Rumah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siapa saja yang menjadi penghuninya. Baik itu anak kecil, orang dewasa hingga lanjut usia. Tidak semua rumah hanya ditempati oleh keluarga kecil saja, banyak juga yang bahkan ditempati oleh multigenerasi, ada balita, anak-anak hingga orang tua. Maka, bagaimana cara menciptakan hunian yang nyaman dan aman untuk penghuni multigenerasi seperti ini?-MegaBaja.co.id
Berbagi tempat tinggal dengan penghuni yang memiliki rentang usia yang beragam mungkin akan memberikan banyak pandangan dan perspekti yang berbeda. Mulai dari penerapan desain, denah rumah, dan segala sesuatu yang menyangkut kondisi rumah. Hal tersebut tentu tidak jarang memicu konflik dan perdebatan. Ada langkah-langkah dan tips yang bisa kamu lakukan untuk menciptakan hunian yang nyaman untuk semua penghuni rumah dengan rentang usia yang beragam seperti ini. Mau tahu? Yuk simak terus!
Tips Membangun Hunian Multigenerasi yang Nyaman
Rumah yang ditinggali bersama, tentu sudah seharusnya dinikmati bersama-sama juga. Kebutuhan setiap orang pasti berbeda-beda, namun selalu ad acara untuk menciptakan kenyamanan yang bisa dinikmati bersama-sama.
Membangun hunian multigenerasi yang nyaman tentu memerlukan beberapa pemikiran yang terbuka dan fleksibel. Bagaimana caranya menciptakan rumah yang serbaguna namun tetap cantik dan sesuai selera. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan jika kamu ingin membangun rumah multigenerasi yang nyaman untuk semua anggota keluarga.
Perhatikan Akses Untuk Seluruh Penghuni Rumah
Multigenerasi di sini bisa kita simpulkan dengan umur penghuni yang beragam, mulai dari yang paling muda hingga lanjut usia. Tidak jarang penghuni lanjut usia sudah renta dan membutuhkan akses yang mudah di dalam rumah, begitu pun dengan anak-anak balita yang sedang hobi mengeksplore setiap ruangan. Maka menyediakan aksesibilitas yang baik di rumah menjadi poin utama.
Hal ini bisa dimulai dengan meniru konsep rumah open space, sekat antar ruangan dihilangkan untuk mempermudah akses bolak-balik penghuni rumah, terlebih jika kamu memiliki penghuni lansia yang menggunakan kursi roda. Selain itu, tempatkan mereka di lantai utama dengan akses termudah sehingga penghuni lansia di rumahmu bisa mengakses segala kebutuhannya tanpa harus menunggu bantuan.
Selain memudahkan mobilitas penghuni lanjut usia di rumahmu, konsep ini juga bermanfaat untuk menambah kedekatan antar penghuni. Area yang saling terbuka dan menyatu akan memudahkan kamu untuk memantau segala kegiatan tanpa terhalang sesuatu apapun. Lebih mudah juga untuk mengontrol si kecil yang mungkin sedang aktif-aktifnya merangkak kesana kemari.
Denah Kamar yang Sesuai
Jika kamu memiliki hunian dua lantai, maka kamu bisa meletakkan kamar anak-anak secara berdekatan dan terpisah dari area orang tua. Dengan begitu, privasi masing-masing penghuni rumah akan tetap terjaga dengan baik. Begitu pun dengan kamar kakek-nenek, seperti yang disebutkan sebelumnya, lebih baik diletakkan di lantai utama atau di area dengan aksesibilitas yang memudahkan mereka untuk beraktivitas secara mandiri.
Membuat Ruangan Multifungsi
Alih-alih membuat ruangan untuk kegiatan khusus, pada rumah multigenerasi maka sebaiknya kamu juga membuat ruangan yang multifungsi. Sebuah ruangan idealnya memiliki akses yang mudah serta pencahayaan dan ventilasi yang baik, maka saat kamu membuat sebuah ruangan, pastikan semua ruangan tersebut cukup ideal untuk diubah menjadi ruangan lain. Misalnya ruangan bermain bisa diubah menjadi kamar tidur dan sebagainya.
Anggota keluarga tentunya bisa saja bertambah, maka menyediakan sebuah ruangan multifungsi yang bisa diubah fungsi sesuai situasi merupakan poin plus.
