Sebagai material bangunan, keramik memiliki masanya sendiri. Seiring berjalannya waktu, keramik bisa menjadi kusam, bernoda, retak, hingga kerusakan-kerusakan lain yang membuat keindahannya berkurang. Bukan hanya visual yang terganggu, masalah ini juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan hingga membahayakan penghuni rumah. Maka dari itu, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan metode tile on tile. -MegaBaja.co.id
Dibandingkan dengan membongkar keramik lalu memasang yang baru, metode tile on tile dianggap lebih efisien. Metode ini kerap menjadi pilihan praktis bagi banyak orang yang ingin merenovasi rumah bagian keramik tanpa harus memakan banyak waktu.
Berbagai jenis material lantai bisa memanfaatkan metode ini, mulai dari keramik, sintered stone, granit, hingga material lain dengan adhesive yang sesuai. Ciptakan Keindahan dan Kenyamanan Ruangan dengan Lantai Homogenous Tile.
Namun, seperti halnya berbagai metode lain dalam konstruksi bangunan, tile on tile juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Hal ini perlu dipertimbangkan agar kamu menemukan cara yang lebih sesuai saat renovasi rumah dengan risiko yang lebih kecil.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang tile on tile mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, hingga tips pemasangannya, simak artikel ini hingga akhir, ya!
Mengenal Tile on Tile
Pada umumnya, memasang keramik baru dilakukan setelah keramik lama dilepas. Namun, metode tile on tile menerapkan konsep yang berbeda. Tile on tile adalah sebuah metode memasang keramik baru di atas keramik lama tanpa dilepas. Dalam pengerjaannya, metode ini dianggap lebih praktis dan hemat waktu lantaran pekerja tidak perlu membongkar keramik lama satu per satu.
Tentunya, proses pasang keramik baru di atas keramik lama ini berbeda dengan proses pasang keramik pada umumnya. Ada cara khusus dan campuran berbeda agar keramik baru bisa melekat kuat di atas keramik lama.
Kelebihan Tile on Tile
Sebelum kamu membongkar keramik lama dan menggantinya dengan yang baru menggunakan metode konvensional, ketahui terlebih dahulu kelebihan memanfaatkan metode tile on tile. Siapa tahu, metode ini lebih cocok untukmu dari berbagai aspek kelebihannya. Berikut ini keunggulan memasang keramik baru dengan metode tile on tile:
1. Menghemat Waktu dan Tenaga
Dalam metode tile on tile, kamu tidak perlu membongkar keramik lama satu per satu yang umumnya memakan waktu lama. Selain itu, pembongkaran juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Pemasangan keramik di atas keramik akan menghemat waktu dan tenaga karena prosesnya jauh lebih cepat.
2. Lebih Sedikit Debu dan Limbah
Tanpa proses pembongkaran keramik, debu yang dihasilkan dalam pengerjaan pemasangan keramik baru akan lebih sedikit. Selain itu, limbah yang umumnya dihasilkan saat membongkar keramik juga nyaris tidak ada. Ketiadaan debu akan membuat lingkungan lebih sehat untuk bernapas dan tidak adanya limbah keramik lama juga menghindarimu dari pencemaran lingkungan.
3. Hemat Biaya
Sejalan dengan dua poin di atas, tidak adanya proses pembongkaran keramik lama membuatmu bisa lebih hemat biaya dari berbagai aspek. Biaya tenaga kerja untuk pembongkaran hingga biaya yang bisa saja ada untuk membuang keramik lama dan sisa-sisa limbah lainnya.
4, Cocok untuk Berbagai Jenis Ruangan
Pengaplikasian metode tile on tile tidak terbatas pada ruangan-ruangan tertentu saja. Kamu bisa memasang keramik di atas keramik di manapun kamu mau, baik itu di ruangan kering maupun basah. Syaratnya, gunakan mortar yang tepat untuk membuat keramik baru merekat kuat dan tahan lama.
