Rumah menjadi panggung utama dalam tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, tak dapat disangkal betapa pentingnya untuk menciptakan lingkungan rumah yang tidak hanya nyaman, tetapi juga ramah bagi anak-anak. Konsep rumah ramah anak tidak sekadar membangun struktur fisik yang aman dan nyaman. Namun, rumah ramah anak juga harus menciptakan atmosfer yang mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh. -MegaBaja.co.id
Menciptakan rumah ramah anak memerlukan pemikiran yang matang dan perencanaan yang cermat. Salah satu hal pertama yang perlu dipertimbangkan dalam menciptakan rumah yang ramah anak adalah desain ruang. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan keamanan dalam rumah. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjadikan rumah ramah anak yang aman dan nyaman:
Simak juga artikel serupa tentang tips dekorasi ruangan anak.
Tips Rumah Ramah Anak
1. Gunakan Furniture yang Kokoh
Ketika kita berbicara tentang keselamatan anak di rumah, penting untuk mempertimbangkan segala aspek yang mungkin menimbulkan risiko bagi mereka. Salah satu hal yang sering diabaikan adalah pemilihan furniture yang aman.
Kursi atau lemari yang tinggi dan mudah goyang dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan anak-anak. Bayangkan jika anak-anak memanjat atau bermain di sekitar furniture tersebut, ada risiko besar bahwa furnitur tersebut bisa roboh dan menimpa mereka.
Untuk menghindari hal ini, penting untuk menggunakan kursi atau lemari yang lebih kokoh dan stabil. Kamu juga dapat mmempertimbangkan untuk menghindari penggunaan furnitur yang tinggi secara keseluruhan.
2. Perhatikan Penempatan Kabel dan Stop Kontak
Risiko tersengat listrik merupakan kekhawatiran utama, terutama bagi orang tua dengan anak-anak kecil di rumah. Posisi stop kontak dan kabel yang terbuka seringkali menarik perhatian anak-anak dan bisa berakhir dengan kecelakaan yang serius. Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil.
Pertama-tama, penting untuk menempatkan stop kontak pada area tinggi yang sulit dijangkau oleh anak-anak. Ini dapat dilakukan dengan memilih posisi yang agak tinggi di dinding atau menggunakan stop kontak pop up yang tidak terlihat saat tidak digunakan. Hal ini tidak hanya mengurangi risiko tersengat listrik, tetapi juga mencegah anak-anak dari mencoba-coba memasukkan benda-benda ke dalam stop kontak.
Selain itu, penting juga untuk merapikan kabel-kabel listrik di rumah. Kabel yang terjepit di bawah furnitur atau menggantung di dinding dapat menjadi daya tarik bagi anak-anak yang ingin menjelajahi. Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk merapikan kabel-kabel dan menyimpannya dalam tempat yang aman atau menggunakan penutup kabel untuk mencegah akses anak-anak.
3. Gunakan Furniture dengan Sudut Tumpul
Benda-benda bersudut lancip, seperti meja atau kursi, dapat menjadi sumber potensi bahaya bagi anak-anak yang aktif bermain. Untuk mengurangi risiko cedera, disarankan untuk menggunakan furniture yang memiliki sudut tumpul atau bahkan meja dengan desain bundar.
Jika kamu memiliki perabot bersudut lancip, ada solusi sederhana yang dapat diterapkan, yaitu menambahkan pelindung sudut berbahan karet di ujung-ujung tajam tersebut. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya luka atau cedera jika anak-anak terbentur pada sudut-sudut tersebut saat bermain.
4. Tambahkan Pagar di Area Tertentu
Beberapa ruangan memiliki potensi bahaya yang lebih besar bagi anak-anak jika tidak diawasi dengan baik, seperti dapur, tangga, atau bahkan kolam renang. Dalam hal ini, pemasangan pagar di area-area berisiko tersebut menjadi sangat penting.
Pagar-pagar berfungsi sebagai penghalang fisik yang dapat mencegah akses anak-anak ke ruang yang berpotensi membahayakan mereka. Sehingga, saat anak-anak berada di rumah, orang tua dapat sedikit lebih tenang karena mereka tahu bahwa akses anak-anak terhadap ruangan berbahaya telah dibatasi.