Memperhatikan Privasi Setiap Penghuni Rumah
Jika terdapat beberapa anggota rumah di dalamnya, maka kamu sudah harus memikirkan bagaimana cara mengatur privasi dari masing-masing penghuni rumah. Setidaknya per-anggota keluarga harus memiliki ruang privasi, minimalnya kamar tidur yang mencakup kebutuhan pribadinya.
Hal ini mungkin tidak terlalu terpikirkan karena berpikir bahwa yang berada di rumah tersebut adalah satu keluarga. Namun nyatanya mengatur privasi dari setiap individu di rumah akan menciptakan kenyamanan dan ketenangan sehingga masing-masing penghuni bisa hidup berdampingan dengan nyaman.
Atur Area Penyimpanan
Semakin banyak penghuni, maka semakin banyak juga barang yang terdapat di dalam rumah. Untuk mencegah barang tercampur dan menyebabkan keributan di kemudian hari, maka sebaiknya atur area penyimpanan sejak awal. Menyediakan tempat peyimpanan yang luas juga bisa menjadi solusi, tentu jangan lupa juga untuk memberikan tanggung jawab pada seluruh penghuni rumah untuk merapikan barang-barangnya sendiri.
Menyediakan Pintu Masuk Terpisah
Walau tidak terlalu darurat, namun menyediakan pintu masuk terpisah bisa menjadi hal yang menambah kenyamanan bagi penghuni rumah. Peraturan ini tentu tidak se-kaku itu, misal dengan menyediakan tiga pintu, mulai dari pintu depan, samping dan belakang. Dengan banyaknya pintu masuk maka setiap anggota keluarga bisa dengan leluasa untuk memiliki akses ke dalam rumah dan akan merasa memiliki otonomi sendiri walaupun berada di satu atap yang sama.
Nah, dari beberapa tips di atas, apakah kamu termasuk orang yang terbiasa untuk tinggal bersama atau tidak? Tenang saja, hal yang sangat wajar jika seseorang tidak suka rumahnya terlalu penuh dan sesak dengan banyak penghuni. Maka dibutuhkan tips untuk menciptakan kenyamanan saat tinggal bersama-sama di sebuah rumah. Namun, terlepas dari itu, rumah dengan konsep multigenerasi ini tentunya juga memiliki sisi negative dan positifnya tersendiri.
Yuk kita bahas sisi negative dan positif dari rumah dengan konsep multigenerasi ini. Check this out!
Sisi Positif dan Negatif dari Rumah Multigenerasi
Sisi Positif Rumah Multigenerasi
- Bisa menambah kedekatan dan waktu kebersamaan dengan keluarga, seperti hubungan paman-bibi dan keponakan, kakek-nenek dan cucu-cucunya.
- Memiliki lebih banyak partner untuk mengurus rumah, seperti membantu memasak, membereskan rumah hingga menjaga anak.
- Saling menjaga keamanan, terutama jika kamu tinggal dengan orang tua. Maka mereka akan merasa lebih aman karena tinggal dengan seseorang yang lebih muda dan dapat diandalkan
- Menghemat pengeluaran. Biaya perawatan satu rumah tentunya akan lebih murah daripada harus menyewa rumah lain dan menambah pengeluaran
Sisi Negatif Rumah Multigenerasi
- Resiko kurang privasi. Setelah berumah tangga dan memiliki keluarga baru, seseorang tentu membutuhkan kehidupan baru dan privasi yang baru. Tinggal bersama-sama di satu atap dengan keluarga yang lain tentu akan mengurangi privasi yang dimiliki.
- Lebih banyak pekerjaan rumah. Hal tersebut sesuai dengan banyaknya penghuni yang ada di dalam rumah. Semakin banyak orang yang tinggal di dalamnya, maka pekerjaan rumah pun semakin bertambah.
- Rentan terjadi perdebatan dan selisih paham. Tinggal dengan keluarga lain atau dengan orang tua tentu harus pintar menyesuaikan pendapat. Jika tidak, maka resiko perdebatan dan selisih paham akan semakin besar dan tentu akan membuat penghuni tidak merasa nyaman.
Lebih dari mempersiapkan denah dan ruangan, keputusan untuk tinggal bersama dalam satu rumah adalah keputuasan yang membutuhkan banyak pemikiran yang terbuka dan tegas. Selain memberikan kenyamanan pada masing-masing penghuni, penghuni rumah juga harus mengetahui tanggung jawab dan saling menghormati agar tercipta suasana nyaman dan rumah menjadi tempat pulang yang dirindukan. Semoga bermanfaat, ya!
Leave a Reply