Membangun rumah atau gedung adalah pekerjaan yang luar biasa sulit. Banyak keputusan penting yang harus diambil, termasuk apakah akan mempekerjakan tukang harian atau tukang borongan. -MegaBaja.co.id
Pemilihan antara tukang harian dan borongan perlu pertimbangan dan perhitungan yang matang. Tapi, sebelum membahas apa saja faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih tukang bangunan, yuk kita pahami dulu perbedaan mendasar antara tukang harian dan tukang borongan. Ketahui 9 Tips Memilih Tukang yang Baik Berikut Ini!
Perbedaan Tukang Harian dan Tukang Borongan
Tukang harian adalah pekerja konstruksi yang digaji berdasarkan jam kerja. Sedangkan, tukang borongan digaji berdasarkan proyek yang diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, sehingga imbalannya tetap sesuai dengan keputusan yang telah disepakati di awal.
Pekerjaan melibatkan pengelolaan proyek secara keseluruhan. Dimulai dari pembentukan tim kerja yang terdiri dari beberapa tukang, pembelian bahan, pengelolaan waktu agar sesuai dengan tujuan hingga pengelolaan anggaran. Nah, semua itu menjadi tanggung jawab tukang borongan. Oleh karena itu, jika dilihat dari segi tanggung jawab pekerjaan, tukang borongan cenderung memiliki tanggung jawab yang lebih besar.
Sebaliknya, tukang harian bertanggung jawab atas tugas-tugas yang lebih terfokus dan spesifik. Tukang harian umumnya ditempatkan pada tugas yang berkaitan dengan keahlian mereka. Seperti misalnya tukang atap yang secara khusus bekerja untuk memasang atau memperbaiki atap bangunan.
Di sisi lain, Co-founder dan CEO Gravel Georgi Ferdwindra Putra menjelaskan bahwa tidak semua proyek konstruksi membutuhkan tukang harian atau tukang borongan. Kontraktor atau developer kadang mengatur pekerjaan sesuai dengan kebutuhan proyek mereka sendiri.
Nah, untuk lebih jelasnya, yuk kita lihat perbedaan antara tukang harian dan tukang borongan di bawah ini.
Sistem Pembayaran
- Tukang harian: dibayar per hari
- Tukang borongan: dibayar berdasarkan proyek dalam jangka waktu tertentu. Umumnya biayanya sesuai dengan yang disepakati di awal.
Tukang harian sebenarnya bisa lebih hemat, asal selama pekerjaan mereka diawasi setiap hari. Jadi, tidak ada pekerjaan yang tertunda atau keterlambatan material.
Waktu Penyelesaian
- Tukang harian: cenderung lebih lama dalam menyelesaikan proyek.
- Tukang borongan: lebih cepat daripada tukang harian.
Tukang borongan lebih cepat karena melibatkan banyak orang dengan waktu yang telah ditetapkan (terbatas). Sehingga, tukang borongan cenderung ingin menyelesaikan tugas secepat mungkin.
Kualitas Hasil Pekerjaan
- Tukang harian: menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang lebih detail.
- Tukang borongan: hasil pekerjaan kurang maksimal karena buru-buru menyelesaikannya .
Jika ada hasil yang kurang memuaskan dan butuh pergantian pekerja, proses pemutusan pekerjaan tukang harian lebih mudah daripada tukang borongan.
Fokus dan Tanggung Jawab
- Tukang harian: lebih fokus karena dipekerjakan berdasarkan keahliannya.
- Tukang borongan: tanggung jawabnya lebih besar karena berkaitan dengan pengelolaan proyek keseluruhan.
Efisiensi
- Tukang harian: lebih tinggi sebab memerlukan keahlian spesifik.
- Tukang borongan: Efisiensi dari biaya dan waktu karena menerapkan strategi tertentu. Contohnya dari penggunaan bahan bangunan.
Itulah beberapa perbedaan antara tukang harian dan tukang borongan. Selanjutnya, yuk kita bahas kelebihan dan kekurangan dari kedua tukang tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Tukang Harian
Kelebihan dari tukang harian cukup banyak. Pertama, kualitas pekerjaan dari tukang harian jauh lebih teliti dan rapi. Kamu juga tidak perlu menyiapkan dana yang terlalu besar dalam satu waktu, melainkan bisa dicicil.
Selain itu, jika menggunakan tukang harian, kamu bisa menghentikan tukang secara langsung jika hasil pekerjaannya dirasa kurang memuaskan. Tapi ingat, kamu harus memiliki alasan yang jelas saat ingin memberhentikan tukang tersebut. Jangan sampai alasan tersebut merugikan mereka.
Sedangkan, kekurangan dari sistem tukang harian ini adalah waktu pengerjaan yang rentan dipermainkan oleh oknum tertentu.
