal dari plat beton yang kokoh dan kuat sehingga tidak membutuhkan sistem drainase, Oleh sebab itu, pengerjaannya juga otomatis lebih menghemat waktu. Cocok untuk pembangunan dengan waktu yang terbatas.
Selain itu, pondasi cakar ayam juga sangat cocok untuk proyek pembangunan besar seperti bandara, rumah sakit, hotel dan apartemen, ruko bertingkat, hingga perkantoran.
Kelebihan cakar ayam: cocok untuk kontur tanah apa saja
Pondasi cakar ayam dapat diterapkan di pembangunan gedung dengan kondisi dan kontur tanah apa saja mulai dari tanah bekas rawa, tanah gambut, tanah lunak, hingga di area pesisir pantai. Oleh sebab itu, hampir semua bangunan di Indonesia menggunakan cakar ayam sebagai pondasinya.
Sehingga meskipun dibangun pada tanah dengan struktur yang lunak atau lembek, Anda tidak perlu khawatir dengan ketahanan dan durabilitas bangunan jika menggunakan cakar ayam untuk pondasinya.
Kekurangan pondasi cakar ayam: relatif lebih mahal
Jika Anda berniat untuk menggunakan pondasi cakar ayam untuk diaplikasikan ke bangunan Anda, maka Anda harus siap merogoh kocek lebih dalam.
Pondasi cakar ayam tergolong lebih mahal dibanding pondasi konvensional lainnya karena beberapa alasan, seperti pembuatannya yang memerlukan peralatan khusus dan tenaga ahli serta proses pembuatan yang cukup rumit.
Kekurangan pondasi cakar ayam: kurang cocok untuk bangunan kecil
Untuk rumah sederhana berlantai satu atau beratap pendek, cakar ayam kurang cocok jika dijadikan sebagai pondasi. Selain karena rumit juga kurang efisien. Oleh sebab itu, hanya cocok untuk proyek infrastruktur yang skalanya cukup besar atau hunian mewah.
Kekurangan cakar ayam: lebih rumit prosesnya
Kekurangan yang terakhir dari pondasi cakar ayam adalah proses pengerjaannya yang cukup rumit. Sertidaknya ada 3 langkah yang harus dikerjakan, yaitu proses pengukuran panjang, lebar serta kedalaman untuk penggalian tanah.
Setelah dilakukan pengukuran serta penggalian tanah, langkah berikutnya adalah penulangan pondasi serta proses bekisting yaitu konstruksi pendukung yang sifatnya temporal (sementara) yang berfungsi untuk membuat cetakan cor beton.
Itu dia tadi bahasan mengenai serba-serbi pondasi cakar ayam yang sangat penting untuk membantu Anda dalam menentukan jenis pondasi yang tepat untuk bangunan Anda.
Leave a Reply