Memplester lantai dengan benar merupakan langkah penting dalam konstruksi dan renovasi rumah. Hal ini karena lantai berfungsi sebagai dasar yang menopang seluruh struktur di atasnya. Salah satu masalah umum yang sering terjadi adalah retaknya lantai setelah beberapa waktu. Untuk menghindari masalah ini, diperlukan teknik dan pemahaman khusus dalam proses pengerjaan plester lantai. -MegaBaja.co.id
Lantai adalah elemen penting dalam sebuah ruangan. Tidak hanya memberikan kenyamanan, lantai juga dapat mendukung estetika secara keseluruhan. Oleh karena itu, banyak orang tidak segan untuk mengeluarkan biaya lebih demi mendapatkan lantai yang berkualitas.
Jika kamu baru pertama kali mencoba memplester lantai, proses ini mungkin tampak sulit.
Mendapatkan lantai yang baik tidak hanya bergantung pada material yang digunakan, tetapi juga pada proses plester yang dilakukan dengan benar. Proses yang tidak tepat bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk retakan pada lantai.
Dengan persiapan yang baik dan panduan yang jelas, kamu bisa melakukannya dengan hasil yang memuaskan. Memahami teknik dasar sangat penting untuk mencapai hasil akhir yang optimal.
Cara Plester Lantai Anti Retak
Untuk membantumu mendapatkan plester lantai anti retak, berikut ini adalah panduan lengkap yang bisa diikuti:
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Sebelum melakukan proses plester lantai, kamu harus memastikan bahwa semua alat dan bahan yang dibutuhkan tersedia. Alat-alat seperti sekop, ember, cangkul, pengaduk semen, hingga penggaris adalah beberapa perlengkapan dasar yang harus kamu siapkan. Jangan lupa juga untuk menyediakan troli atau gerobak kecil untuk memudahkan pengangkutan bahan. Cara Memilih Semen Terbaik, Ciri Semen Berkualitas.
Jangan lupa, kualitas bahan seperti pasir, semen, dan air juga sangat mempengaruhi hasil akhir. Pastikan semua bahan dalam kondisi baik dan jumlah yang cukup. Pasir harus bersih dari lumpur dan kotoran. Untuk semen, sebaiknya dalam kondisi segar dan tidak menggumpal serta air yang digunakan harus bebas dari kontaminan. Pemilihan material yang berkualitas akan berdampak langsung pada kekuatan dan daya tahan lantai.
2. Bersihkan Permukaan Lantai
Pastikan permukaan lantai benar-benar bersih dari segala kotoran, debu, dan minyak sebelum proses plester dilakukan. Kebersihan permukaan sangat penting untuk memastikan plesteran menempel dengan baik dan kuat. Untuk membersihkan kotoran dan debu, gunakan sapu atau vacuum cleaner.
Sementara untuk noda minyak, kamu bisa menghilangkannya dengan deterjen atau pembersih khusus. Langkah pembersihan ini penting karena sisa kotoran atau minyak dapat mengganggu proses penempelan plester. Selain itu, lantai yang tidak bersih berpotensi menyebabkan retakan di kemudian hari.
3. Campur Adukan Semen dengan Proporsi yang Tepat
Adukan semen yang benar adalah kunci untuk mendapatkan plester yang kuat dan tahan lama. Proporsi yang tepat biasanya adalah 1 bagian semen : 3 bagian pasir : 0,5 bagian air. Mulailah dengan mencampurkan semen dan pasir kering terlebih dahulu, pastikan semuanya tercampur merata.
Setelah itu, tambahkan adonan tersebut dengan air sedikit demi sedikit. Terus aduk hingga mencapai kekentalan yang diinginkan. Pastikan adukan tidak terlalu kental, karena akan sulit untuk diratakan. Sebaliknya, adukan yang terlalu cair dapat menyebabkan lantai menjadi lemah dan mudah retak saat mengering.
4. Basahi Permukaan Lantai
Selanjutnya, kamu bisa membahasi permukaan lantai dengan air sebelum memulai proses plester. Pembasahan ini bertujuan untuk mencegah lantai menyerap air dari adukan semen terlalu cepat. Jika hal tersebut terjadi, plesteran bisa cepat kering dan mudah retak. Kamu bisa menggunakan sprayer untuk menyemprotkan air secara merata atau sikat untuk mengaplikasikannya.
Penting untuk memastikan bahwa lantai tidak terlalu basah. Kamu bisa membuatnya cukup sampai lembab. Jika lantai terlalu basah, adukan semen bisa menjadi terlalu cair dan sulit untuk menempel dengan baik.
5. Aplikasikan Plester
Setelah memastikan lantai sudah dibasahi dengan benar, langkah berikutnya adalah mengaplikasikan plester. Mulailah dari sudut ruangan atau area yang paling jauh dari pintu keluar agar kamu tidak harus melewati area yang sudah diplester. Gunakan cangkul atau sekop untuk menaruh adukan semen di lantai. Kemudian, ratakan dengan jidar atau penggaris.