Kekurangan Tile on Tile
Metode tile on tile memang terlihat lebih praktis dan efisien dengan segala kelebihannya, bukan? Namun, kamu juga harus mempertimbangkan risiko atau kekurangan yang menyertai metode ini sebelum mengambil keputusan. Untuk itu, berikut beberapa kekurangan pemasangan keramik dengan metode tile on tile:
1. Kerusakan Keramik Lama Tidak Dapat Tertutupi
Metode tile on tile hanya memasangkan keramik baru di atas keramik lama. Sehingga, jika ada keramik lama yang berlubang, tidak rata, atau ada kerusakan di bagian dalamnya, kamu tidak bisa mengatasinya dengan tile on tile. Untuk melakukan perbaikan, pembongkaran tetap perlu dilakukan.
2. Tinggi Lantai akan Bertambah
Menambahkan lapisan keramik baru di atas keramik lama secara otomatis akan menambah ketinggian lantai. Untuk sebagian ruang, hal ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun, jika ruangan terpisah oleh pintu maupun elemen lain, ketinggian ini membuatmu perlu menyesuaikan ulang pintu agar tetap dapat menutup dan membuka dengan baik.
3. Tidak Semua Jenis Keramik Cocok
Sayangnya, ada beberapa jenis keramik yang tidak cocok menggunakan metode tile on tile. Maka dari itu, kamu harus memastikan terlebih dahulu sebelum membelinya. Pastikan juga lapisan keramik lama memiliki permukaan yang stabil dan kuat untuk menahan lapisan baru di atasnya.
4. Perlu Mortar Khusus
Agar keramik baru bisa menempel dengan kuat pada keramik lama, diperlukan mortar khusus dengan daya rekat yang sesuai. Mortar khusus bisa lebih mahal daripada mortar yang pada umumnya digunakan untuk memasang keramik dengan cara konvensional.
Cara Pengerjaan Tile on Tile
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses pemasangan keramik baru di atas keramik lama tidak sama dengan proses pemasangan keramik biasa. Ada cara tersendiri yang harus kamu perhatikan agar pemasangannya benar. Berikut ini tahapan dalam mengaplikasikan metode tile on tile:
1. Cek Kondisi Keramik Lama
Agar keramik baru bisa merekat sempurna, keramik lama perlu dalam kondisi yang baik. Pastikan tidak ada kotoran yang menempel di keramik lama, seperti jamur, debu, lumut, atau noda minyak. Jika ada, segera bersihkan.
Kamu juga perlu memastikan bahwa keramik lama dalam posisi yang datar atau rata. Jika terdapat keramik yang pecah atau terangkat, perbaikan perlu dilakukan dengan cara mengisi semen di bagian rusak tersebut. Pastikan ketinggian setelah diperbaiki setara dengan keramik lain.
2. Aplikasikan Mortar Khusus
Saat keramik sudah bersih dan dalam kondisi yang baik, aplikasikan mortar khusus untuk pemasangan keramik di atas keramik. Gunakan roskam bergerigi saat mengaplikasikan mortar agar keramik baru bisa merekat lebih kuat. Penggunaan roskam akan membentuk garis-garis yang membuat mortar dan keramik mengikat kuat.
3. Pasang Keramik Baru
Setelah mortar siap, selanjutnya kamu bisa mulai memasang keramik baru. Pasanglah keramik baru dengan nat berlawanan arah antara nat keramik baru dan nat keramik lama. Untuk teknik tile on tile, keramik baru tidak perlu diredam terlebih dahulu.
4. Isi Sela Keramik dengan Nat
Jika pemasangan keramik sudah rata, isi sela-sela keramik dengan nat khusus. Hal ini dilakukan agar nat dapat menahan muat susut keramik. Jangan menggunakan semen untuk mengisi nat, karena material ini sifatnya kurang fleksibel. Tunggu nat mengering sekitar 24 jam.
5. Tambah Expansion Joint
Langkah terakhir, tambahkan nat yang diperlebar atau expansion joint pada keramik di setiap luasan 8×8 meter atau 6×6 meter.
Nah, itu tadi beberapa informasi seputar metode tile on tile atau memasang keramik di atas keramik. Jangan lupa untuk menyesuaikan daun pintu ketika kamu menggunakan metode ini. Keramik lama yang tidak dibongkar dan dipasang keramik baru di atasnya biasanya akan meningkatkan ketinggian lantai hingga sekitar 2 cm.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan tile spacer saat memasang keramik agar tidak bergerak. Dengan begitu, keramik baru di atas keramik lama bisa menjadi rata dan nyaman untuk digunakan.
Leave a Reply