Misalnya, pekerjaan yang seharusnya selesai dalam satu hari, malah dibuat menjadi dua hari. Ini dilakukan agar tukang tersebut memperoleh lebih banyak keuntungan. Apabila hal ini terjadi, kamu otomatis harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk pekerjaan pembangunan atau renovasi rumah kamu.
Banyak yang sudah mengalami kejadian tersebut. Hal ini biasanya terjadi karena mereka tidak tahu perbedaan antara pekerja harian dan borongan. Agar tidak seperti itu, awasi pekerjaan mereka secara rutin, atau supaya lebih aman kamu bisa membuat kontrak yang jelas antara kedua belah pihak. Sehingga, tidak ada yang dirugikan.
Kelebihan dan Kekurangan Tukang Borongan
Jika kamu mempekerjakan tukang borongan, kamu tidak perlu khawatir dengan waktu pengerjaan pembangunan atau renovasi. Sebab, sistem ini biasanya mengestimasikan seberapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kemudian, kamu juga tidak perlu ribet membeli bahan-bahan yang dibutuhkan sebab tukang borongan biasanya telah menyediakan semua keperluan yang dibutuhkan.
Di sisi lain, harga tukang borongan juga relatif murah serta waktu yang dibutuhkan pun biasanya lebih cepat daripada tukang harian.
Adapun, kekurangan dari sistem tukang borongan adalah kamu harus menyiapkan total biaya pembangunan dalam jumlah besar dalam satu waktu. Dan yang lebih buruk lagi adalah kualitas pekerjaan yang kurang baik karena kejar target dan terburu-buru ingin selesai.
Untuk mengatasinya, carilah tukang yang berkualitas dan tidak asal bekerja. Coba tanya ke orang sekitar dan toko bangunan mengenai tukang yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan kamu.
Jangan lupa selalu awasi pekerjaan mereka agar pekerjaan tidak dilakukan asal-asalan. Tentu kamu tidak mau kan sudah banyak mengeluarkan uang tapi kualitasnya kurang baik dan perlu diperbaiki di kemudian hari?
Biaya Tukang Harian dan Tukang Borongan
Setelah memahami bagaimana perbedaan, kelebihan serta kekurangan dari tukang harian dan tukang borongan, kini saatnya kita membahas biaya kedua tukang tersebut.
Biaya tukang harian bervariasi, tapi rata-rata Rp. 150.000 – Rp. 220.000 per hari. Kemudian, untuk mencari berapa biaya yang harus dikeluarkan, kamu bisa memakai rumus jumlah tukang dikalikan dengan banyak hari kerja.
Misalnya, kamu ingin merenovasi rumah yang ukurannya 200m², kamu membutuhkan 12 tukang dengan pekerjaan yang harus selesai selama 6 bulan. Asumsi biaya pertukang adalah Rp. 180.000 per hari. Maka:
Rp. 180.000 x 12 x 180 = Rp. 388.800.000
Untuk tukang borongan, asumsikan bahwa rata-rata harga borongan tukang bangunan adalah Rp. 1.500.000/m². Jadi, jika kamu merenovasi rumah yang ukurannya 200m², berikut biaya yang dibutuhkan:
Rp1.500.000 x 200 = Rp300.000.000
Meski demikian, kamu tetap harus mengedepankan kualitas bangunan. Mengingat tukang harian biasanya lebih detail dan rapi.
Pertimbangan dalam Memilih Tukang Harian dan Tukang Borongan
Sebelum memilih tukang harian atau tukang borongan, sebaiknya kamu pertimbangkan dulu faktor-faktor berikut ini.
Jenis Proyek
Untuk proyek kecil dan sederhana seperti renovasi ruangan, mungkin lebih baik pilih tukang harian. Namun, jika proyek itu berskala besar seperti membangun rumah atau bangunan komersial, memilih tukang borongan bisa jadi lebih efisien.
Waktu
Jika proyek harus selesai dengan cepat, pilih tukang borongan. Karena, mereka bisa mengelola jadwal dan mengerahkan banyak tukang untuk menyelesaikan proyek dengan waktu cepat. Tapi mungkin kamu harus rela mengorbankan kualitas.
Apabila waktu bukanlah prioritas, tukang harian bisa menjadi pilihan yang tepat sebab mereka lebih fleksibel dan hasil pekerjaan juga lebih rapi dan teliti.
Keterampilan Khusus
Jika proyek kamu memerlukan keterampilan khusus seperti pemasangan listrik atau perbaikan sistem saluran air, pilihlah tukang harian. Sebab, pekerjaan seperti itu harus ahli dan berpengalaman atau bahkan bersertifikasi.
Faktor-faktor di atas bisa menjadi acuan untuk memilih tukang harian atau borongan. Dan jika ditanya lebih baik yang mana, jawabannya adalah sesuai kebutuhan konstruksi yang akan kamu garap. Apakah itu dalam skala kecil atau besar. Semoga bermanfaat!
Leave a Reply