Jidar dapat digerakkan secara maju mundur untuk menyebarkan adukan secara merata. Alat ini membantu menghilangkan kelebihan adukan dan mengisi area yang mungkin kurang terisi, sehingga permukaan lantai menjadi lebih rata dan rapi. Untuk ketebalan plester, biasanya sekitar 1,5 hingga 2 cm, namun bisa disesuaikan tergantung kebutuhan.
Ketika meratakan adukan, lakukan dengan gerakan halus dan konsisten. Jangan menekan terlalu keras atau menarik terlalu cepat, karena bisa menyebabkan garis-garis atau tonjolan pada permukaan plester. Gerakan yang stabil dan tenang akan membantu menghasilkan permukaan yang rata dan mulus.
6. Buat Pola Pemuaian (Expansion Joints)
Ada sebuah pola untuk mengurangi risiko retakan pada plester lantai, yakni pola pemuaian atau sering disebut expansion joints. Tanpa pola pemuaian, tekanan internal yang terjadi akibat perubahan volume bisa menyebabkan plester retak.
Kamu bisa membuat pola ini dengan cara memberi alur berjarak, biasanya setiap 1-2 meter. Buatlah dengan menggunakan sekop agar tercipta alur dangkal pada permukaan plester yang masih basah. Pastikan alur-alur ini cukup dalam untuk memberikan ruang gerak bagi plester, tetapi tidak terlalu dalam sehingga merusak struktur lantai. Dengan adanya pola pemuaian, lantai akan lebih fleksibel dan tahan terhadap perubahan suhu yang ekstrem.
7. Tunggu Plester Kering
Setelah proses plesteran selesai, langkah berikutnya adalah memastikan plester mengering dengan baik. Pengeringan yang tepat sangat penting untuk mencegah retakan yang disebabkan oleh penguapan air yang terlalu cepat. Plester yang mengering terlalu cepat bisa menjadi rapuh dan rentan terhadap retakan. Oleh karena itu, penting untuk membiarkan plester mengering secara alami, tanpa terburu-buru.
Untuk menjaga kelembaban plester selama proses pengeringan, hindari paparan langsung sinar matahari dan angin kencang. Kamu bisa menutup permukaan lantai dengan kain basah atau plastik untuk mempertahankan kelembaban.
Proses pengeringan biasanya memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada ketebalan plester dan kondisi cuaca. Pastikan plester benar-benar kering sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, seperti pemasangan keramik atau finishing lainnya.
Penyebab Plester Lantai Cepat Retak
Jika lantai yang baru diplester cepat retak, ada beberapa penyebab utama yang menyebabkan hal ini terjadi dan perlu menjadi perhatian, yakni:
1. Kesalahan dalam Teknik Aplikasi
Teknik aplikasi plester yang tidak tepat, seperti ketebalan yang berlebihan atau ketidakteraturan dalam penerapannya dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata. Tekanan ini dapat memicu munculnya retakan seiring berjalannya waktu.
2. Kualitas Material yang Buruk
Plester harus memiliki komposisi yang tepat. Oleh karena itu, kualitas material sangat berpengaruh pada ketahanan plester. Penggunaan semen berkualitas rendah atau pasir yang mengandung kotoran dapat menyebabkan plester kehilangan kekuatan yang membuatnya mudah retak.
3. Pergerakan Struktur Bangunan
Biasanya, bangunan baru sering mengalami penyesuaian struktur yang bisa menimbulkan pergerakan kecil. Pergerakan ini, ditambah dengan getaran dari aktivitas sekitar, seperti lalu lintas, dapat memberikan tekanan pada plester dan menyebabkan retak.
4. Faktor Lingkungan
Suhu yang ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin, serta kelembaban yang tidak stabil, dapat mempengaruhi proses pengeringan plester. Pengeringan yang terlalu cepat atau lambat bisa menyebabkan penyusutan tidak merata, sehingga timbul retakan.
5. Kurangnya Perawatan
Sering kali, perawatan setelah plesteran diabaikan. Padahal, perawatan yang baik, seperti menjaga kelembaban dengan penyiraman atau penutupan, sangat penting untuk mencegah retakan. Tanpa perawatan yang tepat, plester bisa cepat retak saat mengering.
Memplester lantai adalah proses yang membutuhkan perhatian dan ketelitian. Dengan mengikuti langkah-langkah yang benar, kamu bisa mendapatkan lantai yang kuat, tahan lama, dan bebas retak.
Tidak hanya meningkatkan estetika ruangan, lantai yang berkualitas juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuni rumah. Selalu pastikan untuk menggunakan bahan berkualitas dan mengikuti teknik yang tepat untuk hasil terbaik. Semoga informasi ini bermanfaat!
Leave a Reply