Pemilihan pagar haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan desain rumah. Pagar bisa berupa pagar pengaman tangga untuk mencegah jatuh dari tangga. Pagar juga bisa menjadi pengaman kolam renang, atau bahkan pembatas area di dapur.
5. Pasang Karpet Lantai atau Material Lantai Anti Slip
Saat anak sedang belajar berjalan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah jenis lantai yang digunakan di rumah. Keramik yang berpotensi licin dapat menjadi sumber risiko terpeleset bagi anak-anak yang sedang belajar berjalan. Untuk mengurangi risiko ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil.
Pertama-tama, jika rumahmu sudah menggunakan keramik licin, pertimbangkan untuk memasang bahan lantai anti slip atau memasang karpet di area-area tertentu. Karpet tidak hanya memberikan lapisan tambahan yang aman bagi anak-anak yang bermain di lantai, tetapi juga menambah kenyamanan ruangan. Pastikan untuk memilih karpet yang empuk dan berkualitas tinggi untuk hasil yang optimal.
Khususnya di kamar mandi, lantai yang licin menjadi sangat berbahaya karena kelembaban yang tinggi. Selain menggunakan bahan lantai anti slip, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mengaplikasikan epoxy pada lantai. Beberapa jenis epoxy dapat membuat lantai menjadi lebih anti slip, sehingga mengurangi risiko terjatuh di area kamar mandi.
6. Gunakan Cat Dinding Khusus
Meskipun kamu telah menyiapkan ruang khusus bagi anak-anak untuk bermain, tetap ada kemungkinan bahwa mereka akan mencoret-coret dinding di ruangan lainnya. Untuk menghindari hal ini dan memudahkan proses pembersihan, kamu dapat menggunakan cat dinding khusus yang tahan noda dan cairan.
Cat dinding ini dirancang khusus untuk mencegah penyerapan noda dan cairan ke dalam dinding. Dengan begitu, kamu cukup dengan membersihkannya menggunakan lap basah saat anak-anak beraksi. Ini tidak hanya menjaga keindahan dinding, tetapi juga menghemat waktu dan usaha dalam membersihkan coretan anak-anak.
7. Pasang Kamera Pengawas
Salah satu langkah penting dalam membuat rumah menjadi lingkungan yang ramah anak adalah dengan memasang kamera pengawas atau CCTV. Dengan kamera pengawas ini, kamu tetap dapat mengawasi mereka bahkan saat sedang berada di ruangan lain.
Ini memberikan rasa aman kepada orang tua sambil memungkinkan mereka untuk tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya seperti memasak di dapur atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.
8. Gunakan Ruang Penyimpanan yang Tertutup
Memiliki balita dalam rumah mengharuskan orang tua memiliki ruang penyimpanan yang terorganisir dengan baik dan aman bagi anak-anak. Untuk itu, penting untuk mempertimbangkan penggunaan ruang penyimpanan yang dilengkapi dengan penutup, seperti lemari, rak, atau wadah penyimpanan alat makan. Dengan adanya penutup pada peralatan tersebut, barang-barang akan tersimpan dengan rapi dan tidak mudah jatuh atau berserakan.
9. Pastikan Rumah Tidak Lembab
Rumah yang lembab dapat menjadi sumber masalah bagi saluran pernapasan anak dan anggota keluarga lainnya. Kondisi lembab di dalam rumah dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri yang berpotensi merugikan kesehatan. Selain itu, kelembaban yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko alergi dan asma pada anak-anak.
Salah satu cara efektif untuk mengatasi kelembaban di dalam rumah adalah dengan memperbaiki sirkulasi udara. Sirkulasi udara yang baik dapat membantu mengeringkan kelembaban yang berlebihan di udara dan menghindari terjadinya kondisi lembab yang merugikan.
Kamu dapat memasang ventilasi tambahan untuk membantu mengeluarkan udara lembab dan memasukkan udara segar dari luar rumah. Kamu juga bisa menggunakan dehumidifier jika kondisi lembab di rumah terlalu tinggi.
Nah, demikian tips untuk menjadikan rumah ramah anak yang tidak hanya aman tetapi juga nyaman untuk ditinggali. Melakukan pencegahan akan lebih baik agar tidak ada hal buruk terjadi pada anak. Semoga informasi ini membantu, ya!
Leave a Reply